Senin, 03 Mei 2021

JANGAN REMEHKAN ANAK KECIL

Belum apa-apa sudah merasa berkuasa. Belum apa-apa mengerdilkan orang lain. Manusia arogan. Dan besar hanya di pikiran. Tapi kecil di eksekusi. Ibarat “ikan besar di kolam kecil”. Rencana segudang tapi gak satupun terealisasi.


Jangan meremehkan orang lain, itulah akhlak yang penting di era sekarang. Karena biasanya, orang yang meremehkan orang lain. Hanya bisa mengintip aktivitas orang lain. Jadi, dia sendiri tetap jalan di tempat. Sementara si orang lain terus melangkah dan berkarya.

Meremehkan orang lain, itu hanya perbuatan orang-orang yang berdiam diri. Tidak melakukan apapun. Namun pikirannya negatif, seperti korek api.


Kita sering lupa. Satu pohon itu bisa dipakai untuk membuat jutaan batang korek api. Tapi satu batang korek api juga dapat membakar jutaan pohon. Maka wajar, satu pikiran negatif juga terlalu mudah untuk membakar jutaan pikiran positif yang kita punya.

Semua manusia sepakat, korek api itu punya kepala tapi gak punya otak. Maka tiap kali ada gesekan kecil, sang korek api mudah terbakar, lalu membakar. 

Orang-orang yang terburu-buru memvonis, menghujat, dan meremehkan orang lain. Persis, seperti “ikan besar di kolam kecil”. Merasa mampu padahal tidak mampu.



Jangan remehkan siapapun

Kita dan manusia lain kan punya kepala, punya otak, juga punya akal sehat.

Terus kalau cuma karena gesekan kecil, karena beda pendapat bahkan beda pilihan. Kenapa harus terbakar? 

Kenapa harus marah dan mencaci maki? Sulit menerima realitas. Atau karena mimpi-mimpi kita yang sulit tercapai?

Jangan meremehkan orang lain. Kadang, burung itu hidup karena makan semut. Tapi sebaliknya, saat burung mati, maka semut yang makan burung. Maka, jangan remehkan siapapun.

Ketahuilah....Kala tattwa (kebenaran akan sang waktu), waktu itu terus berputar. Zaman pun terus bergerak. Bahkan siklus kehidupan tiap orang akan terus berputar. Dari ada hingga tiada, dari tiada menjadi ada. Itulah hukum RTA / alam. Tidak ada yang statis, apalagi berhenti. Semua berputar sesuai takdir-Nya, sesuai kehendak-Nya.

Jadi, jangan remehkan siapapun. Jangan merendahkan siapapun dalam hidup. Bukan karena siapa mereka, tapi karena siapa diri kita?

Kita memang boleh berkuasa, atau merasa berkuasa. Tapi waktu sungguh lebih berkuasa daripada kita. Waktu kita sakit, kita baru tahu bahwa sehat itu sangat penting jauh melebihi harta. Waktu kita tua, kita baru tahu bahwa muda itu sangat penting karena masih banyak yang belum dikerjakan.

Dan, setelah di ambang ajal, kita pun baru tahu ternyata begitu banyak waktu yang terbuang sia-sia. Hidup itu nggak lama. Jadi nggak usah remehkan siapa pun. Gak usah banyak mengeluh apalagi menghujat. Untuk apa mengurusi orang lain bila lebih baik mengurusi diri sendiri. Bukankah “dunia elo ya dunia elo, dunia gue ya dunia gue..."


Jangan remehkan siapa pun. Itu hanya pesan moral. Bahwa sudah saatnya, siapa pun, membuat hidup lebih berharga. Saling menghargai, saling menghormati. Bila perlu saling membantu dan memberi, saling mendukung satu sama lainnya.

Hidup memang tidak sederhana. Tapi menjalani hidup bisa dilakukan dengan sederhana.

Maka jangan meremehkan siapapun. Karena sama sekali tidak ada orang hebat dengan cara meremehkan orang lain. Dan belum tentu orang yang diremehkan lebih buruk dari yang meremehkan.


#tubaba@griyangbang//Jadilah yang terhebat//tapi jangan pernah meremehkan yang terlemah sekalipun#

#salamdaribaliuntuknusantara//BANJ# #literasikehidupan#


Tidak ada komentar:

Posting Komentar