Senin, 11 Mei 2020

KERIS

KERIS KERIS LEGENDARIS DI BALI

Sulit melacak Keris Penguasa Bali dari Dinasti Warmadewa. Sang Panca Tirtha yang banyak berperan dalam mengembangkan Agama dan Adat di Bali saat Prabu Udayana Warmadewa bertahta justru tercatat dalam babad mempunyai senjata pusaka yaitu

KI BARU TINGGI
Senjata Sira Mpu Gnijaya 

KI BARU ANGIN
Senjata Mpu Semeru 

KI MPU GALUH
Senjata Mpu Gana

KI LEBUR JAGAT 
Senjata Mpu Kuturan

KI UJAN RITIS
Senjata Mpu Bradah 

Dalam babad, Lima Pendeta Suci bersiap bergabung dengan Pasukan Para Dewa dalam menghadapi Raja yang angkuh. Sulit menjelaskan apakah Senjata nyata atau senjata dari Batin Beliau berlima.

Mulai Saat Sang Panca Tirta ke Bali, baru tercatat senjata pusaka dari tokoh tokoh Yang lain seperti :

SI WHIDARA GUMULUNG
Keris yang dianugrahkan oleh Widyadara yang turun ke Tampur Hyang kepada Sang Prabangkara atau Bayi yang baru lahir yan dianugrahi Asta Pungku oleh Mpu Mahameru, yang lama kelamaan saat Dewasa Sang Prabangkara bergelar Mpu Kama Reka 

JALA KATENGGENG
Senjata Dalem Batu Putih

MIRING AGUNG
Senjata Dalem Batu Selem

Kedua senjata ini bertemu saat perang tanding antara Dua Bersaudara Kembar di Bukit Kali Jimbaran yang menjadi sejarah lahirnya Bukit Kali Jimbaran.

KERIS KI WALUNG SINGKAL
Keris yang menjadi saksi bisu keperkasaan Panglima Panglima Perang Kerajaan Badhahulu dalam usaha mempertahankan Bumi Banten dari gempuran Majapahit tahun 1343 M. Ki Walung Singkal adalah Salah satu generasi emas Desa Taro. Kini keris ini tersimpan rapi di Museum Neka.

KI GANJA DUNGKUL
Setelah jatuhnya Badhahulu, diangkatlah Kyayi I Gusti Agung Pasek Gelgel sebagai Penguasa di Bali dan setelah tujuh tahun barulah Majapahit mengangkat Adipati pertama di Bali yaitu Sri Aji Kresna Kepakisan bertahta di Samprangan dengan gelar Dalem Samprangan. Pengangkatan Dalem Samprangan juga disertakan dengan penganugrahan Keris Ki Ganja Dungkul dan Ki Olang Guguh.

I PANGENTEG RAT
Saat Kuda Penandang Kajar atau  Putra Angkat Ida Dalem Tarukan menjemput Dalem Ketut Ngelusir di Arena Tajen di desa Pandak Tabanan, penjemputan disertai dengan membawa keris kebesaran kerajaan yaitu I Pangenteg Rat dan Kuda kebesarann yaitu I Gagak.

KI TANDA LANGLANG
Konon Keris ini bisa mencari sasarannya sendiri yang dicertakan menikam dua sejoli yaitu Kuda Penandang Kajar dan I Dewa Ayu Muter Putri Dalem Agra Samprangan yang mengakibatkan Kehancuran Puri Tarukan. 

KI SUDAMALA atau KI BEGAWAN CANGGU
Saat Suatu perayaan Bulan Caitra di Majapahit, Dalem Ketut Ngelusir atau Dalem Ketut Sri Semara Kepakisan juga berkesempatan hadir, begitu Raja Raja Nusantara akan kembali ke Keraton masing masing, Sang Prabu Hayam Wuruk menghadiahkan Senjata Pusaka terhadap Raja Raja. Dan Dalem Ketut dihadiahi Keris Ki Sudamala atau Ki Begawan Canggu.

KI PENCOK SAHANG
Kisah ksatria antara Dua Tokoh tangguh terjadi saat Dalem Dukut bertarung dengan I Gusti Jelantik dan tidak melibatkan Pasukan lainnya.
Mereka melakukan perang tanding secara kesatria dan tidak berdasarkan kebencian dan kesombongan akan kelebihan diri masing-masing. Ini salah satu Perang Tanding Legendaris di Bali, karena Beliau Berdua tidak mengijinkan Prajurit dan Rakyat Beliau ikut berperang, dan hanya menjadi Penonton, supaya tidak jatuh banyak korban.
I Gst. Jelantik Bogol dalam perang tanding itu menggunakan senjata pemberian kerajaan bernama ”Ganja Malela”. Dalam perang tanding itu senjata Ganja Malela I Gusti Jelantik Bogol patah. Hampir saja I Gst. Jelantik Bogol kalah. Cepat-cepat istrinya, Ni Gusti Ayu Kaler, memberikan senjata bartuah bernama Pencok Sahang. Melihat senjata Pencok Sahang ini Dalem Dukut sudah punya firasat bahwa waktunya sudah tiba untuk kembali ke alam sunia lewat senjata Pencok Sahang.
Keris ini dketemukan saat Ni Gusti Ayu Kaler sedang mandi di Tukad Unda yang merupakan perujudan Taring Naga Basuki dari Gunung Tohlangkir.

KYAYI AGUNG SANGKELAT KEBO DENGEN 
Kyayi Agung Sangkelat Kebo Dengen adalah sebilah keris perpaduan energi budaya jawa dan bali, dibuat era runtuhnya kerajaan majapahit dan berdirinya kerajaan demak, keris ini simbol akulturasi dua agama yaitu hindu dan islam maka tidak salah keris ini diburu oleh penganut  islam tradisional yang berbasis budaya semisal NU, keris Kyayi Agung Sangkelat Kebo Dengen sekarang ada dan tersimpan rapi di tangan pemiliknya yakni Jro Gde Made Alimin Sjahroezah atau juga dikenal dengan nama Kyayi Agung Djangkriek Moendharang, beliau adalah salah satu anggota khusus Jagabaya Dulang Mangap ( kalo pembaca penasaran dengan keris Kyayi Agung Sangkelat Kebo Dengen, pembaca bisa cek langsung fisiknya ke tempat penyimpanannya )

NB; untuk pembaca artikel keris Kyayi Agung Sangkelat Kebo Dengen diharapkan jangan terlalu serius dibawa santuy aja, tumbuhkan jiwa humoris karena ketika anda terlalu serius saya takut anda sudah mulai atau sedang sakit.........

Tentu masih banyak Keris Pusaka dari Bali yang tidak bisa diuraikan disini, ngiring Para Semeton baik yang waras maupun tidak waras berkenan menambahkannya dengan hati riang gembira.......hiraukan pertanyaan kenapa panca tirta/pandita sampai punya keris bukankah keris adalah lambang kaum ksatria....karena saya juga punya pertanyaan sama, oleh sebab itu bersikap bego saja yang penting hepiii.......

Kalo mampu dan tidak ada unsur pemaksaan dan tekanan dari pihak manapun sebaiknya Satu Keluarga di Bali memiliki Satu Keris, karena Keris sangat berhubungan dengan ¹ritual yang ada di Bali supaya tidak bingung mau pinjamnya......

Disusun dari berbagai sumber termasuk sumber penulis masing masing.......pokokne hastag ne.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar