Dimana makna tumpeng yang berbentuk kerucut dalam penggunaanya disebutkan melambangkan Gunung Mahameru yang merupakan konsep alam semesta ini.
Tataning Banten ayaban tumpeng lima:
- Banten Peras tumpeng nyane 2 (kalih).
- Banten Pengambian tumpeng nyane 2 (kalih).
- Banten Dapetan tumpeng nyane 1 (asiki).
- Banten Gebogan.
- Banten Sesayut.
- Banten Hyunan/rayunan.
- Banten Taterag.
Tataning Banten Ayaban Tumpeng Pitu:
- Banten peras tumpeng nyane 2 (kalih).
- Banten Pengambian tumpeng nyane 2 (kalih).
- Banten Dapetan tumpeng nyane 1 (asiki).
- Banten Guru tumpeng nyane 1 (asiki).
- Banten pengiring tumpeng nyane 1 (siki).
- Banten Gebogan.
- Banten Sesayut.
- Banten Hyunan/rayunan.
- Banten Taterag.
Tataning Banten Ayaban Tumpeng Sya:
- Banten peras tumpeng nyane 2 (kalih).
- Banten pengambian tumpeng nyane 2 (kalih).
- Banten Dapetan tumpeng nyane 1 (siki).
- Banten Guru tumpeng nyane 1 (siki).
- Banten Penyeneng tumpeng nyane 3 (tatiga).
- Banten Gebogan.
- Banten Sesayut.
- Banten Hyunan/rayunan.
- Banten Taterag.
- Banten Peras tumpeng nyane 2 (kalih).
- Banten Pengambian tumpeng nyane 2 (kalih).
- Banten Dapetan tumpeng nyane 1 (siki).
- Banten Guru tumpeng nyane 1 (siki).
- Banten Penyeneng tumpeng nyane 3 (Tetiga).
- Banten Pengiring tumpeng nyane 1 (siki), mekarya kalih soroh.
- Banten Gebogan.
- Banten Sesayut.
- Banten Hyunan/rayunan.
- Banten taterag.
- Jerimpen tegeh asiki.
Tataning Banten Ayaban tumpeng 25, udel kurenan(abungkul).
- Banten Peras tumpeng nyane 2 (kalih). Mekarya kalih soroh.
- Banten Pengambian tumpeng nyane 2 (kalih). Mekarya kalih soroh
- Banten pengapit/dederek tumpeng nyane 2 (kalih, mekarya kalih soroh)
- Banten Dapetan tumpeng nyane 1 (siki).
- Banten Guru tumpeng nyane 1 (siki).
- Banten Penyeneng tumpeng nyane 3 (Tetiga).
- Banten Pengiring tumpeng nyane 1 (siki), mekarya kalih soroh.
- Banten udel tumpeng nyane 1 (siki).
- Banten Kurenan tumpeng nyane 5 (lima).
- Banten Gebogan.
- Banten Sesayut.
- Banten Hyunan/rayunan.
- Banten jaja Sasrodan.
- Banten Nasi Pajegan.
- Banten Ulam Pajegan.
- Banten Sesanganan.
- Banten Jerimpen tegeh.
- Banten Taterag mekarya kalih soroh.
Salah satu upakara mengenai Banten Oton/Ayaban Tumpeng 5 dan tumpeng 7
Banten Ayaban Tumpeng 5, Terdiri dari:
1. Peras: 2 tumpeng
2. Pengambean: 2 tumpeng
3. Dapetan : 1 tumpeng
4. Gebogan
5. Sesayut
6. Rayunan
7. Teterag
Makna masing-masing banten tersebut adalah:
1. Peras
Kata “Peras” berarti “Sah” atau “Resmi”, dengan demikian penggunaan banten “Peras” bertujuan untuk mengesahkan dan atau meresmikan suatu upacara yang telah diselenggarakan secara lahir bathin.
