Jumat, 23 Oktober 2020

KETIKA HYANG BAPA AKASA dan IBU PERTIWI MEMBERKATI

KETIKA HYANG BAPA AKASA dan IBU PERTIWI MEMBERKATI

Olih: I Gede Sugata Yadnya Manuaba,  S.S., M. Pd
AKASA :
Om akasa nirmala sunyam,
Guru dewa byomantaram,
Siwa nirbawa wiryanam,
reka Omkara wijayam
Om Parama Siwa dipataya namah swaha.

PERTIWI :
Om pretiwi sariram dewi,Catur dewi Mahadewi, 
Catur asrama betari, Siwa bumi maha sidhi

Om ring purwa ksihti bahsundari,
Siwa patni putrayoni,
Uma Durga Gangga dewi,
Brahma Betari Wisnawi

Om Maheswari Hyang komari,
Gayatri Bherawi Ghauri,
arsa sidhi Maheswari,
Indrani camundi dewi
Om Akasa Siwa tatwa ya namah swaha
Om Pretiwi dewi tatwa ya namah swaha.

Hari ini titiang merenungkan banyak hal, mulai dari kenapa Tuhan masih memberikan kesempatan bernafas untuk titiang sampai problematika yang Tuhan berikan untuk titiang juga.

Hari ini titiang benar-benar lelah menjalani kehidupan yang Tuhan berikan untuk titiang, namun kembali lagi alam sadar titiang selalu memotivasi diri titiang sendiri untuk menyerahkan semuanya kembali ke Tuhan. 

Titiang memacu akal titiang untuk terus meyakini iman titiang akan Tuhan yang senantiasa memberikan kehidupan hingga saat ini titiang masih berpijak di Bumi yang dibuat-Nya

Banyak dialog yang titiang lakukan pada Tuhan sedari pagi titiang bangun sampai pagi dini hari ini.

Titiang mempertanyakan tujuan Tuhan menciptakan titiang, mengapa harus ada suatu pengkotakan sehingga semua orang yang berada pada kotaknya merasa paling benar, kenapa titiang selalu repot dengan pemikiran titiang sendiri tentang suatu sudut pandang yang titiang lihat dari berbagai sisi, sampai titik terjenuh titiang, ketika titiang memikirkan apakah jalan iman yang titiang ambil ini sudah benar menuju-Nya.

Akhirnya titiang lelah sendiri dengan dialog titiang ke Tuhan dan titiang menangis seketika mengetahui bahwa inilah ujian yang Tuhan berikan kepada titiang. Titiang menyadari bahwa ini adalah jalan titiang menuju seberapa kuat iman yang titiang yakini. 

Benar adanya jika titiang baru memulai langkah titiang untuk mencari apa yang benar-benar titiang yakini terlepas dari manapun titiang berasal. Toh titiang yakin Tuhan akan membantu lewat semestanya ketika ada hamba-Nya yang sedang mencari jalan kebenaran berlandaskan iman kepada-Nya.

Titiang bukanlah orang yang religius, sesungguhnya titiang adalah salah satu hamba-Nya yang kotor dan penuh dosa. Titiang juga bukan orang yang pandai agama dan taat akan peraturan moral yang ada disekitar titiang. Titiang hanyalah titiang yang sedang mencari kebenaran akan semua ini. Melalui akal sedikit demi sedikit pandangan titiang terhadap dunia dan konsistensinya mulai berubah. Titiang mulai menyapa Hyang Ibu Pertiwi dan Bapa Akasa di tiap pagi titiang bangun, titiang berdoa semoga semesta yang Tuhan ciptakan mampu berkoordinasi sehingga tercipta keseimbangan pada kehidupan titiang. Dan titiang akan selalu berdoa agar Hyang Ibu Pertiwi dan Bapa Akasa menganugrakan setiap tindakan yang titiang ambil dalam pencarian titiang terhadap iman titiang.
Om nama Siwa ya


#tubaba@griyang bang#
#suksma ibu pertiwi#
#suksma bapa akasa#



Tidak ada komentar:

Posting Komentar