Sabtu, 03 Juli 2021

PAKET WISATA SPIRITUAL DAN WISATA ATV GRIYANG BANG

Wisata Spiritual dan Wisata ATV Griya Agung Bangkasa

Oleh: I Gede Sugata Yadnya Manuaba, S.S., M.Pd

I. Latar Belakang

Bali merupakan salah satu daerah tujuan wisata internasional yang sangat terkenal di dunia. Sektor kepariwisataan telah menjadi motor penggerak perekonomian dan pembangunan di Bali sejak tahun 1970-an. Oleh karena itu kepariwisataan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan lagi dalam kehidupan masyarakat dan pembangunan di Bali.  Keindahan alam dan kebudayaan Bali yang unik dan beranekaragam yang dituntun atau berpedoman pada falsafah Hindu dan keindahan alam menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan, baik wisatawan manca negara, wisatawan domestik maupun wisatawan nusantara. Untuk menjaga keberlanjutan pariwisata di Bali, Pembangunan pariwisata di Bali selalu berdasarkan pada penerapan konsep “Tri Hita Karana”. Konsep ini bertujuan untuk menyeimbangkan hubungan antara manusia dengan Tuhan, hubungan manusia dengan manusia, dan hubungan manusia dengan alam. Diharapkan dengan keharmonisan ini, manusia (orang yang tinggal di Bali) dapat memperoleh manfaat dalam bentuk kesejastraan, kemakmuran, kebahagiaan dan kedamaian dalam hidupnya.
Sektor pariwisata dan ekonomi kreatif adalah adalah salah satu sektor yang paling terpukul akibat pandemi ini. Namun, berbagai upaya kreatif terus ditempuh untuk kembali membangkitkan denyut nadi perekenomian khususnya bagi masyarakat Bali.

Secara global, pandemi belum menunjukkan grafik melandai. Berbagai upaya telah dilakukan terutama untuk menopang perekonomian. Pariwisata dan ekonomi kreatif adalah salah satu sektor pertama yang terpukul akibat wabah ini. Berbagai langkah kreatif terus diupayakan untuk setidaknya menciptakan tren positif.

Tubaba bersama tem pemilik lahan menginisiasi diselenggarakannya pertemuan kecil pada tanggal 3 Juli 2021 di Griya Agung Bangkasa untuk mengimplementasikan “We Love Bongkasa”, melalui wisata spiritual yang dikemas dengan wisata ATV. Program ini merupakan salah satu bentuk dukungan kepada para pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif yang ada di desa Bongkasa. 

Melalui program ini, berbagai destinasi non populer juga diperkenalkan lebih luas lagi. Selain untuk lebih memperkenalkan destinasi-destinasi selain yang sudah terkenal, tempat-tempat baru atau yang belum dikenal luas oleh publik mampu menjadi opsi wisata yang memberikan pengalaman berbeda.
Wisata religi dan spiritual yang diperkenalkan kembali sebagai salah satu tujuan wisata andalan bukan hanya dikhususkan bagi wisatawan tertentu. Diperkenalkannya wisata spiritual griya agung bangkasa untuk berbagai kalangan ini selain bertujuan untuk mengembalikan potensi wisata tanah dewata, langkah ini juga dimaksudkan untuk memberikan pengalaman baru dan membuka wawasan yang diharapkan bahwa setelah pandemi kehidupan dan toleransi di masyarakat semakin membaik.

Di Bali, jika selama ini wisata spiritual erat kaitannya dengan daerah Ubud, maka pengenalan beberapa pura, puri dan griya agung bangkasa akan menjadi konsep baru yang penting, selain menyajikan panorama cantik juga memiliki energi positif yang baik untuk lebih memahahi alam.
Masih dari kawasan griya agung bangkasa, artefak sistem irigasi dan pola cocok tanam pertanian di sisi Barat Griya Agung Bangkasa lengkap dengan kebersahajaan masyarakat lokal yang masih mengusung konsep kehidupan tradisional menjadi daya tarik untuk dikunjungi bersama keluarga. Selain mengenal lebih dekat kehidupan petani, kegiatan bersepeda atau berlari di pinggir persawahan tentu saja akan menjadi agenda wisata yang berkesan.

