Selasa, 11 Agustus 2020

MUNCULNYA COVID 19 TERSIRAT DALAM LONTAR WIDISASATRA TARPINI DAN PENYUPATAN DENGAN SAPTA GANGGA

MUNCULNYA COVID 19 TERSIRAT DALAM LONTAR WIDISASATRA TARPINI PANYUPATAN DENGAN SAPTA GANGGA

Oleh: I Gede Sugata Yanya Manuaba, S.S. M.Pd
 
Covid-19 adalah singkatan dari Corona (CO), Virus (VI) Disease (D) dan tahun 2019 (19), yang mana virus corona Covid-19 ini pertama kali muncul di tahun 2019. Kemunculan Covid- 19 tersurat dan ter sirat dalam lontar widhi sastra tapini lembar 6b. Covid - 19 disebut dalam lontar widhi sastra tapini dengan nama bhuta saryyah. Untuk lebih jelasnya saya sajikan alih bahasa aksara lontar widhi sastra tapini lembar 6b, sebagai berikut

TERJEMAHAN :

6b/ dirasuki oleh Bhuta Saryyah (corona virus Disease 19). Itu yang menjadikan Durmanggaladi Dunia, huru hara jadinya dunia, dikacaukan oleh Kali yang datang tanpa sebab,  kematian mendadak pada manusia, hewan semakin merajarela, sehingga kacaunya dunia, pencuri banyak,  karena manusia sama dimasuki Bhuta Kala Saryyah, panas dan menderitanya dunia, demikian menjadi keadaan dunia, karena dikutuk oleh Hyang Widdhi, karena tingkah laku manusia didunia ini, tidak mengikuti tata karma igama, tidak mempercayai apa yang terdapat dalam ajaran agama dan tanpa dituntun oleh sang Sulinggih yang bijak, karena sang Sulinggih (Brahmana Pandita) sebagai tempat belajar para manusia, mengenai tingkah laku manusia,  di dunia, benar sekali hakekatnya Sang Sulinggih sebagai hulu sanghyang Igama.

Untuk dapat terhindar dari bhuta suryyah itu, bisa dilakukan dengan cara membentengi diri dengan upakara bebantenan "tebasan panuku jiwa" dan memohon  Tujuh jenis Tirtha/Gangga yang ada di Pura sepanjang Gunung Lempuyang, sebagai berikut:
 
1. Tirtha Sveta Kamandalu di Pura Penataran Agung.

2. Tirtha Ganga Hutasena di Pura Telaga Mas

3. Tirtha Ganga Sudha-Mala di Pura Telaga Sawang

4. Tirtha Gangga Kundalini di Pura Telaga Sawang.

5. Tirtha Gangga Pawitra Jati atau Tirtha Tunggang di Pura Lempuyang Madya

6. Tirtha Ganga Amrta-Sanjivani di Pura Puncak Bisbis

7. Tirtha Ganga Amrta-Jiva atau Tirtha Pingit di Pura Lempuyang Luhur.
 
Sapta Gangga diatas dapat diperoleh di Pura sepanjang lereng Gunung Lempuyang dan ditambah dengan tirtha argha sang Sulinggih pinaka Brahmana Pandhita. 

Ada pun fungsinya adalah digunakan untuk menyucikan Bhuta dan Kala, terutama pada hari Raya Nyepi, dan juga dilakukan menjelang upacara-upacara penting lainya dalam rangkaian pelaksanaan Yajna umat Hindu, lebih-lebih saat musibah covid saat ini.

Oleh sebab itulah sebuah wujud pengabdian kepada masyarakat dan bentuk peduli terhadap alam ini, serta matur piuning dalam rangka Pamlaspasan Pura Kahyangan Dharma Smerti Linggih Ida Bhatara Hyang Sinuhun Siwa Putra Prama Daksa Manuaba, sebagai pelopor pemersatu umat dan pembangunan Pura Panataran Agung Catur Parhyangan Linggih Ida Bhatara Mpu Gana di Pundukdawa, maka kapurusan Griya Agung Bangkasa, Banjar Pengembungan Desa Bongkasa, Abiansemal - Badung, dengan atas restu Ida Sinuhu Siwa Putri Parama Daksa Manuaba menugaskan seluruh oka jnana, raka rai kapurusan untuk nunas tirtha di sepanjang lereng pura yang ada gunung Lempuyang pada TANGGAL 21 AGUSTUS 2020 (-, Menga, Kajeng, Menala, Wage, Maulu, Sukra, Uma, Dadi, Pandita   |   Penanggal 3, Ketiga, Tresna   |   Paksi, Wong, Gajah, Urip = 6 + 4, Laku Pandita Sakti, Mengelut, Sumur Sinaba, Werdi Putra   |   Wariga, Wong, Asmara, Carik Walangati, Basah Cenik, Kala Sarang, Rangda Tiga). Sehari sebelum TUMPEK PENGATAG "Hari KEMAKMURAN".

Bagi umat sedharma sane arsa nunas tirtha Sapta Gangga pinaka peneduh jagat puniki ledang rauh ke PURA KAHYANGAN DHARMA SMERTI di Pundukdawa tanggal 11 September 2020.

#tubaba@griyangbang#

Tidak ada komentar:

Posting Komentar