Rumahku adalah surgaku, mungkin itulah yang membuat titiang selalu betah dan ingin pulang. Bagi titiang, rumah tak hanya sekadar bangunan yang dinilai sederhana ataupun mewah.
Titiang percaya bahwa rumah bukan hanya sebuah bangunan. Rumah dapat dalam bentuk apapun selama itu membuat titiang ingin pulang.
Sebuah rumah yang dihuni oleh orang-orang tercinta merupakan sebuah hal yang sangat membuat kerinduan tersendiri. Seperti itulah titiang membangun rasa yang senantiasa rindu untuk pulang setiap ada pekerjaan.
Dulu Ida Sinuhun mengatakan bahwa diri beliau selalu senang tatkala ada yang menunggu kehadirannya. Itulah rumah yang semestinya menjadi rumah bagi setiap orang.
Dan di sinilah rumah aku,
di mana waktu pulang adalah waktu yang aku tunggu.
Di sinilah rumah aku,
di mana aku tahu ketika aku pulang ada mereka yang menungguku.
PENGHUNI KE-9 Dari Ki Dalang Tangsub
Dulu Ki Dalang Tangsub........,
Lelah tubuh melayangi waktu
Mencari puing reruntuhan rumah bata merah dipelosok hutan rimba Teguhwana
Namun yang beliau temukan hanya gubuk kayu penuh semak belukar
Jejak kaki yang tak menapak melangkah masuk
Bau pengap dan dingin menyeruap tajam
Gubuk tua yang awalnya tak berpenghuni seketika ramai riuh
"Selamat datang, generasi penghuni ke-9!" para leluhur menyambut haru.
Rumahku adalah istanaku
Yang kumasuki pintu rengatnya dengan penuh khawatir terlepas dari tempatnya
Rumahku adalah istanaku
Meski cahaya tajam mentari masuk tanpa permisi setiap siang lewat jendela yang pecah
Rumahku adalah istanaku
Bangku, meja, dapur menjadi riwayatku setahun ini walau bisu membungkam lebih kejam dari kesepian hati
Rumahku adalah istanaku
#tubaba@griyang bang//pesan beliau//memelihara lebih utama#
Tidak ada komentar:
Posting Komentar