Dalam lontar Sundarigama disebutkan sebuah kutipan.
"Sapuhakna malaning jnyana" yang artinya hilangkalah kekotoran pikiran.
Hal ini sesuai dengan arti kata penampahan, terdiri dari kata 'tampah' yang artinya menyembelih atau memotong, dan kata ini mendapat konfiks pe-an yang berarti menjadikan sesuatu hal.
Arti harfiah dari kata penampahan, adalah menjadikan sesuatu hal itu dipotong atau dipangkas.
Apa yang dipotong atau dipangkas? Secara makna filsafatnya yang dipotong atau dipangkas adalah hal-hal yang bersifat ahamkara, momo angkara, sifat-sifat kegelapan yang ada dalam diri sebagai umat manusia.
Semua sifat itu harus dipotong atau dipangkas dengan jalan upacara 'mabyakala' secara nyata, tetapi secara tidak nyata kita harus mulat sarira atau koreksi diri agar tidak memunculkan sifat-sifat keraksasaan dan diubah dijadikan sifat-sifat kemanusiaan sehingga mempunyai hati nurani.
Di samping itu, menurut lontar Sundarigama arti filsafat hari suci penampahan Kuningan adalah 'pamyakala kala malaradan' artinya menghilangkan atau memusnahkan sifat-sifat kebinatangan/ keraksasaan yang ada pada diri manusia.
#tubaba@griyangbang//penampahankuningan#
Tidak ada komentar:
Posting Komentar