Sehubungan dengan pesatnya perkembangan pariwisata di Bali, pola pembangunan berkelanjutan sangat cocok diterapkan dalam pengembangan pariwisata di Bali. Salah satu jenis wisata yang sedang dikembangkan dan mendukung pariwisata berkelanjutan adalah Wisata Spiritual Griya Agung Bangkasa
Sejalan dengan itu, ide pengembangan wisata spiritual bangkasa ini di pelopori oleh Tubaba (I Gede Sugata Yadnya Manuaba, S.S., M. Pd) dari Griya Agung Bangkasa. Tubaba memprediksikan wisata spiritual bangkasa akan segera ‘booming’ dalam beberapa bulan ke depan. Wacana pengembangan wisata spiritual griya agung bangkasa ini tampaknya makin menguat. 

Sebab wilayah kawasan Griya Agung Bangkasa sebagai tonggak awal berdirinya desa Rangdilangit - Bangkasa - Bongkasa di wilayah Bet Tegeh Teguhwana memang menyimpan potensi yang sangat besar. Menurut Tubaba kawasan Griya Agung Bangkasa memiliki potensi yang baik untuk pengembangan wisata spiritual karena keberadaan yang sangat strategis dan Griya Agung Bangkasa yang lebih dikenal dengan budaya spiritualnya. 
II. Rumusan masalah

1. Bagaimanakah pengembangan wisata spiritual griya agung bangkasa di Desa Bongkasa?
2. Apa implikasi wisata spiritual griya agung bangkasa terhadap kelestarian lingkungan di Bongkasa?

III. Tujuan dan Manfaat Penulisan Artikel ini

Adapun tujuan penulisan artikel ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui perkembangan wisata spiritual griya agung bangkasa di Bongkasa.
2. Untuk mengetahui implikasi atau pengaruh wisata spiritual griya agung bangkasa di Bongkasa
IV. Konsep Penulisan

1. Tinjauan tentang implikasi/ pengaruh

Pengertian implikasi yaitu :
“Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang, benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang.”

Dari pengertian yang telah dikemukaan sebelumnya yang disimpulkan bahwa pengaruh merupakan suatu daya membentuk atau mengubah sesuatu yang lain. Pengaruh merupakan bentuk hubungan sebab akibat antar variabel. Dalam hal ini wisata spiritual akan mempengaruhi kelestarian lingkungan.

2. Tinjauan tentang wisata spiritual griya agung bangkasa

Dalam definisi wisata spiritual griya agung bangkasa, penulis menemukan dua teori untuk memperjelas maksud dari wisata ini, yaitu:

Yang pertama adalah definisi menurut Nyoman S. Pendit (1994) dalam bukunya yang berjudul Ilmu Pariwisata, beliau menjelaskan tentang pengertian Wisata Spiritual sebagai berikut:
Jenis wisata yang bamyak dikaitkan dengan agama, adat istiadat dan kepercayaan umat atau kelompok dalam masyarakat. Wisata ini banyak dilakukan oleh perorangan atau rombongcm ke tempat-tempai suci, ke makam-makam orang besar atau pemimpin yang diagimgkan, ke bukit atau ke gitining yang dianggap keramat.
Pengertian yang kedua diambil dari Oka A. Yoeti (1985) yang menulis bahwa:
Wisata Spiritual yaitu jenis pariwisata dimana tujuan perjalanam yang dilakukan adalah untuk melihat atau menyaksikan upacara - upacara keagamaan dan juga berziarah atau beribadah di sana.

