Bahasa atau kata-kata ibarat sebuah pisau yang apabila sesuai dengan fungsinya dapat bermanfaat bagi diri kita namun, justru dapat merugikan diri kita apabila tidak diimbangi dengan ajaran Dharma serta pengucapannya yang sembarangan mampu mendatangkan musibah bagi diri kita. kitab Sarasamuscaya sloka 119 menyebutkan:
“Apan ikang ujar yan rahayu, rahayu ta kojaranya, tan tunggal ikang sukha kapuhara denya, yadyapin rahayu towi, yan tan rahayu kang kojaranya, irikang majarakennya tuwi, ya pwa mapuhara lara”.
Terjemahan bebasnya:
“Ucapan atau perkataan yang bermaksud baik dan diucapkan dengan cara yang baik pula, akan menimbulkan kebahagiaan dan ketentraman hati. Walaupun perkataannya penuh dengan maksud-maksud baik, jika diucapkannya tidak dengan cara yang baik, akan dapat menimbulkan sakit hati”.
kita harus mampu memilah kata-kata dengan pelafalan yang benar agar tidak menimbulkan kesalahfahaman antar sesama manusia. Dimana hal tersebut termuat dalam Kitab Nitisastra Sargah V.3 yaitu sebagai berikut:
“Wasita nimittanta manemu laksmi,
Wasita nimittanta pati kapangguh,
Wasita nimittanta manemu duka,
Wasita nimittanta manemu mitra”.
Artinya :
Karena bahasa atau perkataan engkau akan mendapatkan kebahagiaan,
Karena bahasa atau perkataan engkau akan menemui ajalmu.
Karena bahasa atau perkataan engkau akan mendapatkan kesusahan.
Karena bahasa atau perkataan engkau akan mendapatkan sahabat.
Dalam kehidupan ini kita sering berinteraksi dengan sesama manusia, jangan sampai karena perkataan kita yang tidak benar dapat menimbulkan bencana bagi diri kita sendiri. Sudah sepatutnya kita secara bijaksana mampu menggunakan kata yang kita ucapkan dengan penuh kesadaran untuk berbuat baik dalam prilaku kita sehari-hari. Karena dengan perkataan yang baik timbul prilaku dan pikiran yang baik pula.
#tubaba@griyangbang//wasita//mlajah ngeraos//layahtanpatulang#
Tidak ada komentar:
Posting Komentar