PINANDITA WIWA ADALAH PANGGILAN HATI NGANUTIN SESANA
PINANDITA
Kata pinandita bearasal kata dasar pandita kemudian mendapat sisipan “in” yang artinya di. Sehingga pinandita adalah rohaniawan hindu yang bertugas selaku pembantu mewakili pendeta, yang upacar penyuciannya tingkat ekajati atau lebih dikenal dengan istilah mewinten. Dalam masyarakat istilah pinandita lebih lazim disebut dengan sebutan pemangku. Kata Pemangku berasal dari kata “Pangku” yang disamakan artinya dengan “nampa” , “menyangga” atau “memikul beban” atau “memikul tanggung jawab”. Dalam hal ini memikul beban atau tanggungjawab sebagai pelayan atau perantara antara manusia dengan Sang Pencipta (Ida Sang Hyang Widhi Wasa) atau dengan kata lain, tannggung jawab sebagai pelayan Ida Sang Hyang Widhi Wasa sekaligus sebagai pelayan masyarakat itu dinamakan Pemangku.
Sebagai seorang pinandita hendaknya mampu bekerja tanpa pamrih atau Niskama Karma dan keyakinannya dinyalakan oleh api pengetahuan atau Jnana Agni, dalam arti seorang pinandita hendaknya mampu mbersikap bijaksana dengan dicerahkan oleh api pengetahuannya. Hal ini terkait dengan sloka dalam Bhagavadgita IV.19 (Suhardana, 2008:13), yang menyatakan:
Yasyasarve samarambhah kamasamkalpa varjitah
Jnanagni dagdha karmanam tam ahuh panditam budhha
Artinya
Orang yang melakukan pekerjaan tanpa pamrih, yang kegiatannya dibakar oleh api ilmu pengetahuan dinamakan orang yang arif sebagai pendeta yang budiman.
Dalam hal ini pinandita sebagai rohaniawan hindu diartikan juga sebagai orang yang mencapai kebebasab jiwa, sedangkan kegiatannya dibakar oleh api ilmu pengetahuan, artinya semua pekerjaannya terbebas dari ikatan keduniawian untuk menuju kelepasan.
Pinandita atau pemangku berhak untuk memimpin upacara yadnya karena telah melakukan pawintenan tingkat ekajati. Kata pawintenan itu sendiri berasal dari kata winten, yang dapat diartikan dengan inten (berlian), permata bercahaya. Pawintenan atau mawinten mengandung arti melaksanakan suatu upacara untuk mendapatkan sinar (cahaya) terang dari Sang Hyang Widhi Wasa, supaya dapat mengerti, mengetahui, serta menghayati ajaran pustaka suci Veda tanpa aral melintang. Makna dari pawintenan di sini tidak lain mohon waranugraha Sang Hyang Widhi Wasa dalam prabawanya sebagai Sanghyang Guru, yang memberi tuntunan, Sanghyang Gana memberikan perlindungan dan membebaskan segala bentuk rintangan, dan Sanghyang Saraswati sebagai pemberi anugerah ilmu pengetahuan suci Veda.
Di dalam beberapa lontar dan juga keputusan dari jawatan agama Propinsi Bali No. 85/Dh.B/SK/U-15/1970 tanggal 20 April 1970 serta keputusan seminar aspek-aspek Agama Hindu di Amlapura Bali menyebutkan bahwa ada beberapa tingkatan pewintenan, antara lain :
a. Pewintenan Saraswati (Mulai Mempelajari Agama)
b.Pewintenan Bunga (Pewintenan setelah berumah tangga)
c. Pewintenan Sari (Mulai mempelajari kitab Suci Veda atau cakepan Lontar)
d. Pewintenan Gede (Menjadi pemangku atau Jro Mangku yang lazim disebut Pinandita).
e. Pinandita Wiwa (Pawintenan Putusing Kepemangkuan)
WIWA
Sifat dan karakter Pinandita WiwaPinandita Wiwa ini harus mampu bersifat sangat karismatik. Makna kata Wiwa mengandung arti menyenangi gaya, mengasihi, dan menjadi pencinta ulung.
Karakter kata Wiwa ini susah dikenali tapi layak dikenal dan bisa dipercaya dengan rahasia apapun dalam hidup. Seyogyanya Pinandita Wiwa mampu menyuarakan isi hatinya dan tidak dengan sengaja menutup-nutupi sesuatu.
Kata "Wiwa" memang tidak mencerminkan kualitas pribadinya, namun setelah melaksanakan Pawintenan Wiwa, seseorang harus mampu membantu seseorang menjadi lebih percaya diri, dan lebih bersemangat untuk menjadi pribadi yang positif, serta selalu berusaha agar hidupnya dapat bermanfaat untuk banyak orang.
Kepribadian Pinandita WiwaKata "Wiwa" mempunyai jumlah angka:
W = 23
I = 9
W = 23
A = 1
Jumlah angka untuk kara "Wiwa" adalah 56
Kata "Wiwa" mempunyai kepribadian Tingkat spiritual tinggi, intuitif, tercerahkan, idealis, pemimpi.
Sekali lagi kepribadian di atas adalah hasil studi cocoklogi, yang pastinya bukanlah penentu kepribadian Pinandita Wiwa sebenarnya.
JADI MENJADI SEORANG PINANDITA WIWA ITU MURNI PANGGILAN HATI NGANUTING SESANA UNTUK MAMPU MENGABDI PADA WITING PANUWA YANG ADA DALAM SANG DIRI
#tubaba@griyangbang#
Tidak ada komentar:
Posting Komentar