2. Pengambean
Pengambean berasal dari akar kata “Ngambe” berarti memanggil atau memohon. Banten Pengambeyan mengandung makna simbolis memohon karunia Sang Hyang Widhi dan para leluhur guna dapat menikmati hidup dan kehidupan senantiasa berdasarkan Dharma di bawah lindungan dan kendali Sang Hyang Widhi dan para Leluhur.
3. Dapetan
Banten dapetan disimbolkan sebagai wujud permohonan kehadapan Sang Hyang Widhi agar dikaruniai atau dikembalikan kekuatan Tri Pramana termasuk kekuatan Tri Bhuwananya.
4. Gebogan
Gebogan merupakan simbol persembahan dan rasa syukur pada Tuhan/Hyang Widhi. Gebogan atau juga disebut Pajegan adalah suatu bentuk persembahan berupa susunan dan rangkaian buah buahan dan bunga.
5. Sesayut
banten sesayut berasal dari kata “sayut” atau “nyayut” dapat diartikan mempersilakan atau mensthanakan, karena sayut disimbulkan sebagai lingga dari Ista Dewata, sakti dari Ida Sang Hyang Widhi Wasa.
6. Rayunan
Rayunan juga sering disebut sebagai Ajuman/Sodan/Ajengan, yang mana dipergunakan tersendiri sebagai persembahan ataupun melengkapi daksina suci dan lain-lain.
7. Teterag
Mengenal Otonan Tumpeng Pitu dan Jalannya Upacara Otonan
Banten Ayaban Tumpeng 7
Terdiri dari :
1. Banten peras: 2 tumpeng
2. Bnten Pengambian:2tumpeng
3. Banten Dapetan: 1 tumpeng
4. Banten Guru: 1 tumpeng
5. Banten pengiring: 1 tumpeng
6. Banten Gebogan.
7. Banten Sesayut.
8. Banten Rayunan.
9. Banten Taterag.
Tambahannya hanya pada guru dan pengiring selebihnya sama dan sudah dijelaskna pada ayaban tumpeng lima.
1. Banten Guru
Untuk Banten Guru, mohon maaf admin belum dapat referensi.jika ada yang paham boleh sharing dan dilengkapi penjelasannya dikolom komentar.
2.Banten Pengiring
Banten pengiring adalah sesajen yang alasnya adalah sebuah taledan/tamas, kemudian secara berturut-turut diisi pisang, buah-buahan, tebu, kue, dua buah tumpeng, sampian tangga dan canang genten.
Banten Ayaban Tumpeng Sie terdiri dari 9 bungkul atau tumpeng sembilan. Ayaban sering digunakan oleh masyarakat Banten Hindu sebagai sajian keagamaan. Ayaban Tumpeng Sie memiliki 9 bungkul yang diatur dengan posisi sedemikian rupa. Bentuk awal ayaban tumpeng sie tak jauh berbeda dengan Sesayut. Anda bisa menggunakan tatakan untuk merangkai satu bungkul ayaban.
Cara Menata Ayaban Tumpeng Sie
Untuk membuat ayaban tumpeng 9, maka Anda harus menata bahan-bahan pada satu tatakan terlebih dahulu. Posisi bahan-bahan untuk Ayaban juga harus sesuai. Namun tidak perlu khawatir jika Anda masih belum bisa membuat dan menatanya dengan benar. Untuk memudahkan, berikut langkah membuat ayaban tumpeng sie yang bisa dicoba sendiri
- Siapkan tatakan yang terbuat dari anyaman janur.
- Tabur sedikit beras di bagian dasar tatakan
- Letakkan tiga gulungan benang bali diatasnya.
- Tambahkan tiga helai daun janur kuning yang sudah dibentuk sedemikian rupa pada bagian atas gulungan benang
Setelah dasar Ayaban siap, maka Anda bisa mulai menata bahan-bahannya.
