Selasa, 19 Oktober 2021

Yadnya

Yadnya

Yadnya adalah lima  ajaran agama Hindu,yang  merupakan satu bentuk kewajiban yang harus dilakukan oleh umat manusia di dalam kehidupannya sehari-hari. Sebab Tuhan menciptakan manusia beserta makhluk hidup lainnya berdasarkan atas yadnya, maka hendaklah manusia memelihara dan mengembangkan dirinya, juga atas dasar yadnya sebagai jalan untuk memperbaiki dan mengabdikan diri kepada Sang Pencipta yakni Hyang Widhi (Tuhan Yang Maha Esa).
Dalam agama hindu ada yang di sebut dengan tingkatan yadnya yakni :
1.      Nista yadnya
2.      Madya yadnya
3.      Utama yadnya

Penjelalasannya:
   Tingkat Nista/Kanistama (sederhana).di  mana dalam agama hindu tingkatan ini sering di sebut dengan tingkatan yang paling rendah atau kecil. Tingkat nista ini dibagi pula dalam tiga bagian.
—  Kanistaning Kanistama yakni Upacāra yang paling kecil dari tingkatan Upacāra terkecil. Disanggar pesaksi (Surya) memakai Pras Daksina.
—  Madyaning Kanistama yakni Upacāra yang lebih besar dari tingkatan Upacāra yang terkecil. Disanggar pesaksi (Surya) memakai banten Suci
—  Utamaning Kanistama yakni Upacāra yang lebih besar dari tingkatan Upacāra yang tergolong madyaning nista. Disanggar pesaksi (Surya) memakai Dewa – Dewi.

Tingkat madya (menengah), tingkata ini beradasatu tingkat di atas nista yadnya dan berada di bawah nya utamaning yadnya. Tingkat menengah ini dibagi tiga bagian.
—  Kanistaning madyama yakni Upacāra yang paling kecil dari tingkatan Upacāra yang menengah. Disanggar pesaksi (Surya) memakai Dewa-Dewi.
—  Madyaning madyama yakni Upacāra yang lebih besar dari tingkatan Upacāra yang tergolong nistaning madya. Disanggar pesaksi (Surya) memakai Catur rebah.
—  Utamaning madyama yakni Upacāra yang lebih besar dari tingkatan Upacāra yang tergolong madyaning madya. Disanggar pesaksi (Surya) memakai Catur Niri dan banten dibawah/sor sanggar pesaksi menggunakan Caru lantaran memakai Angsa

Tingkat utama  (yang paling besar/utama), utamaning nista adalah tingkatan yadnya yang paling atas dari semua tingkatan yang ada.  juga dibagi dalam tiga bagian.
—  Kanistaning utama yakni Upacāra yang paling kecil dari tingkatan Upacāra yang besar/utama. Disanggar pesaksi (Surya) sama dengan yang ada pada tingkatan Upacāra Utamaning madya.
—  Madyaning utama yakni Upacāra yang lebih besar dari tingkatan
—  Upacāra yang tergolong madyaning utama. Disanggar pesaksi (Surya) memakai Catur Muka, sedangkan banten dibawah sanggar pesaksi  (Surya) menggunakan Caru lantara memakai Kambing.
—  Utamaning utama yakni Upacāra yang lebih besar diantara Upacāra-Upacāra Yajña lainnya. Disanggar pesaksi (Surya) memakai Catur Kumba, sedangkan banten dibawah/sor sanggar pesaksi (Surya) menggunakan Caru lantaran memakai Kerbau
Yang menentukan sukses atau tidak suksesnya upacara Yadnya tidak terletak
pada banten saja, tetapi yang lebih penting adalah niat berkorban dalam
kesucian yang tulus dan iklas sebagaimana hakekat pengetian "Yadnya".

Dalam konteks ini ada tiga jenis Yadnya, yaitu :
1. Satwika Yadnya,
2. Rajasika Yadnya, dan
3. Tamasika Yadnya.

v  Satwika Yadnya adalah Yadnya yang dilaksanakan secara tulus, suci, dan sesuai dengan kemampuan. Rajasika Yadnya adalah Yadnya yang didorong oleh keinginan menonjolkan diri seperti kekayaan, kekuasaan, dan hal-hal
yang bersifat feodalisme : kebangsawanan, kesombongan, penonjolan
soroh, dll. Tamasika Yadnya adalah Yadnya yang dilaksanakan oleh
orang-orang yang tidak mengerti pada tujuan Yadnya. Dengan demikian
jelaslah bahwa Yadnya yang terbaik adalah Satwika Yadnya


Dalam yadnya ada lima bagiannya yakni :
1.      Dewa yadnya
2.      Manusa yadnya
3.      Pitra yadnya
4.      Rsi yadnya
5.      Bhuta yadnya

Penjelasannya :
1.      Dewa yadnya, adalah persembahan yang di persembahkan secara tulus iklas ke hadapan dewa dewi atau Tuhan Yang Maha Esa.
2.      Manusa yadnya, adalah persembahan yang di berikan secara tulus ke sesama manusia
3.      Pitra yadnya, adalah persembahan yang di berikan secara tulus iklas ke pada para leluhur.
4.      Rsi yadnya, adalah persembahan yang di berikan ke hadapan orang suci umat hindu, seperti pemangku, pedanda atau pendeta.
5.      Bhuta yadnya, adalah persembahan yang di berikan secara tulus iklas ke hadapan para bhuta kala.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar