Pendahuluan
Mata kuliah Veda dalam agama Hindu yang terdapat pada pendidikan agama ini akan sangat membantu Anda dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mengajar, sehingga menunjang persiapan tugas mengajar agama di Sekolah Dasar. Dengan pemahaman yang baik terhadap pengertian dan bahan mata kuliah Veda ini Anda akan dapat menerapkan berbagai teknik mengajar dengan cara yang menarik sehingga pendidikan agama Hindu di Sekolah Dasar akan lebih berhasil.
Adapun tujuan umum Anda mempelajari materi Veda agarAnda dapat mengetahui konsep isi Veda dalam agama Hindu.
Untuk berhasilnya tujuan umum di atas maka sesuai dengan sasaran yang akan ditempuh dalam proses belajar-mengajar, maka modul ini dibagi dalam tiga kegiatan belajar sebagai berikut :
- Jnana Yoga
- Vibhuti Yoga
- Raja Yoga
Selain Anda dapat mempelajari buku materi pokok mata kuliah ini secara mandiri atau berdiskusi dengan teman Anda pun akan dibantu dengan kegiatan tutorial kaset atau referensi yang dmanjurkan. Perlu juga diperhatikan senarai (glosarium) atau daftar kata dan istilah dengan penjelasan yang terlampir setelah modul.
Sebelum mempelajari mata kuliah ini ada baiknya Anda terlebih dahulu membaca senarai (glosarium) tersebut, karena maksudnya untuk menolong Anda memahami materi modul.
Kegiatan Belajar 1
Jnana Yoga
Jnana Yoga berarti mengabdikan hidup diri dan diri kita melalui pengamalan ilmu pengetahuan. Pengdahuan ajaran again ini haru dapat diajarkan dengan benar apabila kita benar-benar mengerti dan memahaminya. Untuk hal ini maka seorang jnana yoga hendaknya memiliki akal budi karena akal budi merupakan sarana untuk memperoleh ilmu pengetahuan baik pengetahuan itu bersifat material mau pun pengetahuan yang bersifat spiritual dalam usaha pendekatan diri kepada Tuhan. Di samping akal budi seperti tersebut di atas, maka yang tak kalah pentingnya adalah hakat karena hakat ini akan mendorong seseorang menuju kepada keinginan terhadap sesuatu, apabila keinginan itu diperoleh maka perlu diteliti untuk meneliti inilah yang dipandang baik untuk masyarakat atau diri sendiri maupun hal yang dipandang kurang wajar. Untuk memilah ini maka yang terpenting bagi golongan jnana yoga adalah ‘kebijaksanaan’ karena dengan kebijaksanaan ini akan mampu untuk memecahkan masalah dan menerapkan pada inasyarakat sesuai dengan situasi dan kondisi. Suatu yang tidak kalah pentingnya yang harus pula dimiliki oleh golongan jnna yoga adalah ‘kecermatan’ sebab dengan memiliki kecermatan maka seorang jnana yoga akan mampu meneliti suatu ilmu pengetahuan dan menilainya serta menerapkan dengan jalan yang benar sesuai dengan maksud pengetahuan tersebut. Walaupun hal-hal seperti tersebut di atas harus dimiliki oleh golongan jnana yoga maka yang tidak kalah penting dan tidak boleh dilupakan adatah sumber ilmu pengetahuan itu sendiri yaitu Tuhan karena dari Beliaulah segala yang ada di dunia ini berasal.
Dengan mengetahui sifat dan hakikat Tuhan yang Maha Tunggal maka kita akan dapat mendekatkan diri kepada-Nya secara lebih mendasar dengan cara yang tepat. Salah satu jalan untuk lebih dekat kepada Beliau, agar Beliau selalu menganugerahkan kekuatan batin dan kesempurnaan akal budi, maka kibijaksanaan dan maka jalan yang harus ditempuli oleh golongan jama yoga adalah berdoa. Dengan berdoa ke hadapan Beliau, maka golongan jnana yoga akan dapat mendekatkan dirinya kepada Beliau sehingga Beliau dengan mudah memberikan petunjuk-petunjuk kepadanya baik hal tersebut bersifat spiritual maupun batiniah.
Salah satu doa yang sering diucapkan oleh golongan jmina yoga kepada Tuhan dalam usaha memohon kebijaksanaan terlukis dalam mantra berikut:
Indra katum na a bhara
pita putrebhyo yaya
siksa no asmin puru huta yamani
jiva jyotir asimahi
(Rg Veda VII. 32 -36)
Ya Tuhan karuniailah kami ilmu sebagaimana seorang memberikan ilmu kepada anaknya. Tuntunlah kami ya Tuhan, ke jalan itu. Semoga kami memperoleh penerangan dalam hidup ini.
Dalam mantra di atas dewa Indra adalah dewa yang digunakan sebagai objek dalam pemujaan seorang jnana yoga. Dewa Indra pada umumnya adalah dewa perang yang selalu dimohoni perlindungan namun bagi golongan jnana yoga bukan perlindungan yang dimohonkan melainkan ilmu pengetahuan agar Beliau memberikan tuntunan ke jalan ilmu pengetahuan agar seorang jnana yoga memperoleh penerangan mengenai arti hidup ini.
Ilmu pengetahuan merupakan babagian yang sangat penting dalam agama Hindu, karena dengan ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang hal ini akan dapat melahirkan inspirasi-inspirasi baru dalam penlitian terhadap objek-objek di dunia, yang beraneka ragam sehingga objek tersebut dapat bermanfaat bagi kehidupan manusia. Jalan ilmu pengetahuan ini adalah jalan yang ditempuh oleh orang-orang bijaksana dalam usahanya mencari kebenaran utama dengan melalui ilmu pengetahuan dan akal budi.
Doa yang selalu diucapkan oleh umat Hindu setiap hari yang dilakukan turun temurun dalam usaha mencapai kekuatan batin yang lebih utama sehingga akhirnya mendapat penerangan dan petunjuk dan Tuhan adalah mantram Gayatri sebagai berikut:
Bhur bhuvah svah tat savitur varenyam
bhargo devasya dhimahi
dhiyo yo nah pracodayat
(Rg Veda III.62.10)
Kami memuja kemuliaan Tuhan di bumi, di langit dan di surga. Semoga ia memberi kami kekuatan pikiran.
Mantram Gaya triseperti tersebut di atas selalu diucapkan oleh umat Hindu karena mantram tersebut sangat utama dalam Veda, karena mantram tersebut mengandung kekuatan yang utama bagi manusia dalam usahanya mencapai batin yang utama dan mulia, beserta pikiran dalam rangka mencapai ilmu pengetahuan baik ilmu pengetahuan yang bersifat keduniawian maupun ilmu pengetahuan yang bersifat spiritual. Savitar merupakan dewa yang agung yang dipuja dalam mantram Gayatrit melambangkan kekuatan sinar yang memberikan kecemerlangan kepada pikiran dalam usaha melawan kegelapan.
Lebih lanjut seorang jnana yoga selalu berharap agar Tuhan memberikan kecemerlangan pikiran, keterampilan dan ilmu pengetahuan hidup di dunia sehingga manusia dapat menikmati kebahagiaan hidup atas karunia dari Tuhan yang Maha Esa.
Bhadram no api vataya mano
daksa uta kratum
adha te saravye andhaso vivomade
ranan gavo na yavase vivaksaye
(Rg Veda X. 25.1)
Berilah kami keterampilan dan pengetahuan. Maka semoga manusia dalam persahabatanmu merasa bahagia ya Tuhan, seperti sapi di padang rumput, Engkau yang Maha Agung.
Agni na ma ghaditam samdidipah
pra caksaya krnahi vatyasomah
(Rg Veda VII1.48.6)
Jadikanlah kami bersinar seperti api yang timbul dari gesekan. Berikanlah kami penglihatan yang jelas, dan jadikanlah kami lebih baik.
Mantram di atas ini dipergunakan oleh seorang jnana yoga untuk memperoleh kecerdasan pikiran karena dengan pikiran yang cerdas dan suci maka ilmu pengetahuan itu akan dapat memberikan kebahagiaan karena kebahagiaan yang mulia akan muncul dari pikiran yang mulia pula. Di samping itu seorangjnana yoga juga memohon agar mereka dianugerahi penglihatan yang jelas karena dengan penglihatan yang jelas mereka akan dapat melihat ilmu pengetahuan itu dengan lebih sempurna.
