Jumat, 26 Juni 2020

MELASPAS KANISTA/ALIT

MELASPAS KANISTA/ALIT

Melaspas adalah upacara pembersihan dan penyucian bangunan yang baru selesai dibangun atau baru ditempati lagi, seperti rumahkantortokokandang dan lain sebagainya. Upacara melaspas dilaksanakan oleh umat Hindu di BaliIndonesia. Kata melaspas berasal dari bahasa Bali yang terdiri atas dua kata yakni Mlas danPas. Mlas artinya pemisah dan pas artinya cocok. Dari kedua rangkaian kata tersebut, melaspas berarti pembuatan bangunan biasanya terbuat dari dua unsur, yakni kayu dan batu dan apabila disatukan akan berbentuk bangunan cocok dan sangat layak untuk ditempati dan ditinggali. Bagi umat Hindu, upacara ini wajib dilaksanakan dan sudah menjadi tradisi turun-temurun hingga saat ini. Upacara ini digelar agar orang yang akan tinggal di bangunan tersebut merasa aman dan tentram serta betah dan terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan (sakit, borosmarah, dan pertengkaran).

Upacara melaspas digolongkan dalam tiga kategori kemampuan dalam menggelar upacara, yakni:

  1. Kanista upacara yang diadakan tergolong kecil.
  2. Madya upacara yang diadakan tergolong menengah.
  3. Utama upacara yang diadakan tergolong besar.


“Nihan tingkahing angwangun Kahyangan Dewa, ring wus puput, salwiring pakadanya wenang maplaspas alit, sesayut pengambyan, pras penyeneng, suci 2 soroh, ring banten genahnya, mwang ring sanggar ngawilang kwehning sanggar, iwak itik ginuling, aywa sasigar, teka wenang Brahmana Pandita anglukat wangunan ika”.

Terjemahan bebas: “Demikianlah tata cara membangun tempat memuja Hyang Widhi Wasa, pada saat selesai dibangun, segala peralatan/bahan (Bangunan) wajib dibuatkan upacara melaspas kecil, dengan sesayut pengambyan, pras penyeneng, suci 2 soroh dibebanten tempatnya, juga disanggar (tempat memuja) menurut banyaknya tempat(linggih)memuga, daging itik yang diguling, jangan dipecah, dan seyogyanya Brahmana Panditalah yang patut membersihkan/mensucikan bangunan itu.


Melaspas Kanista/alit yaitu bertujuan untuk dapat menyucikan/sakralisasi bangunan yang baru selesai dibuat atau baru diservis yang dilaksanakan setelah upacara memakuh dengan pelaksanaannya berkaitan dengan hari baik pedewasan yaitu :

#Dengan urutan pelaksanaan yang paling sederhana dapat dilakukan sebagai berikut :

Dipuput oleh Pemangku/Pinandita yang sepenuhnya mengikhlaskan hidupnya dengan mengabdikan dirinya kepada Tuhan, Ida Sanghyang Widhi Wasa. 

#Tetandingan banten yang digunakan :
1). Di Sanggah Pasaksi atau sanggah Surya: Peras, Ajuman, Suci satu soroh beserta runtutannya.

2). Didepan bangunan yang baru selesai disediakan kelompok upakara:
- Penglukatan/Pebersihan, Byakala, Prayascita, Durmangala, dan Pengulapan
- Banten pemelaspas beserta runtutannya.
- Banten Ayaban tumpeng 7 beserta runtutannya.
- Pada dasar bangunan yang baru selesai diisi Pedagingan/Panca datu, dan canang pendeman.
- Pada Janggawari dalam gedong bantennya sama dengan dipesaksi dengan dilengkapi tikar, kasur ,bantal/suci kecil dan pesuciannya dilengkapi dengan cermin dan sisir.
- Pada atap puncak bangunan/Murdha ditancapi beberapa buah orti dari rontal.
- Nasi undagi, jenis banten ini diperuntukkan bagi perabot/alat-alat para undagi, misalnya: serut, timpas, siku-siku,an sebagainya.
- Pada halaman/natar, upakara alitnya terdiri dari segehan agung.

Puncak upacara melaspas umumnya disertai dengan menancapkan tiga jenis bentuk banten yang disebut ”Orti”. Tiga jenis banten Orti itu adalah Orti Temu, Orti Ancak dan Orti Bingin. Tiga Orti ini menggambarkan makna dari rumah tinggal tersebut. Orti Temu sebagai simbol yang melukiskan rumah tinggal itu setelah dipelaspas bukan merupakan rangkaian bahan-bahan bangunan yang bersifat sekala semata yang tak bernyawa, tetapi sudah ditemukan dengan kekuatan spiritual yang niskala dengan upacara yadnya yang sakral. Ini artinya rumah tinggal itu sudah hidup atau ”maurip” secara keagamaan.

Kesimpulannya, Upacara Melaspas dilakukan bertujuan untuk memohon kepada Hyang Widhi Wasa agar bagunan yang akan ditempati diberikan anugerah keselamatan dan kerahayuan bagi semua yang ada didalamnya.


#tubaba@griyang bang#

Tidak ada komentar:

Posting Komentar