Rsi Yadnya adalah sedekah atau punia atau juga persembahan kepada para pendeta atau para pemimpin upacara keagamaan. Sedekah atau persembahan ini dapat dilakukan pada waktu-waktu tertentu, yaitu pada saat Beliau menyelesaikan suatu upacara, atau memberikan diksa kepada sisyanya.

Sedekah atau punia yang dipersembahkan kepada para pendeta disebut dengan daksina. Adapun tujuannya adalah sebagai tanda terima kasih kepada para pendeta karena beliau telah menyelesaikan upacara yadnya.

Di samping itu mentaati dan mengamalkan ajaran orang-orang suci, membantu segala usaha para Sulinggih, turut memajukan pendidikan terutama dibidang keagamaan, membangun tempat pemujaan untuk orang-orang suci atau sulinggih, semuanya itu juga termasuk pelaksanaan Rsi Yadnya.

Sejak dahulu sampai sekarang kedudukan orang-orang suci atau Rsi, Pendeta, atau Sulinggih memegang peranan penting dalam hubungannya dengan agama Hindu. Para Rsilah yang menerima wahyu Weda, kemudian menyebarkan ajaran-ajaran Weda tersebut. Dan selanjutnya sampai sekarang bahwa yang memimpin upacara-upacara keagamaan adalah orang-orang suci atau pendeta atau sulinggih. Karena itu kita sebagai umat beragama hendaknya menghormati orang-orang suci kita dengan melakukan Rsi Yadnya.

Ada beberapa tugas seorang Rsi, yaitu :
a. Menyelesaikan yadnya yang di minta oleh orang yang mempunyai atau melaksanakan upacara yadnya (yajamana).
b. Menyebarkan ajaran Weda. Di sini seorang rsi mempunyai kewajiban sebagai pengajar dan sebagai pendidik, karena rsi tersebut merupakan perantara ilmu pengetahuan Weda kepada para siswanya dan beliau jug sebagai pendidik karena beliau harus dapat mengembangkan pribadi siswanya serta mendekatkan mereka kepada pengaruh-pengaruh yang baik.
c. Sebagai seorang rsi, beliau mempunyai kewajiban untuk berperan secara aktif dalam memecahkan masalah-masalah yang ada hubungannya dengan keagamaan, misalnya penentuan hari-hari baik untuk melakukan yadnya, memulai suatu pekerjaan-pekerjaan penting dan lain sebagainya.


TUJUAN RSI YAJNA
            Segala sesuatu yang dilaksanakan berkaitan dengan persembahan yang suci dan tulus iklhas,maka sudah tentu mempunyai makna tertentu pula. Persembahan itu merupakan sesuatu yang bersifat kebaikan atau yang menyenangkan orang lain yang kita persembahkna seperti halnya kepada rsi atau orang-orang suci. Apapun wujudnya persembahan itu baik yang mempunyai nilai materi maupun yang mengandung nilai spiritual yang dilandasi dengan dharma,hal yang demikianlah yang disebut dengan Yajna.
            Adapun Rsi Rna yaitu utang berupa ilmu pengetahuan kepada para maharsi atau pandita yang senantiasa mengabdikan diri demi kesejahteraan umat dan membentuk manusia yang berkepribadian luhur,cakap,dan memiliki etika (susila).Rsi Rna dapat dibayar dengan melaksanakan Rsi Yajna yaitu suatu korban suci yang tulus ikhlas untuk kesejahteraan para rsi serta dengan mempelajari dan mengamalkan ajaran kebenaran.
            Mengingat rsi rna merupakan utang kepada para maharsi dan orang-orang suci agama Hindu yang dibayar dengan pelaksanaan rsi yajna,maka dari itu tujuan melaksanakan upacara Rsi Yajna adalah untuk membayar utang kepada maharsi atau orang-orang suci.
            Secara sederhana beberapa harapan dalam melaksanakan upacara Rsi Yajna,antara lain:
1.      Sebagai persembahan untuk mencapai kesucian lahir bathin.
2.      Untuk menyampaikan rasa bhakti dan terima kasih kehadapan para maharsi atau orang suci agama Hindu atas jasa-jasa dan pengabdian yang luhur para rsi.
3.      Untuk mengenang jasa-jasa yang luhur para rsi.
4.      Untuk menjalin rasa kebersamaan dan persatuan yang tulus antara sesama umat dengan para rsi/orang suci guna kesinambungan agama Hindu.

Tata Kramaning Sisya ring Nabe

sisya kanjekan nangkil/ktemu ring Nabe, patut katembenin antuk sumbah bhakti ring Nabe, Padmasana, pada asama, sami wenang mangge.

  • sisya tan wenang apawarangan ring sentanan Nabe.
  • sisya tan wenang alpaka/dursila ring Nabe.
  • sisya tan wenang ngeluanin Nabe.
  • sisya tan wenang malinggih ring palinggihan Nabe
  • sisya tan wenangpiwal ring sapawarah Nabe.
  • sisya tan wenang meleng Nabe saduwuring ceking.

#tubaba@griyangbang#