Kemampuan pikiran dari seorang jnana yoga untuk mengingat dan memecahkan masalah sangatlah penting baik masalah itu ada kaitannya dengan material maupun masalah bersifat spiritual. Dalam Veda doa-doa yang selalu diucapkan oleh seorang jnana yoga dalam usaha memohon kemampuan untuk memperoleh kebijaksanaan adalah sebagai berikut:
Yam medham devaganah pitarasco pasate
taya mamadhya medhayagne
medha vinam kuru svaha
(Yajur Veda XXII. 14)
Kemampuan itu yang dinikmati oleh kelompok yang bersinar dan bapa; dengan kekuatan itu ya Tuhan jadikanlah kami bijaksana.
Mantram di atas diucapkan oleh seorang jnana yoga dengan terlebih dahulu mengadakan konsentrasi untuk menggambarkan wajah Tuhan yang Maha Utama, sehingga dengan demikian seorang jnana yoga memohon kekuatan agar ia mampu mengetahui Tuhan itu sendiri sebagai sumber ilmu pengetahuan dan keajaiban alam semesta. Kemudian ia melanjutkan permohonannya kepada Tuhan agar dianugerahi ketajaman, kemampuan dan kecemerlangan pikiran, agar dengan kemampuan pikiran yang cemerlang ia mampu menganalisis sesuatu yang dihadapi atau yang sedang membentang menghadang di alam.
Sam nah sisihi bhurijoriva ksuram
(Rg Veda VIII. 4.16)
Tajamkanlah pikiran kami seperti
tajamnya pisau cukur.
Imam dhiyam siksamanasya deva
kratum daksam varuna samsisidhi
(Rg Veda VII. 42. 3)
Ya Tuhan yang maha ada.
Tingkatkanlah kemampuan pikiran
pengetahuan dan pengertian mereka
yang mencari penerangan.
Vacada agne si varcome dehi
(Yajur Veda III. 17)
Ya Tuhan engkaulah yang memberikan
Kecemerlangan pikiran, berilah kami kecemerlangan.
Dhiya stama rathyah sadasah
(Rg Veda IV. 19-24.1 1)
Dengan pikiran yang lebih mampu
semoga kami, yang dalam kereta perang,
memperoleh kemenangan.
Sakhayah kratum icchata
(Rg Veda VIII. 70. 13)
Hai kawan carilah ilmu pengetahuan.
Di dalam ajaran Veda sering disebutkan istitah Brahman yang dapat diartikan:
- Doa yang terdapat dalam Veda
- Objek dari doa yaitu ketuhanan yang digambarkan sebagai kenyataan yang tak terwujud.
- Kegiatan mencari kenyataan dan kebenaran yaitu orang yang melaksanakan jnana yoga.
Seorang jnana yoga adalah seseorang yang dapat mengetahui Brahma atau isi dari Veda karena bagi orang Hindu mengetahui isi Veda (Brahma) memiliki nilai yang sangat agung; karena Veda banyak mengandung tentang falsafah hidup yang harus dikuasai oleh manusia dalam menghadapi tantangantantangan yang terdapat di muka bumi.
Ahameva savayam idam vadami
justam devedhir uta manusebhih
yam kamaye tam ugnam krnomi
ta vhahyanam tam rsi tam sumerdham
(Rg Veda XI 125.5)
Sesungguhnyalah aku sendiri yang mengatakan ini. Yang mendapat sambutan dari yang bersinar dan dari manusia. Dia yang kucintai kujadikan perkasa. Aku jadikan Dia Brahman (Orang bijaksana). Orang suci, orang yang berkemampuan.
Pengertian dari kata ‘Aku yang mengucapkan’ dalam mantra tersebut di atas adalah Tuhan itu sendiri yang maha suci dan bijaksana, Beliaulah yang menjadikan atau mengaruniai kebijaksanaan kecerdasan terhadap orang-orang suci (rsi) dan orang-orang pandai (Brahman. Jadi dalam pengertian mantra di atas maka orang-orang bijaksana, orang suci, dan Brahman (orang pandai) dijadikan oleh Tuhan dengan sendirinya melalui proses hukum Tuhan di mana orang-orang yang tersebut di atas harus berusaha keras untuk mendapatkan ilmu pengetahuan yang sempurna baik lahir maupun bathin yang tersirat dalam ilmu Veda.
Purvajano brahmano brahmacari
ghamam vasanas tapasodatistat
tama jatam brahmanam brahma jyestam
dexasca sarve amretena sakam
(Atharvaveda XI. 5.5)
Brahmacarin (siswa spiritual) lahir sebelum brahman (pengetahuan spirutual), melakukan persembahan, melaksanakan disiplin spiritual (tapas) Dari pribadinya timbul (mendapat wahyu) pengetahuan suci, ilmu kebrahmanaan yang tertinggi dan sinar suci dan hidup abadi.
Untuk menjadi seorang jnana yoga yang baik maka pertama-tama yang harus dilakukan adalah brahmacari, adalah tingkatan mulai belajar yaitu mulai mengenal ilmu pengetahuan. Dalam tingkatan ini seorang Brahmacari hendaknya mampu melatih diri dengan dipimpin oleh seorang guru suci untuk mexnperoleh ilmu pengetahuan spiritual yang disebut Brahman. Pendidikan Brahmacari ini lebih mengutamakan disiplin pribadi dalam usaha untuk mencapai kehidupan dalam tingkat yang lebih tinggi. Bila pendidikan Brahmacari yang dilaksanakan oleh seorang siswa spiritual telah mantap dan ia mulai memasuki atau mempelajari ilmu pengetahuan Veda yang merupakan ilmu pengetahuan spiritual. Dengan cara inilah seorang Brahmacari akan dapat dibawa atau dijadikan seorang jnana yoga yaitu orang yang memiliki ilmu pengetahuan baik ilmu pengetahuan spiritual maupun ilmu pengetahuan yang bersifat keduniawian.
Arvag anyah paro anyo divas prstat
guha nidhi nihi tau brahmanasya
tau raksati tapasa brahmacaro
tat kevalam krnute brahma vidvan
(Atharva Veda XI.5.10)
Satu di sini yang lain di alam lain
Dua harta karena yang suci tersembunyi Brahmacarin melindungi kedua-duanya dengan kekuatan spiritualnya/(tapas). Dengan mengetahui Brahman ia menjadikan semua itu miliknya.
Seorang Brahmacari ia hendaknya mempelajari dua ilmu pengetahuan suci yang nantinya diperguakan untuk menghadapi rintangan di bumi yaitu ilmu pengetahuan yang bersifat keduniawian seperti ilmu pengobatan (Ayurveda) ilmu bahasa dan lain-lainnya yang nantinya dapat dipergunakan dalam usaha mencari materi di bumi. Di samping ilmu pengetahuan material maka ia harus pula mengisi diri dalam bidang ilmu pengetahuan spiritual, sehingga seorang Brahmacari nantinya akan lebih mantap dalam menghadapi tantangan hidup di dunia.
Brahmacaro sincate sanau rtah prthivyam
tena yovanti pradisas cataryah
(Atharva Veda XI.5.12)
Brahmacarin menggunakan kemampuannya yang hehat ini di bumi. Dan dengan demikian alam semesta ini tegak.
Dengan memiliki dua ilmu pengetahuan seperti tersebut di atas maka seorang Brahmacari akan dapat menggunakan ilmu pengetahuan yang dimilikinya itu untuk mengatur dan melaksanakan dharma di bumi, sehingga bumi tetap menjadi tegak yaitu mengikuti aturan-aturan hukum yang telah ditentukan oleh Tuhan. Dengan demikian dunia dan isinya dapat hidup selaras. Setelah beberapa waktu seorang siswa Brahmacari belajar ilmu pengetahuan suci dan bila ia sudah dipandang mantap oleh gurunya maka gurunya mengadakan upacara ‘upacayana’ yaitu upacara pelepasan seorang murid dari dunia pendidikan ke masyarakat yang biasanya upacara ini berlangsung selama tiga hari. Dengan pelepasan seorang siswa Brahmacari dari dunia pendidikan maka dalam Veda disebut kelahiran dua kali yaitu lahir dari dunia ilmu pengetahuan spiritual.
acarya upanayamano
brahmacarinam krmite garbham antah
tam ratras titpra udare vibhati
tam jatam drastum ami samyanti devah
(Atharva Veda XI.5.3)
Acarya yang mendiksa brahmacarin (siswa), menjadikan ia seolah-olah bayi spiritual yang dikandungnya. Bayi yang dikandung selama tiga malam (seperti seorang ibu mengandung bayi) dalam kandungan spintualnya. Bila ia lahir (yaitu seorang bayi lahir) yang bersinar menyaksikannya.
Tentang kelahiran seorang bayi brahmacarin atau pribadi manusia spiritual, mengandung makna yang sangat menarik karena dengan kelahiran Brahmacari ini berarti kelahiran orang suci yang memiliki ilmu pengetahuan yang agung karena dengan ilmu pengetahuan ini ia akan dapat memberikan kebahagiaan kepada umat manusia dan lestarinya hukum alam di dunia ini.
Brahmacaryena tapasa raja viraksati
acarya brahmacaryena brahmacarinam icchate
brahmacaryena tapasa deva mrtyum apagnata
indro ha brahmacaryena devebhyam avar abharat
(Atharva Veda XI.5.17.19)
Dengan disiplin (tapas) brahmacari raja melindungi kerajaan; dengan disiplin brahmacari guru mengharap keberhasilan siswanya. Dengan disiplin brahmacarya
Seorang gadis mendapat seorang suami yang tampan. Dan Indra dengan brahmacarya memberikan keharuman kepada yang bersinar.
Brahmacarya adalah masa seorang mempelajari Veda. Di dalam zaman Veda seseorang wanita juga berhak mendapat pendidikan brahmacarin ini. Dalam mantra tersebut di atas seorang brahmacari harus menjaga atau mengikuti disiplin ilmu pengetahuan, disiplin diri dalam perguruan, karena semua para acarya mengharapkan murid-muridnya berhasil dalam bidang ilmu yang ditempuh. Lebih jauh Veda tersebut di atas mengemukakan bahwa seorang wanita yang telah mengikuti brahmacarin maka wanita tersebut memiliki moral yang agung dan ilmu pengetahuan mulia sehingga gadis semacam ini selalu didambakan oleh keluarga Hindu dengan demikian ia akan memperoleh suami yang tampan, agung dalam moral dan berilmu tinggi.
Sraddhaya duhita tapaso dhijata
svasa rsinam bhutakrtam babhuva
sa no mekhale matim a dhesi megham
atho no dhehi tapa indriyam ca
(Atharva Veda VI. 133.4)
Ia (ikat pinggang brahmacarin) telah menjadi putri keimanan. Lahir dan disiplin keimanan spiritual, dan adik rsi (orang bijak) yang menegakkan dunia. Maka ya Tuhan berilah kami kemantapan berpikir dan kekuatan mental spiritual.
Ikat pinggang merupakan bagian dari jubah siswa Veda yang telah selesai mengikuti masa brahmacari. Ikat pinggang ini merupakan tanda babagian disiplin ilmu yang ditempuh oleh siswa brahmacarin. Dari masing-masing ilmu yang dimiliki oleh siswa brahmacari dapat dilihat dan ikat pinggang yang dipakai setelah menamatkan pendidikan spiritual yang agung dan menjadi orang bijaksana untuk menegakkan ilmunya di dunia yang merupakan cita-cita luhur dari brahmacarin tersebut.
Ni dhi yamanam apagughvam apsu
pra me devanam vratapa uvaca
indro viddham anu hi tvacacaksa
tenaham ange anusista agam
(Rg Veda X. 32. 6)
Dari Engkau yang tersembunyi di dalam air yang mempertahankan hukum dewa-dewa memberi kami. Indra yang mengetahui, menyaksikan dan menunjukkan kepada engkau. Berkat pengajarannya, ya agni kami lahir.
Mantram di atas menguraikan tentang cara-cara orang-orang bijaksana memperoleh ilmu pengetahuan melalui petunjuk-petunjuk yang telah dituntun oleh dewa Indra. Dengan demikian maka spiritual mampu memperoleh ilmu pengetahuan kesempurnaan hidup.
Aksetravit ksetravidam hyagrat
sa maiti ksetravidanusistah
etad vai bhadram anusasanasyo
ta bhuti vandatyasjasinam
(Rg Veda X. 32. 7)
Orang yang tidak mengenal suatu tempat bertanya kepada orang yang mengetahuinya. Ia meneruskan perjalanan, dibimbing oleh orang yang tahu. Inilah manfaat pendidikan. Ia menemukan jalan yang lurus.
Dalam mantram di atas diuraikan bahwa seorang guru dipandang sebagai seorang yang mampu dan mengetahui jalan spiritual maka dari itu seorang guru menjadi petunjuk bagi murid-muridnya yang mencari pengetahuan spiritual tersebut. Namun setelah diheri petunjuk sang murid itu sendirilah yang harus menemukan sendiri ilmu yang patut diketahui. Jadi di dalam bidang kerokhanian seseorang harus berusaha mencari sendiri rahasia kenyataan alam ini sedangkan guru hanya sebagai penuntun untuk menunjukkan jalan tersebut.
siksa na indra raya a puru
vidam reosama ava nah parye ghane
(Rg Veda VIII. 92.9)
Berilah kami petunjuk, ya Tuhan untuk mendapatkan kekayaan. Engkau yang maha tahu, dipuja dengan lagu-lagu. Tolonglah kami dalam perjuangan ini.
Mantram di atas memuja Indra sebagai Tuhan yang maha tahu, dengan harapan seorang sisya spiritual diberikan petunjuk olehnya. Untuk mendapatkan kekayaan spiritual sehingga siswa ini dapat merasakan sendiri rahasia yang terbentang di alam semesta.
sudukse daksah kratunasi sukratur
agne kavih kavyenasi visvavit
vasur vasunam ksyayasi tvan eka id
dyava ca yani prthivi ca pusyatah
(Rg Veda X. 91. 3)
Kemampan-Mu sangat tinggi, pengetahuanMu sangat tinggi. Ya Tuhan, Engkau adalah penyanyi yang mengetahui. Segalanya karena keanfan-Mu. Engkau menguasai yang baik-baik, yang utama. Yang lahir dari bumi dan langit.
Seorang brahmacarin dalam usaha menemukan Tuhan selalu membayang kan beliau melalui spiritual dimana dalam pandangannya bahwa Tuhan itu maha mengetahui dan kemampuannya sangat tinggi, dan mengetahui segala-galanya, demikian pula yang baik-baik berada padanya. Di sini dimaksudkan agar para brahmacari diberikan pengetahuan yang baik agar mampu menggerakkan dharma di dunia.
gananam tva ganapati havamahe
kavi kavinam upa masravastamam
jyayestarajani brahmanam brahma nasyata
a nah srnvan nutimih sada sadanam
(Rg Veda II. 23.1)
Kami namakan engkau, yang utama, penyanyi utama, yang sangat termasyur, raja diraja pengetahuan spiritual, ya Tuhan. Dengarlah permohonan kami dengan kasih sayang -Mu, dan duduklah di tempat upacara.
Doa di atas sering dipanjatkan oleh seorang yang mencari ilmu pengetahuan dari Tuhan dalam doa tersebut di atas dipandang sebagai dewa ilmu pengetahuan spiritual yang dipanggil dengan sebutan raja pengetahuan spiritual dan beliau dimohonkan pula kehadirannya dalam upacara permohonan yang diadakan oleh orang-orang yang menyebut dirinya murid brahmacari.
ni su sid ganapate ganesu
tvam ahur vipratamam kavinam
na rte tvat kriyate kim vanare
maham aham bhagavan citra avam
(Rg Veda X. 112.9)
Engkau raja, duduklah di tengah-tengah kami, Engkaulah yang kami sebut pendeta agung, di tengah-tengah penyanyi. Tanpa Engkau tak ada yang dapat diselesaikan, meskipun jauh. Ya Tuhan, kami panjatkan kepada-Mu nyanyian yang mulia.
Setelah beliau hadir dalam upacara yang diadakan oleh orang yang menginginkan ilmu pengetahuan maka Tuhan dipersilahkan duduk dan berada di tengah-tengahnya. Dari ini ia memuja keagungan Tuhan yang disebut “Pendeta Agung”, dan mereka memohon agar beliau ikut membantunya di dalam menyelesaikan atau memecahkan masalah yang dihadapi di muka bumi ini.
rco aksare parama vyoman
yamsin deva adhi visve niseduh
yastatra vedahim rca arisvasi
ya is tad vidus ta ime samasate
(Rg Veda 1. 164.39)
Yang abadi, nyanyian Veda, yang ada dalam alam suci. Tempat perwujudan semua yang bersinar. Akan diapakan nyanyian Veda oleh orang yang tidak mengetahuinya. Tetapi mereka yang mengetahuinya, mereka itu sempurna.
yo asyasyaksah parame vyoman
(Rg Veda X. 129.7)
Ia yang mengatur semua ini dalam alam suci.
Mantram di atas menegaskan bahwa pengetahuan tentang ketuhanan sangatlah penting dalam kehidupan ilmu pengetahuan spiritual yang lebih tinggi, hal ini merupakan inti dalam jnana yoga yang juga merupakan keutamaan dalam Veda. Veda tidak akan berarti bagi mereka yang tidak tahu akan manfaat ilmu Veda tetapi bagi yang mengetahui tentang Veda maka Veda merupakan suatu hal yang sangat penting karena konsepsi Tuhan yang abadi, yang tak berwujud, tak berumah merupakan suatu kekuatan di luar daya pikir manusia namun hal ini kita dapatkan dalam kitab suci Veda.
Setelah mempelajari uraian-uraian di atas dengan seksama, Anda diharapkan mempunyai wawasan pengetahuan yang jelas tentang Jnana Yoga, selanjutnya kerjakan latihan di bawah ini!
1) Apakah sebabnya golongan Jnana Yoga lebih menekankan pada aspek akal budi dan kecerdasan?
2) Kebijaksanaan adalah sangat penting yang harus dimiliki oleh golongan Jnana Yoga. Jelaskan Jawaban Anda!
3) Jelaskanlah jawaban Anda, mengapa golongan Jnana Yoga lebih menekankan pada pelaksanaan doa?
4) Apakah yang menyebabkan dewa Indra selalu dijadikan objek dalam pemujaan oleh golongan Jnana Yoga?
5) Salah satu Doa yang selalu diucapkan oleh seorang Jnana Yoga adalah Gayatri mantram, hal ini disebabkan oleh:
Kunci Jawaban Latihan 1
1) Karena akal budi merupakan sarana untuk memperoleh ilmu pengetahuan baik pengetahuan Ru bersifat material maupun pengetahuan itu bersifat spiritual dalam usaha pendekatan diri kepada Tuhan.
2) Karena dengan kebijaksanaan ini ia akan mampu memecahkan masalah dan menerapkan pada masyarakat sesuai dengan situasi dan kondisi.
3) Karena dengan berdoa maka golongan Jnana Yoga akan lebih mudah mendekatkan diri kepada Tuhan sehingga lebih mudah Tuhan memberikan ajaran-ajaran kepada para jnana yoga dalam usaha memecahkan rahasia alam semesta.
4) Dewa Indra adalah dewa yang memberikan ilmu pengetahuan agar seorang jnana yoga memperoleh penerangan mengenai arti hidup ini.
5) Karena mantram tersebut mengandung kekuatan yang utama bagi manusia dalam usaha untuk mencapai kekuatan bathin yang utama dan pemikiran yang mulia dalam rangka memperoleh ilmu pengetahuan baik pengetahuan duniawi maupun pengetahuan spiritual.
Rangkuman
– Jnana Yoga berarti mengabdikan hidup kita melalui pengalaman ilmu pengetahuan.
– Bila kita mempelajari Veda dengan baik maka pada dasarnya kita diwajibkan menjunjung ilmu, sebab kebahagiaan dan keberhasilan hanya akan dapat dicapai apabila kita menguasai ilmu dan mengamalkannya dengan baik.
– Berdoa agar diberikan penerangan, pengetahuan dan petunjuk kesemuanya ini merupakan ciri khas dan Jnana Yoga.
– Di dalam Jnana yoga yang mendasari perkembangannya adalah keberanian dan kemampuan mengembangkan pertanyaan-pertanyaan. Seseorang yang hodoh akan menjadi pandai dengan mulai bertanya dan kemudian mencari jawaban atas pertanyaan itu.
KEGIATAN BELAJAR 2
Vibhuti Yoga
Vibhuti Yoga berarti kebesaran dan kmuliaan Tuhan yang dihayati oleh para maha resi melalui spiritual. Penghayatan tersebut kemudian dilukiskan secara lahiriah dalam bentuk puisi sebagai rasa kekagumannya. Makna utama ajaran Vibhuti Yoga adalah memberi jawaban atas pertanyaan-pertanyaan dan persoalan-persoalan yang muncul mengenai sifat-sifat Tuhan yang trancendentalatau di luar alam indria.
Penggambaran sifat-sifat mulia dan agung dari Tuhan yang melebihi dari segala yang ada merupakan ajaran dari Vibhuti Yoga. Dalam ajaran ini dilukiskan sifat-sifat agung dari Tuhan seperti dewa dari semua dewa, maha bijaksana, maha mengetahui, maha adil, maha tinggi dan sebagainya. Semuanya ini adalah satu bentuk dari ajaran Vibhuti Yoga. Kesadaran spiritual dalam penghayatan terhadap keagungan Tuhan yang dirasakan oleh seorang maharesi di mana kekagumannya ini dilukiskan dengan suatu puisi yang bersifat abstrak yang mengandung makna moral yang digubah dengan begitu indahnya sehingga puisi itu bernilai sangat tinggi.
Sumber yang digunakan untuk melukiskan segala keindahan ialah sinar. Oleh sebab itu sinar menjadi objek utama dan sangat dikagumi oleh para pujangga, sehingga akhirnya sinar menjadi simbol keindahan dan kemuliaan jiwa. Sinar merupakan simbol kebenaran, gambaran hukum Rta, kebaikan, kemuliaan, keindahan, akan budi dan sebagainya.
Dewa Agni sebagai dewa keagungan, sumber sinar, maka ia dipuja sebagai yang berkilauan, memancarkan sinarnya ke bumi, ke langit, ke laut dan memberikan kehidupan pada semua makhluk.
Dewa Surya dipandang sebagai dewa sumber yang memberikan kehidupan, sehingga dewa ini dipandang sebagai atman dari semua makhluk hidup baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak.
Sinar dipandang sebagai sesuatu yang suci yang meliputi seluruh alam semesta sepenti terlukis dalam mantra berikut ini:
ud vayam tamataspari jyatis
pasyanta uttaram
devam devatra suryam agatma
jyatir uttamam
(Rg Veda I. 50.10)
Dengan memandang sinar suci di luar alam gelap, kami sampai pada Surya, dewa utama, sinar yang amat bagus.
Mantra di atas menguraikan bahwa dewa Surya merupakan simbol kemuliaan spiritual akan tetapi untuk memudahkan masyarakat menghayati maka dewa tersebut dilukiskan secara lahiriah seperti sinar alam yang luhur yang menerangi alam semesta.
Sisarnah sisarno jagatas tasthusas pati
samaya visvam a rajah
sapta svasarah suvitaya surya vahanti
harito rathe
tacchaktur devahitam sukram uccharet
pasyema saradah alam joyema saradah
satam
(Rg Veda VII. 66.55-16)
Ia yang bersinar menerangi seluruh alam, Surya, dewa untuk yang bergerak dan yang tidak bergerak-tujuh putri dalam satu kereta, derni kesejahteraan dunia. Mata bersinar dengan kekuasaan Tuhan, menyingsing. Semoga kami dapat menyaksikan selama seratus tahun. Semoga kami hidup selama seratus tahun.
A vivaghya pariparaas tomamsi ca
Jyotismantam ratham rtasya tistati
Vrhaspate bhimam amitradam manam
Raksihanam gatrabhidam svarvidam
(Rg Veda II. 23.3)
Setelah menghalau yang jahat dan kegelapan. Engkau naiki kereta suci-Mu yang berkilauan. Kereta yang dahsyat, ya Tuhan yang maha bijaksana, yang mengalahkan musuh. Menghancurkan yang jahat, mendobrak kandang penghalang cahaya dan sinar memancar.
Dari kedua mantram di atas dilukiskan bahwa dewa Surya sebagai dewa yang memberikan kesejahteraan dunia baik yang dapat bergerak maupun yang tiada bergerak, dan Beliau dipandang sebagai dewa yang mengusir kejahatan dan menghalau musuh-musuh yang mengganggu kehidupan manusia di dunia. Beliau dipandang sebagai penegak hukum Rta yaitu hukum keabadian yang mengatur alam semesta.
vrhatsumnah prasavita nivesano
jagatah sthaturubhayasya yo vasi
sa no devah savita sarbha yaccha
tvasme ksayaya trivarutham amhasah
(Rg Veda IV. 53-6)
Tuhan yang maha pengasih, yang memberi kehidupan pada alam dan menegakkannya. Ia yang mengatur baik yang bergerak dan yang tidak bergerak. Semoga ia Savitar, memberikan rakhmat-Nya kepada kami. Untuk ketentraman hidup, dengan kemampuan melawan kekuatan jahat.
Dewa Surya disebut dengan sebutan Savita atau Savitar adalah sebagai dewa pencipta kehidupan yang ada di alam semesta. Pada dewa inilah semua makhluk berlindung beserta memohon agar dewa ini dapat memberikan ketentraman hidup dengan kekuatan untuk mampu melawan kejahatan.
Asya hi svayasasastram savituh kaccana
priyam na minanti svarajyam
(Rg Veda V. 82.2)
Keutamaan Savitar ini sangat agung dan terkasih. Tak terkalahkan
Pada mantram ini telah diuraikan bahwa dewa Savitar adalah dewa yang dipandang sangat agung dan sangat mulia beliau adalah dewa yang tak terkalahkan oleh semua kekuatan jahat, beliau sangat berkuasa mengatur alam semesta, di samping beliau sangat kasih kepada semua ciptaan beliau serta memberikan perlindungan kepadanya.
Visvam deva savitar auritani para suva
yad bhadram tatra a suva
(Rg Veda V. 32.5)
Tuhan Savitar, usirlah jauh-jauh segala kekuatan jahat. Berilah kami apa yang baik.
Mantram ini menguraikan bahwa Savitar adalah Tuhan yang selalu dimohonkan untuk memberikan perlindungan dengan mengusir segala kekuatan jahat dan menuntun semua ciptaannya menuju kepada kebaikan.
anagaso aditaye devasya savituh save
visva vimani dhimahi
(Rg Veda V. 82. 6)
Suci, sebab kekuatan mulia yang berasal dari kekuasaan Savitar, Tuhan. Semoga kami memperoleh yang baik.
Bha visvadevam satpatim sukta vradya
vrnimahe satyasavam savitaram
(Rg Veda V. 82.7)
Hari dengan lagu pujian kami pilih dewa utama, dewa kebaikan. Savitar, yang hukumnya benar.
Kedua mantram ini merupakan pengungkapan Veda yang sangat menarik sekali. Dewa-dewa dilukiskan sangat indah yang merupakan kekuatan yang sangat suci yang sering dilukiskan sangat abstrak seperti melukiskan dewa-dewa lainnya.
Di samping beliau dilukiskan sangat indah, juga dilukiskan sebagai sumber kebenaran, sumber kebaikan. Beliau dipandang sebagai dewa yang maha mengetahui. Ia mampu melihat semuanya yang ada di alam ini, ia mengetahui segala gerak langkah dari semua makhluk, akan tetapi karena kecintaan beliau kepada manusia, maka beliau sebagai juru selamat manusia dan kekuatan-kekuatan jahat yang ingin menghancurkan manusia.
yo visvami vipasyati
bhuvana sam ca pasyati
sa nah pusavita bhuvat
(Rg Veda III. 62.9)
Ia yang melihat semuanya dari atas dari samping melihat semua yang hidup. Semoga Ia, Pushan, menjadi juru selamat kami.
Disamping Tuhan maha penglihat yang mampu melihat semua yang ada di alam semesta ini maka Beliau dipandang pula mengilhami segala gerak dari pikiran sehingga muncul hal-hal yang baik yang berguna bagi semua kehidupan di dunia. Untuk hal tersebut agar pikiran selalu memikirkan hal-hal yang berguna maka kepada beliau selalu dimohonkan perlindungan agar semua pikiran yang muncul agar dijaga dan dilindungi oleh-Nya dari pengaruh jahat. Di samping beliau dimohonkan untuk melindungi pemikiran-pemikiran dari pengaruh-pengaruh jahat maka beliau dimohonkan pula agar tetap menganugrahkan kekayaan sebab kekayaan ini sangat penting untuk kesejahteraan hidup umat manusia di dunia.
Tam unsanam jagatattasdhusas pati
ghiyam jinvar AVASE humahe vayam
pusa no yatha vedasa masad vrghe
raksita payuradaevah svataye
(Rg Veda I. 89.)
Ya, yang maha kuasa, dewa bagi yang bergerak dan yang tidak bergerak, yang mengilhami pikiran, kami mohon pertolongan. Semoga Tuhan, pelindung kami dan yang Menjaga kami. Yang tak terkalahkan. Lipat gandakanlah kekayaan kami untuk kesejahteraan kami.
Tuhan yang maha pelindung dan pemelihara ini sering pula dilukiskan sebagai seorang dewi yang sangat mulia, yang turun ke dunia untuk memelihara segala makhluk dan beliaulah pembangkit semangat kehidupan yang menggerakkan semua makhluk hidup untuk bangkit dan bekerja sesuai dengan dharmanya masing-masing.
A gha yoseva sunaryusa yati prabhunjati
jarayanti vrjanam padvadiyata
utpatayati paksinah
(Rg Veda 1. 48. 5)
Laksana wanita mulia Usha, datang untuk memelihara segala sesuatu dengan hati-hati. Untuk membangkitkan kehidupan ia menggerakkan setiap makhluk berkaki dan membuat hurung-burung terbang.
Dewi Usha digambarkan sebagai wanita mulia. Ia turun ke bumi bukan saja untuk menggerakkan semua kehidupan. Namun beliau dipandang pula sebagai dewi yang mengasuh alam, memberikan ilmu pengetahuan, munculnya terang dan kegelapan. Sebagai seorang dewi beliau tetap menjalankan dharmanya yaitu mengasuh dan memberi susu kepada ciptaannya dengan penuh rasa kasih.
janatyabhah pratamasya nama
sukra krsnada ajaniota svitico
rtasya yosa na minati dhama
hra ahar niskrtam acaranti
(Rg Veda I. 123. 9)
Ia yang mempunyai pengetahuan tentang permu I aan hari, muncul hersi nan terang dari kegelapan. Wanita tidak melanggar hukum alam dengan muncul setiap han pada tempat yang telah ditetapkan.
Keagungan dan keindahan maha dewi yang dilukiskan di dalam Veda laksana seorang gadis yang datang kepada para dewa yang merindukannya. Demikianlah diumpamakan seorang dewi yang penuh dengan rasa keindahan. Beliau turun ke dunia untuk mengunjungi pemuja-pemujanya. Dengan kecantikan dan keindahannya beliau mendatangi pemujanya dengan penuh senyum dengan wajah yang berseri-seri. Laksana seorang wanita datang kepada laki-laki yang dikasihi.
Kanyeva tanva u sasadanam
esi i devi devam iyak samanam
samsmayamana yuvatih purastad
avir vaksamsi krnuse vibhati
(Rg Veda l. 123.10)
Laksana seorang gadis, bangka akan kecantikannya. Engkau devi, mendatangi dewa yang merindukan Engkau. Dan sambil tersenyum, berseri-seri dan bersinar Engkau tunjukkan dadamu kepadanya.
Lukisan dewi yang selalu digambarkan dalam syair oleh seorang Vibhuti Yoga, di mana Dewi Fajar di lukiskan sangat cantik bagaikan seorang penganten yang dihias untuk memperlihatkan kecantikannya kepada pemuda yang merindukannya.
Susamhasa matr mrsteva yosa
vis tanvam krnuse adat kam
bhadra tvam aso vitaram vyuccha
na tat te anya ausato nasanta
(Rg Veda l. 123.11)
Cantik laksana pengantin yang dihias oleh ibunya, Engkau mempertontonkan kecantikanmu. Engkau yang dikasihi, Dewi Fajar, sinarilah alam luas ini, tidak ada dewi lain memperoleh apa yang Engkau peroleh.
Lukisan pengantin yang dihias adalah gambaran ungkapan hati seorang Vibhuti Yoga yang sangat mengagumkan sinarnya bagaikan seorang dewi yang menyinari alam semesta, memberikan kebahagiaan yang selalu mendapat pemujaan dari setiap makhluk. Lebih lanjut kemuliaan sinar menjadi keagungan digambarkan bagai dewi yang sangat bahagia.
Rtasya rasmin anuvacchamana
bhadram bhadram kratum asmasu dhehi
uso no adva suhava vyuccha
ramasu rayo madhavatsu ca syuh
(Rg Veda l. 123.13
Taat kepada kuasa hukum kebaikan. Berilah kami pikiran yang semakin bahagia. Sinarilah kami hari ini Dewi Fajar, Engkau yang pernurah. Semoga kepada kami dan pemimpin kami Engkau limpahkan
rakhmat-Mu
Mantram di atas melukiskan seorang Vibbuti Yoga memanjatkan doa agar ia diberikan pikiran yang sernakin bahagia di mata pemujanya ditujukan kepada dewi Usas yang sangat pemurah. Semoga dengan kemurahan ini Ia memberi rakhmat kepada para pemimpin negara yang ia dapat mengantarkan rakyatnya ke dalam alam kesejahteraan.
Keagungan dewi Fajar melahirkan kecantikan yang sangat puitis yang memadukan sinar kecantikan dengan kesucian.
Dyam tadyammanam vrhatim rtena
rtavarim arunacsum vibhatim
sevim usasam svar avahanti
prati vipraso matibhir joante
(Rg Veda V. 80.1)
Jalan yang dilalui terang benderang, luhur, merah padam, memancarkan sinar, Usha dewi yang bersinar. Dialah yang disambut oleh para penyanyi dengan lagu pujaan.
Usa subhra na tanvi vidano
ahverva snati ddasaye no asthat
apa dveso vadhamana tamamsyu
sa dive duhita jyotisagat
(Rg Veda V. 80.15)
Ia seakan-akan sadar bahwa tangannya bersinar sehabis mandi, berdiri, tegak sehingga kami melihatnya. Setelah mengusir kejahatan dan kegelapan. Usha putri langit muncul bersinar.
Dalam mantram di atas Dewi Ushas dipandang sebagai Dewi Fajar. Dengan sinarnya ia menyinari alam semesta dan dengan sinarnya pula ia menegakkan hukum keabadian. Dialah dewi yang selalu dipuja oleh golongan Vibhuti Yoga dimana golongan ini berpandangan bila beliau turun ke dunia beliau bagaikan dewi yang sangat sempurna, putri langit yang sangat berseri-seri. Dengan sinar ia mampu mengusir kejahatan baik kejahatan di dalam batin maupun kejahatan secara lahiriah, yang dimiliki oleh semua makhluk.
Setelah mempelajari uraian-uraian di atas dengan seksama, Anda diharapkan mempunyai wawasan pengetahuan yang jelas tenlang Vibbuti Yoga, selanjutnya kerjakan latihan di bawah ini!
1) Jelaskan arti Vibhuti Yoga!
2) Jelaskan pandangan Vibbuti Yoga terhadap sifat-sifat agung dan Tuhan!
3) Jelaskanlah sumber yang digunakan oleh para rsi Vibhuti Yoga dalam melukiskan keindahan!
4) Sebutkan dewa yang selalu dipuja dalam Vibhuti Yoga yang menjadi sumber sinar!
5) Bagaimanakah pandangan golongan Vibhuti Yoga terhadap Dewa Surya?
Kunci Jawaban Latihan 2
- I) Vibhuti Yoga adalah penghayatan terhadap kebenaran dan kemuliaan Tuhan yang dihayati oleh para maharesi melalui spiritual yang kemudian penghayatan tersebut dilukiskan dalam lahiriah dalam bentuk puisi sebagai rasa kekagumannya.
2) Sifat-sifat agung yang dimiliki oleh Tuhan adalah Beliau merupakan dewa dari semua dewa, maha bijaksana, maha mengetahui, maha ada dan maha tinggi.
3) Yang menjadi sumber yang dipergunakan untuk melukiskan kekagumannya adalah sinar di mana akhirnya sinar merupakan simbol kebenaran, gambaran hukum rta, kebaikan keindahan dan akal budi.
4) Dewa yang selalu dipuja sebagai sumber sinar adalah dewa Agni sehingga beliau dilukiskan sebagai dewa yang berkilauan memancarkan sinarnya ke bumi, ke langit ke laut dan memberikan kehidupan kepada para makhluk.
5) Dewa Surya dipandang sebagai dewa yang memberikan sumber kehidupan sehingga dewa ini dipandang atman dari semua makhluk hidup baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak.
Rangkuman
– Vibhuti Yoga berarti kebesaran dan kemuliaan Tuhan yang dihayati oleh para maharesi melalui spiritual yang keniudian penghayatan tersebut dilukiskan secara lahiriah dalam bentuk puisi sebagai rasa kekagumannya.
– Sikap spiritual yang puitis yang dimiliki oleh para maharesi sebagai jalan kemegahan (Vibhuti Yoga) memiliki keistimewaan yaitu tidak pernah lepas dari kenyataan yang dapat di hayati melalui persepsi indra. Walaupun ia mencari pengalaman yang bersifat trancendentaldi luar alam indra.
– Sinar menjadi objek utama kekaguman pendeta penyangga Vibhuti Yoga, yang mana sinar itu digunakan sebagai simbol keindahan dan kemuliaan jiwa, simbol kebenaran, simbol rta, simbol kebaikan, kebahagiaan, kekekalan, simbol Tuhan dan lain-lain.
– Kegelapan merupakan simbol ketidakbenaran yaitu kejahatan, kekacauan, kebenaran, kehodohan, kematian, setan dan sebagainya.
– Dewa Agni secara simbolis untuk menyatakan keutamaan sinar, oleh karena itu dewa Agni dipuja sebagai dewa yang berkilau-kilauan yang memancarkan sinarnya ke seluruh penjuru.
– Dewa Surya adalah dewa yang menjadi sumber hidup semua makhluk
Kegiatan Belajar 3
Raja Yoga
Raja Yoga adalah jalan penghayatan spiritual untuk mengungkapkan rahasia kebenaran yang paling utama yang disebut dengan Tatatau Sat.
Di dalam ajaran Raja Yoga ini maka penghayatan itu ditekankan pada rasa adanya Tuhan, baik Tuhan dalam bentuk trancendentalmaupun dalam bentuk immanent.
Tuhan dalam ajaran Raja Yoga hanya satu dan satu ini kemudian muncul banyak nama. Yang banyak ini kemudian kembali kepada satu lagi, Tuhan sangat kecil dan juga sangat besar. Tuhan tidak terikat akan waktu-ruang dan sebab-akibat. Ia berada di mana-mana dan merupakan jiwa semua makhluk yang tiada berwujud. Tuhan merupakan pusat alam semesta, karena alam semesta muncul dan dirinya yang kemudian kembali lagi kepadanya pada zaman pralaya. Di dalam diri beliau semua yang ada di dalam dunia ini ada pada dirinya seperti kebaikan, keburukan, cinta kasih, kelembutan, demikian pula jiwa yang lepas dari badan ia akan menyatu kepadanya. Hidup yang dirasakan oleh manusia pada masa kini adalah suatu cara untuk mencari kebenaran yang ada dan merupakan sifat dasar manusia untuk menuju ke sifat Tuhan.
Keagungan yang dirasakan oleh manusia dalam yoga bukan suatu dogma namun ia merupakan suatu penghayatan rasa yang sukar dilukiskan dengan kata-kata. Oleh karena itu, untuk melukiskan hal tersebut maka kemudian muncul lamhang-lamhang yang memiliki anti yang sangat agung dan sangat luas. Dalam ajaran Veda tahap-tahap penghayatan spiritual yang dirasakan oleh seorang Raja Yoga dilukiskan sebagai berikut:
Pratena diksam apnoti
diksaya apnoti daksinam
daksina sraddham apnoti
sraddhaya satyam apyute
(Yajurveda 19.30)
Melalui pengabdian kita memperoleh
kesucian. Dengan kesucian kita mendapat kemuliaan. Dengan kemuliaan kita mendapat kehormatan. Dan dengan kehormatan kita memperoleh kebenaran.
Memperhatikan mantram di atas, maka dalam usaha persiapan untuk memperoleh kebenaran merupakan suatu proses pembinaan spiritual yang dilakukan oleh seorang Raja Yoga dengan terus menerus sehingga ia memperoleh kebenaran dengan segala kemulaannya. Adapun jalan-jalan yang ditempuh oleh seorang Raja Yoga dalam rangka mencapai kebenaran itu adalah:
- Cita-cita yang tinggi untuk mengabdi dalam usaha inencapai kesucian.
- Dengan memperoleh kesucian maka ia akan memperoleh kemuliaan.
- Dengan memperoleh kemuliaan, akandapat mengantarkan ke alam kehormatan.
- Dan terakhir kita akan memperoleh kebenaran utama yang merupakan tujuan hidup bagi setiap orang.
Dengan penghayatan spiritual yang dirasakan oleh seorang Raja Yoga maka hal ini akan terjadi penghayatan langsung terhadap Tuhan yang Maha Esa.
Videham etam purusam mahantam
aditya vanam tamasah parastat
tam eva vidilyati mrtyum eti
nanyah pantha vighate canaya
(Yajur Veda 31. 18)
Kami mengetahui yang maha kuasa bersinar laksana matahari memadamkan kegelapan. Hanya dengan mengetahui Dia kita bebas dari kematian. Tidak ada jalan lain.
Berdasarkan mantram di atas, bagian pertama melukiskan ‘kami mengetahui yang maha kuasa’ maka hal ini mempunyai nilai spiritual yang tinggi sekali karena kalimat ini adalah melukiskan penghayatan terhadap Tuhan yang Maha Esa berdasarkan pengalaman. Dalam mantram di atas juga disebutkan, setelah seseorang dapat menghayati secara spiritual maka kebenaran yang utama (Tuhan) kemudian dihandingkan dengan sinar dan kehendaan yang terhatas dengan kegelapan. Hanya bagi mereka yang mengetahui Tuhan maka jiwa yang terdapat dalam tubuh seorang Raja Yoga akan bebas dari kemati an yang di maksud adalah bebas dari ikatan duniawi dan mengalami hidup yang kekal. Dalam penghayatan spiritual yang Tunggal itu adalah yang maha utama, dan dalam Veda dilukiskan bahwa yang utama itu keberadaannya beraneka.
Indram mitram varunam agnim ahuh
atho divyah sa suparno garutman
ekam sad vipra bahudha vadantyagni
yamam matarisvanam ahuh
(Rg Veda I. 164.46)
Mereka yang menyebut Indra Mitra, Varuna, Agni; dan itulah yang maha suci, Garutman yang bersayap indah yang Maha Esa yang oleh orang bijaksana disebut dengan banyak nama seperti Agni, Yama Matarisvanam.
Mantram ini melukiskan bahwa yang maha suci ituhanya satu adanya namun oleh para ahli disebut dengan banyak nama.
Tuhan yang Maha Tunggal yang dilukiskan oleh para maha resi sebelum beliau mulai mengadakan ciptaan sebagai berikut:
Na sad asitro sad asit tadano
na sid rajo no vyoma paro yat
kim avariyah kuha kasya sarma
tranbhah kim asit amrtam na tahi
na mrtyur asid amrtam na tahi
na ratya aha asi praketah
a nid avatam svadhaya tad ekam
tasmad dhanyan na pasah ke canasa
(Rg Veda X. 129.1.2)
Pada mulanya tidak ada yang tidak nyata maupun yang nyata. Tidak ada udara juga tidak ada langit. Apa yang menyelimuti dan di mana? Dan milik siapakah tempat berlindung itu? Apakah ada air, tak terduga dan dalam? Pada masa itu tidak ada kematian pun juga tidak ada kehidupan yang kekal. Tidak ada tanda siang pun juga tidak ada malam. Yang Tunggal bernafas, di hampa udara dengan kekuatan dalam diri. Di luar itu tidak ada apa-apa sama sekali.
Memperlihatkan mantram di atas, mantram tersebut mengandung makna filsafat yang sangat tinggi dan sangat mulia. Ini merupakan wahyu yang turun dan Tuhan untuk mengajarkan kepada manusia agar mereka mengetahui keadaan sebelum ada apa-apa.
Di dalam uraian Veda selanjutnya Tuhan menjelaskan tentang sifat keberadaan dirinya sendiri, ia adalah maha tunggal dalam keanekaan dan keanekaan dalam keesaan.
Eka eva agnir bahudha samiddha
ekah suryo vidvam shu prabhutah
eka ivasah sarvam idam vi bhu
tyekam va vi bahuva sarvam
(Rg Veda VIII. 58.2)
Agni yang tunggal menyala dimana-mana. Surya yang tunggal menyinari seluruh alam. Usaha yang tunggal menerangi semua. Yang tunggal itu menjadi semua ini.
Mantram di atas menjelaskan bahwa Tuhan yang maha tunggal itu menyusup di segala tempat dan beliau menjadikan semua ini dan setelah ada beliau ada pula di dalamnya.
Untuk menyatakan Tuhan itu Esa, maka di dalam Veda yang disebut dengan nama Tadyang berarti itu. Walaupun kemudian tadjuga diberi bermacam-rnacam nama yang berbeda-beda namun ia tetap satu itu.
tad eva agnis tad adityas
tad vayus tad u candramah
tad eva sukra tad prajha
ta apah sa prajapatih
(Yajurveda.32.1 .1)
Agni adalah itu, Aditya adalah itu, Vayu adalah itu, Candramas adalah itu, Apah (air) semua itu, Prajapati adalah Dia.
Matram ini sangat jelas bahwa nama yang diberikan kepada Tuhan tidak menjadi masalah, karena semua nama-nama dewa itu melambangkan Tuhan yang Esa. Lebih lanjut Veda menguraikan keesaan Tuhan sebagai berikut:
Suparna viprah kavayo vacobhir
ekam santam bahudha kalpayanti
chandamti na dadhato aghva
reprgrahan asomasya mimate
(Rg Veda X.1 14.5)
Yang bersayap indah, walaupun dia satu dalam nyanyian orang bijaksana menggambarkan dalam bentuk berbeda-beda. Dan sambil mendengarkan lagu dalam upacara suci, mereka itu minum 12 mangkok soma.
Mantram ini melukiskan adanya satu Tuhan yang digambarkan dengan cara yang berbeda-beda oleh orang yang bijaksana. Beliau dipuja dan disembah dengan lagu-lagu pujaan dalam uapacara korban suci. Dalam mantram berikut Tuhan yang disembah itu adalah Esa adanya namun dewata itu merupakan aspek Tuhan.
Tvam agna indro vripagah satam asi
tvam visnur urugayo namasyah
tvam prajha rayi vid brahmanaspate
tvam vidhartah sacapte puranghya
tvam agne raja varuno ghrtavratas
tvam mitro bhavasi dasma I jyah
tvam aryama satpatir yasya sambhu
tvam amso vidhate deva bhajayuh
tvam agnir aditir deva dasuse
tvam hotra bharati vardhase gira
(Rg Veda II. 7. 1.11)
Engkau ya Agni adalah Indra dewa pahlawan Engkau adalah Visnu yang maha kuasa patut dipuja Engkau, ya Brahmanaspati, adalah Brahman yang memiliki kekayaan, Engkau pemberi kehidupan, memberi kami kebijaksanaan. Engkau ya Agni, adalah Varuna yang hukumnya tegak. Engkau bagai Mitra, yang bijaksana, patut dipuja, Engkau Ya Tuhan, Engkaulah Avistha dalam upacara. Engkau Dewa Agni adalah Aditi bagi orang-orang yang mempersembahkan sajian. Engkau Hotra Bharati, dimuliakan dengan nyanyian. Agar memberikan kekuatan, Engkau adalah Ila berumur seratus tahun Engkau dewa Kekayaan adalah pembunuh Vritra. Engkau Saraswati.
Mantram di atas menguraikan Dewa Agni dapat disamakan dengan dewa-dewa lain sehingga senua dewa-dewa yang dipuja dalam agama Hindu merupakan satu perwujudan dari Tuhan yang Maha Esa. Oleh sebab semua dewata dalam agama Hindu perwujudan dan yang tunggal maka setiap pemujaan satu dewa dengan dewa yang lain adalah sama karena semua dewa itu berasal atau perwujudan yang tunggal itu.
ya eko asti damsana
maha agni trataih
(Rg Veda V1II.1.27)
Ia yang tunggal, sangat hehat, maha kuasa berlandaskan hukum suci.
Indra it somapa eka
indrah supata visvayur
antar devan matyarva
(Rg Veda VIII. 2.4)
Indra adalah peminum minuman suci Indra peminum air perasan suci, jiwa segalanya. Di tengah-tengah dewa-dewa dan manusia.
Sa visvasya karunasyesa ekah
(Rg Veda 1. 100.7)
Ia adalah dewa yang tunggal itu
dalam semua upacara suci.
Ayam eka itya purusha cagte vicpatih
tasya asatanyamu vastaram asi
(Rg Veda VIII. 25.16)
Di sini Tuhan yang Maha Esa, dewa bagi manusia, meliputi seluruh alam dan kami, demi kesejahteraanmu mematuhi hukumnya yang suci.
Mantram di atas menguraikan bahwa Agni merupakan salah satu panggilan Tuhan yang Maha Esa dalam semua upacara suci yang diadakan oleh manusia. Di mana Tuhan yang maha suci ini merupakan dewa yang harus disembah oleh seluruh umat manusia dan alam semesta, dengan jalan melaksanakan dan mematuhi hukum-hukumnya demi kesejahteraan alam semesta. Beliau dilukiskan dalam Veda tiada duanya, dan tiada yang mampu menandingi dan menyamai kekuatannya.
na tasya pratima asti
yasya nama mahad yasah
(Yajurveda 32. 3)
Tidak ada yang menyamai Dia
yang sungguh-sungguh sangat mulia
Yo visvasya pratimanam vabhuva
yo acyutacyut sajanasa indrah
(Rg Veda .12.9)
Ia yang menjadi panutan bagi semua
Ia yang mendobrak yang tak tergoyahkan
Ia, oh manusia adalah Tuhan.
Mantram ini mengajarkan kepada manusia tentang pengertian Tuhan dan sifat-sifatnya yaitu sangat mulia, penuntun seluruh umat dan pendobrak segala rintang beliau maha kuasa.
Mahat tad vah kavayascaru nama
yadha deva bavatha visva indre
sakha rbhubhih puruhuta priyebhir
imam dhiyam sataye taksatanah
(Rg Veda III. 5417)
Itulah, Engkau penyanyi, sebutanmu yang agung dan indah. Semua dewata ada dalam India ya kawan, selalu dipuja, engkau dengan Ribhu mu. Yang kau cintai nikmatilah lagu kami demi kesejahteraan kami.
Ejad dhruva patyate visvag ekam
carat patatri vigunam vi jatam
(Rg Veda III. 54.8)
Yang Maha Esa ada pada yang bergerak dan yang tidak bergerak, pada yang jalan, terbang, ciptaan yang beraneka ragam.
Mantram di atas dengan tegas menyatakan bahwa semua dewata itu adalah satu adanya (semua dewata ada pada Indra) sehingga yang satu itu menjadikan yang banyak dengan aspek yang berbeda-beda namun pada hakikatnya semua itu adalah esa.
ya etam devam eka vrtam veda
na dvitoya na trtiyas caturtho nasyu cyute
na pancami na sastah saptami napyucyate
nastami na navami dasami napyucyate
sa sarvasmai vi pascati yaccha pranati yaccha na
tamidam nigatam sahah sa esa eka ekavrd
(Atharvaveda XIII. 4)
Kepada dia yang mengetahui Tuhan maha tunggal. Tidak ada duanya, tiganya, empatnya demikian dia disebut. Tidak pula ada limanya, enamnya, tujuhnya begitu Dia disebut. Tidak ada delapannya, sembilannya, sepuluhnya Dia disebut. Ia mengatur semua yang bernafas dan yang tidak bernafas. Ia memiliki kekuatan yang sangat ampuh. Ia yang tunggal, yang maha esa, di dalamnya semua dewata manunggal.
Atharvaveda menguraikan dengan tegas bahwa Tuhan ituhanya ada satu tiada yang lainnya lagi. Semua dewata manunggal ke dalam dirinya, sehingga yang ada di alam semesta hanya ia yang tunggal tiada yang lain, yang kita puja.
Tavamste maghavan mahimapo te tanvah satam
apo te vaghve vaddhati yadi vasi nyarvudam.
(Atharvaveda XIII. 4)
Demikianlah keagungan-Mu. Ya Tuhan yang maha pemurah, beratus-ratus wujud-Mu, wujudmu terbilang jutaan atau Engkau sesungguhnya milyaran.
Yang maha tunggal memiliki wujud berjuta-juta hal ini menunjukkan keagungan sifat beliau dan beliau sebagai penganugerah yang maha pemurah, melalui wujud beliau yang bermilyard inilah beliau menganugerahkan kesejahteraan kepada umat manusia sesuai dengan permohonan yang diingini oleh manusia pemujanya.
Setelah mempelajari uraian-uraian di atas dengan seksama, Anda diharapkan mempunyai wawasan pengetahuan yang jelas tentang Raja Yoga, selanjutnya kerjakan latihan di bawah ini!
1) Jelaskan pengertian Raja Yoga!
2) Uraikan dengan ringkas jumlah Tuhan yang dipuja oleh golongan Raja Yoga!
3) Jelaskanlah hubungan Tuhan dalam ajaran Raja Yoga dengan alam ciptaannya!
4) Jelaskanlah tujuan hidup yang dirasakan oleh manusia menurut ajaran Raja Yoga!
5) Jelaskanlah pengalaman yoga yang dirasakan oleh golongan Raja Yoga!
Kunci Jawaban Latihan 3
1) Raja Yoga adalah jalan penghayatan spiritual untuk mengungkapkan rahasia kebenaran yang paling utama yang disebut dengan sebutan Tat atau Sat.
2) Tuhan dalam ajaran Raja Yoga adanya hanya satu. Ia tiada terikat akan waktu ruang dan sebab akihat. Ia berada di mana-mana dan merupakan jiwa pada setiap makhluk yang tiada berwujud.
3) Tuhan merupakan pusat alam semesta, karena alam semesta muncul darinya, yang kemudian kembali kepadanya pada zaman pralaya.
4) Hidup yang dirasakan oleh manusia yang hidup pada masa kini adalah suatu jalan atau suatu cara untuk mencari kebenaran-kebenaran yang ada di alam dan pada diri manusia di mana sifat kebenaran ini merupakan sifat dasar manusia untuk menuju kepada Tuhan.
5) Keagungan yang di rasakan oleh manusia dalam yoga merupakan suatu penghayatan langsung yang dirasakan oleh manusia yang sangat sukar dilukiskan dengan kata-kata, oleh karena itu untuk melukiskannya dipergunakan lambang-lambang yang memiliki arti sangat luas dan agung.
Rangkuman
– Raja Yoga adalah jalan penghayatan spiritual untuk mengungkapkan rahasia kebenaran yang paling utama.
– Tuhan di dalam ajaran Raja Yoga adanya hanya satu dari yang satu ini kemudian muncul banyak namun yang banyak ini kemudian kembali kepada yang satu lagi.
– Pelukisan sifat-sifat Tuhan dalam Raja Yoga beliau digambarkan sangat kedil dan sangat besar. Ia tidak terikat oleh ruang dan waktu, sebab-akibat dan merupakan jiwa dari setiap makhluk yang tidak berwujud.
– Hubungan Tuhan dengan alam semesta, dimana Tuhan merupakan sumber alam semesta karena alam semesta ini muncul darinya yang kemudian kembali kepadanya lagi dalam zaman pralaya.
– Pengalaman hidup yang dirasakan oleh manusiapada kala ini adalah suatu jalan dalam usaha mencari kebenaran yang ada, karena hal ini merupakan sifat dasar manusia untuk menuju kepada sifat Tuhan
– Keagungan yang dirasakan oleh manusia dalam melaksanakan yoga mempakan penghayatan langsung yang dirasakan oleh manusia yang sangat sukar dilukiskan dengan kata-kata, oleh karena itu untuk melukiskan hal tersebut kemudian dipergunakanlah lambang-lambang yang memiliki arti sangat agung dan sangat luas.