- Letakkan jajanan pada tepi bawah tatakan
- Masukkan buah-buahan seperti dua buah pisang, jeruk, dan apel pada sisi bagian atas tatakan.
- Isi kembali tatakan dengan jajanan. Anda bisa memilih jenis jajanan yang ingin dimasukkan. Bisa berbentuk kue basah seperti bolu kukus, atau ditambah dengan jajanan kering seperti snack atau kerupuk.
- Letakkan dua buah tumpeng kecil pada bagian tengan tatakan.
- Tambahkan daging ayam rebus di bagian bawah jajanan.
- Letakkan Sampyan Peras di atas bahan-bahan yang sudah ditata sebelumnya
Jenis Bungkul Pada Banten Ayaban Tumpeng
Ayaban tumpeng memiliki 9 bungkul dengan nama yang berbeda-beda. Bentuk dan ukuran masing-masing bungkul juga berbeda. Pada Ayaban Tumpeng terdapat sembilan nama bungkul yang digunakan. Nama-nama bungkul pada ayaban tumpeng sie antara lain
- Banten Peras
- Banten Pengambean
- Banten Dapetan
- Banten Guru
- Banten Penyeneng
- Banten Gebogan
- Banten Sesayut
- Banten Rayunan
- Banten Teterag
Letak Posisi Banten Ayaban Tumpeng Sie
Posisi ayaban tumpeng menggambarkan simbol tertentu. Oleh karena itu Ayaban Tumpeng tidak bisa diletakkan sembarangan. Bungkul pertama diletakkan di bagian atas sebagai simbol kepala. Setelah itu pada bagian bawah letakkan bungkul dengan ukuran yang lebih kecil sebagai simbol emam.
Letakkan bungkul lagi di bagian samping kiri. Pada bagian kanan letakkan Banten Peras. Kedua bungkul ini merupakan simbol penjaga. Kemudian pada bagian tengah letakkan bungkul Banten Teterag. Pada bagian bawah kanan ditempatkan lagi Banten Dapetan tumpeng 1 dan tumpeng 2. Kedua bungkul ini dikenal sebagai simbol Tri Permanen Jagat.
Bagian bawah lagi letakkan lagi Dapetan Pengiring sebanyak 2 buah. Jangan lupa untuk menata kembali susunan tiap bungkul jika tidak rapi. Setelah itu letakkan empat jenis sesayut pada urutan bawah lagi antara lain Sesayut Pebersihan, Sesayut Sidapurna, Sesayut Siwa Sampurna, dan Tebasan Pemiak Kala. Anda juga bisa menambahkan Sesayut lain sesuai dengan tujuan acara.
1. Banten Peras: 2 tumpeng 2. Banten Pengambian: 2 tumpeng 3. Banten Dapetan: 1 tumpeng 4. Banten Guru: 1 tumpeng 5. Banten Penyeneng: 3 tumpeng 6. Banten Pengiring (2 soroh): 1 tumpeng 7. Banten Gebogan. 8. Banten Sesayut. 9. Banten Rayunan. 10. Banten Teterag. 11. Jerimpen
Penjelasan:
1. Banten Peras
Kata “Peras” berarti “Sah” atau “Resmi”, dengan demikian penggunaan banten “Peras” bertujuan untuk mengesahkan dan atau meresmikan suatu upacara yang telah diselenggarakan secara lahir bathin.
2. Banten Pengambean
Pengambean berasal dari akar kata “Ngambe” berarti memanggil atau memohon. Banten Pengambeyan mengandung makna simbolis memohon karunia Sang Hyang Widhi dan para leluhur.
3. Banten Dapetan
Banten dapetan disimbolkan sebagai wujud permohonan kehadapan Sang Hyang Widhi agar dikaruniai atau dikembalikan kekuatan Tri Pramana termasuk kekuatan Tri Bhuwananya. Selain itu, Banten ini mengandung makna seseorang hendaknya siap menghadapi kenyataan hidup dalam suka dan duka. 4. Banten Guru ( Admin belum mengetahui penjelasanya )
5. Banten Penyeneng
Penyeneng memiliki makna permohonan kehadapan Sang Hyang Widhi, agar dianugerahi kehidupan baik untuk bhuwana agung dan bhuwana alit dalam keseimbangan/keselarasannya. Banten penyeneng ini berfungsi untuk mendudukan atau menstanakan Ida Sang Hyang Widhi Wasa atau Ida bhatara di tempat yang telah disediakan.
6. Banten Pengiring
Banten pengiring adalah sesajen yang alasnya adalah sebuah taledan/tamas, kemudian secara berturut-turut diisi pisang, buah-buahan, tebi, kue, dua buah tumpeng, sampian tangga dan canang genten.
7. Banten Gebogan
Gebogan merupakan simbol persembahan dan rasa syukur pada Tuhan/Hyang Widhi. Gebogan atau juga disebut Pajegan adalah suatu bentuk persembahan berupa susunan dan rangkaian buah buahan dan bunga. Umumnya gebogan dibawa ke pura untuk rangkaian upacara panca yadnya.
8. Banten Sesayut
Sayut disimbulkan sebagai lingga dari Ista Dewata, sakti dari Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Sedangkan menurut sumber yang lain mengatakan, Untuk menahan, mencegah orang agar terhindar dari mala, gangguan yang merusak, kemalangan, atau penyakit maka dibuatkanlah sesaji atau sejajen yang disebut sesayut.
9. Banten Rayunan
Rayunan juga sering disebut sebagai Ajuman/Sodan/Ajengan, yang mana dipergunakan tersendiri sebagai persembahan ataupun melengkapi daksina suci dan lain-lain.
10. Banten Teterag
Banten Teterag merupakan banten yang digunakan dalam upakara Yadnya dan difungsikan sebagai bentuk penyucian buana agung dan buana alit.
11. Jerimpen
Banten jerimpen merupakan simbol permohonan kehadapan Tuhan beserta manifestasiNya (Asta Aiswarya) agar Beliau memberikan keputusan berupa anugrah baik secara lahiriah maupun bathiniah. Oleh karena itu jerimpen selalu dibuat dua buah dan ditempatkan di samping kanan dan kiri dari banten lainnya, memakai sampyan windha (jit kokokan), windha berasal dari kata windhu yang artinya suniya, dan suniya diartikan Sang Hyang Widhi. Dua buah jerimpen mengandung maksud dan makna sebagai simbol lahiriah dan bathiniah.
Upakara ayaban ancak bingin (tumpeng 17)
Terdiri dari:
*Ulun banten
1. Daksina gede : 1 soroh
2. Pejati. : 1 soroh
3. Suci. : 1 soroh
4. Sangga urip. : 1 soroh
5. Sorohan alit. : 1 soroh
6. Pisang agung. : 1soroh
7. Sayut pajegan. : 1 soroh
8. Penyolasan. : 11 tanding
*Pengawak ancak bingin tumpeng 17 dibagi menjadi 11 tanding terdiri dari:
1. Pengambean tumpeng 2
2. Pengulapan. tumpeng 2
3. Pewayanan tumpeng 2
4. Kurenan. tumpeng 2
5. Pengiring. tumpeng 2
6. Dapetan. tumpeng 1
7. Ancak. tumpeng 2
8. Bingin. tumpeng 2
9. Sodan penek 2
10. Peras. tumpeng 2
11. Sodan penek 1
* Jerimpen 1 pasang
* Sanganan tebog ancak bingin
* Sate bunga anak bingin
* Penyeneng teterag
* Gebogan
* Sesayut
* Banten pebersihan
1. Byakala
2. Durmanggala
3. Prayascita
4. Pengulapan
5 . Banten lis gede
*Caru eka sata ayam brumbun
Tidak ada komentar:
Posting Komentar