Refleksi Hati Menerangi Diri
Oleh: I Gede Sugata Yadnya Manuaba, S.S.,M.Pd
Pada kekinian jarang-jarang ada yang menyediakan waktu dalam kesunyian untuk menyepi,
Tempat ramai yang selalu dicari
Kalau pun ada yang mau menyepi sebab lagi frustasi
Ada pula yang menyepi demi untuk mencari inspirasi,
Atau hanya melampiaskan imajinasi
Saat ini bisa mencari waktu untuk menyepi merupakan tantangan tersendiri,
Menyepi bukan sembarangan mencari sepi,
Atau sekadar mencari inspirasi duniawi,
Namun dalam menyepi untuk menemukan sesuatu yang berarti
Dalam keheningan menyepi di puncak sunyi,
Hanya ada cahaya dan suara Ida Hyang Widhi,
Menyelam sampai ke samudra hati yang benar-benar sepi,
Berkilauan cahaya nurani yang penuh maha mengerti,
Waktu khusus untuk introspeksi diri
Sejatinya menyepi menjadi ritual setiap hari,
Bukan ritual basa-basi atau aktualisasi diri,
Menyepi dalam puncak kesunyian demi untuk menemukan hakekat diri sejati
Ritual menyepi menemukan jati bisa jadi dianggap basi
Menyepi untuk hal duniawi atau mencari sensasi lebih menarik hati,
Lebih antusias menyepi demi tujuan mendapat banyak materi,
Soal menemukan jati diri urusan nanti
Setahun sekali menemukan waktu untuk menyepi pun sudah cukup berarti,
Dalam kebersamaan menyatukan jiwa suci,
Mengabarkan kepada sesama untuk berjalan kembali ke rumah sejati,
Hingga memahami akan hakekat hidup ini
Sebab dalam keramaian manusia suka lupa diri,
Dalam hiruk-pikuk duniawi manusia lebih memilih menjadi tuli,
Tidak mendengarkan suara nurani untuk menyadarkan diri,
Sebab ego berkuasa dengan tinggi hati dan membenci sunyi dalam keheningan nurani
#tubaba@griyangbang//refleksihatimenerangidiri#
Tidak ada komentar:
Posting Komentar