Selasa, 22 Desember 2020

Melalui Tata Lungguh Pinandita Wiwa kita merasakan gerakan energi spiritual di dalam diri


Kehidupan dimulai dengan getaran. Getaran melahirkan energi, dan kemudian energi berubah menjadi bentuk dan gambar pikiran. Gambar yang sama berubah menjadi pikiran dan emosi dan selanjutnya energi halus yang keluar dari pikiran dan emosi menyebar ke tubuh fisik melalui indera, agar tubuh fisik mengambil tindakan yang sering disebut sebagai manunggalnya bayu, sabda dan idep. 

Tata Lungguh Pinandita Wiwa mampu untuk mengajak kita mengalami proses kehidupan, bergeraklah ke dalam, ya..bergeraklah ke dalam diri, bukan kemana-mana.  Ketika Kita mengenal diri sendiri, semua misteri kehidupan terungkap kepada Kita. Semua solusi untuk pertanyaan hidup Kita ada di dalam diri Kita.

Jika Kita memilih untuk naik lebih tinggi dengan pemahaman dan kebahagiaan dalam hidup Kita, Kita harus terhubung dengan kebenaran hidup, yaitu terjadi di dalam. Kehidupan sedang terjadi di dalam.

Jika minat hidup Kita hanya di luar diri, Kita hanya bergerak dalam lingkaran, tanpa memiliki pencapaian nyata dengan kehidupan.

Ketika Kita bergerak ke dalam, pemahaman Kita terhadap situasi dan orang-orang dalam hidup Kita akan meningkat. Pikiran menjadi jelas tentang bagaimana hal-hal terbentuk, dan Kita tidak membuang-buang energi yang tidak perlu pada hal-hal itu, yang memisahkan Kita dari proses kehidupan alami.

Dengan lebih sering Kita melakukan tata lungguh pinandita wiwa, kehidupan kita rasakan mengikuti suatu proses, dan itu dimulai dari dalam. Jika Kita memilih untuk menulis naskah hidup Kita, Kita harus terhubung dari dalam.

Saat melaksanakan tata lungguh pinandita wiwa, serasa kesadaran diri adalah semua tentang memanjat tangga batin. Energi spiritual bergeser dari dasar tulang belakang ke atas dahi. Semua pengalaman hidup melayani Kita untuk menutupi energi kehidupan ini. Semua situasi dan orang yang Kita hadapi, ada di sana untuk melayani Kita dan membawa Kita lebih dekat kepada diri sendiri.
Kita tidak dapat memahami apa pun di dunia ini kecuali jika Kita melalui pengalamannya. Setelah Kita mengalami sesuatu untuk diri Kita sendiri, Kita naik di atasnya.

Hidup adalah proses yang tidak pernah berakhir, dan karenanya tidak pernah menciptakan masa depan, di mana hidup Kita berhenti, tetapi selalu menjaga diri Kita aktif dengan tujuan dan tujuan dalam hidup. Ini melayani Kita untuk tumbuh, berkembang, dan meningkat dengan kehidupan.

Tata Lungguh Pinandita Wiwa terasa hidup ini adalah semua tentang energi, dan dengan energi, Kita pegang di dalam, Kita menarik energi yang sama dari luar. Ketika Kita terhubung di dalam, perlahan energi Kita bergeser ke atas dan ini memungkinkan Kita untuk mengalami bentuk energi paling murni.

Proses tata lungguh pinandita wiwa menggiring kehidupan bergerak dari getaran ke bentuk energi paling murni, dan dari bentuk energi paling murni ke gambar-gambar dan pikiran-pikiran. Pikiran yang sama berubah menjadi energi yang terbuat dari pikiran dan emosi Kita dan energi ini menyebar ke tubuh fisik Kita dan menciptakan tindakan dari Kita.

Saat melaksanakan tata lungguh pinandita wiwa, terasa Kita bergerak ke dalam, Kita tidak melompat ke tindakan Kita, tanpa pemahaman. Ketika Kita mencoba memahami sesuatu, Kita terhubung dengan pikiran dan pikiran Kita, Kita memegang citra positif untuk tindakan atau keinginan yang ingin Kita miliki dalam hidup Kita.


Keinginan atau harapan ini kemudian berubah menjadi pikiran, dan emosi positif tercipta darinya. Ketika Kita terinspirasi secara positif, Kita menciptakan energi positif dari dalam dan mengambil tindakan darinya.

Sekarang ketika tindakan Kita, berada di luar pikiran positif, emosi, dan energi Kita, Kita pasti akan menerima hasil positif darinya.

NB:
Elingan pawintenan mangku gde matiosan dengan pawintenan wiwa, memang pamangku wiwa sebutannya sama dg mangku gde akan tetapi wewenang pinandita wiwa dg mangku gde jauh berbeda, apalagi sapamargin ida bhatara awor ring acintya ida sinuhun mapica tel pawacana sane anggen titiang bhisama/keputusan griya agung bangkasa bahwa pinandita wiwa hanya di selenggarakan oleh griya agung bangkasa dengan kata kuncinya harus di tapak langsung oleh ida bhatara hyang sinuhun. Inggian pamargi nguni sane sampun kamargiang manut pangapti utawi panugrahan sang pamuput dados2 kemanten, tetapi diklat yang diikuti adalah diklat pinandita wiwa, jadi jika tidak nyarengin pawintenan wiwa, maka diklat yg diperoleh (nganggen patanganan jangkep nenten dados kamargiang). 

Tegasnya niki Bhisama Ida Sinuhun Siwa Putri Parama Daksa Manuaba. 

#tubaba@griyang bang//tata lungguh pinandita wiwa//membawa kejernihan dalam kehidupan, hanya  datang dari arah dalam diri sendiri#

Tidak ada komentar:

Posting Komentar