Dua pengertian yang dikemukakan oleh Nyoman S. Pendit dan Oka A. Yoeti ini memiliki pengertian yang sama, yakni seseorang atau rombongan melakukan wisata spiritual berdasarkan keinginan yang dikaitkan dengan kegiatan ibadah dari suatu agama atau kepercayaan. Disamping itu penulis juga mengemukakan maksud wisata spiritual griya agung bangkasa dalam tulisan ini adalah kegiatan berwisata yang bukan hanya dikunjungi oleh pemeluk agama Hindu namun juga untuk pemeluk agama yang lain. Jadi wisata spiritual griya agung bangkasa secara umum adalah sama dengan kegiatan wisata lainnya, hanya saja fokus dari wisata spiritual ini lebih mengarah pada hal - hal kerohanian seperti berdoa, mengikuti upacara keagamaan, mandi weda, bayuh tampel bolong, upacara puja sang hyang agni dan lainnya. Oleh karena itu, wisata spiritual bangkasa juga membutuhkan fasilitas- fasilitas seperti obyek wisata pada umumnya atau unsur - unsur produk wisata agar menarik pengunjung untuk datang.
3. Tinjauan tentang lingkungan

Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut.

Lingkungan terdiri dari komponen abiotik dan biotik. Komponen abiotik adalah segala yang tidak bernyawa seperti tanah, udara, air, iklim, kelembaban, cahaya, bunyi. Sedangkan komponen biotik adalah segala sesuatu yang bernyawa seperti tumbuhan, hewan, manusia dan mikro-organisme (virus dan bakteri). Ilmu yang mempelajari lingkungan adalah ilmu lingkungan atau ekologi. Ilmu lingkungan adalah cabang dari ilmu biologi.

Lingkungan, di Indonesia sering juga disebut "lingkungan hidup". Misalnya dalam Undang-Undang no. 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, definisi Lingkungan Hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia, dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan hidup dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. Secara kelembagaan di Indonesia, instansi yang mengatur masalah lingkungan hidup adalah Kementerian Lingkungan Hidup (dulu: Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup) dan di daerah atau provinsi adalah Bapedal. Sedangkan di Amerika Serikat adalah EPA (Environmental Protection Agency).
V. Pembahasan
1. Pengembangan Wisata Spiritual Griya Agung Bangkasa Di Bongkasa

Bongkasa telah mengembangkan wisata spiritual di griya agung bangkasa dalam menggaet para wisatawan yang lebih banyak datang ke daerah ini dengan mengembangkan objek wisata lainnya. Di Bongkasa sendiri telah melakukan beberapa usaha pengembangan dalam meningkat jumlah kunjungan wisatawan yang menyukai wisata spiritual yaitu diantaranya :

1. Pemeliharaan kawasa Griya, Puri dan Pura 
2. Peningkatan Fasilitas
3. Pengembangan Objek Wisata ATV dan Toya Pura Taman Beji Sebagai Objek Wisata Penunjang
4. Kerjasama dengan travel untuk promosi dengan membuatkan paket wisata spiritual griya agung bangkasa
5. Peningkatan Kebersihan Areal Griya Agung Bangkasa
Sekilas tentang ATV
Apa itu Wisata ATV? 

ATV Tour adalah perjalanan wisata harian, musim kemarau atau hujan. Berkendaraan di alam bebas alami dengan motor roda 4. Motor ATV ini memiliki kapasitas mesin 150 – 250cc. Berpacu menyusuri areal persawahaan, pedesaan, sungai, hutan, lembah dan Lumpur. Bersama pemandu ATV yang berpengalaman, tentunya akan membuat petualangan anda lebih aman.

Aman untuk pemula dan professional. Datang dan bergabunglah dengan kami! Saatnya bagi Anda untuk mengambil tantangan perjalanan menyenangkan bersama keindahan alam Bongkasa untuk memanjakan adrenalin Anda. Kami yakin Anda tidak akan menyesal dan melupakan kesempatan!

Paket Murah ATV di Griya Agung Bangkasa. 
Dijemput dengan mobil pribadi dan supir profesional untuk membawa Anda ke perusahaan ATV (Griyang Bang Squad Bike) di Desa Bongkasa. Nikmati perjalanan melalui hutan bambu, sawah, perkebunan, sungai, air terjun, taman beji dan Goa.

Paket ATV Ride di Griyang Bang

Petualangan naik ATV yang dirancang dengan lintasan/ trek terbaik yang didominasi oleh hutan, sungai, sawah, goa taman beji dan air terjun, atau desa tradisional. Karena mesin atv kami adalah semi otomatis, yang mampu bergerak di semua medan akan memberikan pengalaman terbaik di Bongkasa.

Jenis Aktivitas ATV Murah di Griyang Bang
ATV di Griyang Bang memberikan 2 jenis bersepeda ATV Ride. Ini disesuaikan dengan umur dan keberanian peserta, Mari cari tahu tentang paket tur ATV griyang bang squad bike yang kami tawarkan

1. Mengendarai motor ATV Sendirian (Single ATV)
Yang dimaksud dengan Single atv adalah petualangan atv dengan satu pengendara. Mengendarai motor atv sendirian akan memberi Anda kepuasan tanpa memikirkan penumpang Anda.

Dengan Single ATV ini Anda dapat merasa lebih bebas dalam menjelajah sesuai dengan keterampilan yang Anda miliki. Tetapi untuk pemula, Anda tidak perlu khawatir karena kami akan memberikan panduan tentang mengendarai ATV dan memberikan test drive sebelum pergi ke trek.

2. Mengendarai ATV berdua (Tandem Ride)
Tandem Ride berarti satu Sepeda Squad dengan satu pengendara dan satu penumpang (total 2 orang dalam satu sepeda squad). Oleh karena itu, Kegiatan ini biasanya dilakukan berpasangan atau anak di bawah 10 tahun yang akan menjadi penumpang.

Dengan usaha-usaha tersebut kunjungan terhadap pura batur hingga kini terus meningkat dan pemasukan terhadap pura batur dijadikan salah satu sumber dana untuk melakukan pengembangan.

2. Implikasi Wisata Spiritual Griya Agung Bangkasa Terhadap Lingkungan Di Bongkasa

Lingkungan di sekitar griya agung bangkasa hingga kini dapat dilihat bersih, tertata baik dan masih sangat terlihat alami. Hal ini disebabkan oleh masyarakat sekitar dan pemerintah desa Bongkasa saling menjaga kebersihan dan melakukan pembersihan secara berkala dan peningkatan fasilitas kebersihan. Kebersihan lingkungan areal griya agung bangkasa dan lingkungan sekitar ini membutuhkan biaya yang cukup besar dan dana untuk menutupi biaya tersebut yaitu salah satunya dari pemasukan kunjungan wisatawan dalam wisata spiritual di griya agung bangkasa sehingga wisata spiritual ini memberikan pengaruh besar bagi kelestarian lingkungan areal griya agung bangkasa atau disekelilingnya.
VI. Kesimpulan dan Saran

1. Kesimpulan
Pengembangan wisata spiritual griya agung bangkasa di Bongkasa ini telah dilakukan dengan beberapa usaha yaitu :

1. Pemeliharaan Griya Agung Bangkasa
2. Peningkatan Fasilitas
3. Pengembangan Objek Wisata ATV dan Toya Pura Taman Beji Sebagai Objek Wisata Penunjang
4. Kerjasama dengan travel untuk promosi dengan membuatkan paket wisata spiritual di griya agung bangkasa
5. Peningkatan Kebersihan Griya Agung Bangkasa

Wisata spiritual ini nantinya sangat memberikan pengaruh besar bagi wisatawan, hal ini dibuktikan dengan biaya kebersihan yang cukup besar namun dapat ditutupi oleh pemasukan dari kunjungan wisatawan dalam wisata spiritual griya agung bangkasa di Bongkasa.
2. Saran
Antara pemerintah dan masyarakat lokal sebagai pengelola griya, pura dan puri tetap menjalin hubungan baik dan tetap melakukan pembersihan secara berkala serta peningkatan fasilitas kebersihan.
Daftar Pustaka

1. Ardika, I.W. 2003. Pariwisata Budaya Berkelanjutan. Program Studi Kajian Pariwisata Universitas Udayana. Denpasar:

2. http://subadra.wordpress.com/2007/03/10/studi-evaluatif-pembangunan-pariwisata-berkelanjutan-di-desa-wisata-jatiluwih/

3. http://warnawarnibali.wordpress.com/2005/03/04/bali-menanti-booming-wisata-spiritual/

4. Peraturan Daerah Tingkat I Provinsi Bali No.23 Tahun 1997, Pengelolaan Lingkungan Hidup. Bali:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar