Jadilah seperti akar. Yang bekerja dalam sunyi dan diam tanpa suara, tak gaduh melakukan kewajibannya, dan menjadi kontributor utama kehidupan baru sebuah pohon.
Belajarlah dari akar. Yang tetap bekerja walau tak dipandang mata, yang tetap berbuat walau di tengah sepi. Karena ikhlasnya akar adalah sebenar-benarnya pembelajaran.
Tersebab karena akarlah. Yang ketika pohon yang menjulang tinggi itu tetap gagah dan kokoh berdiri di tempatnya setelah diterpa badai dan angin yang bertiup dengan kencangnya.
Dialah akar. Yang ketika hasil kerjanya sudah mulai tampak dihijaunya daun; kuatnya batang dan ranting serta matang ranumnya buah, tidak kemudian menjadikannya sombong jumawa lantas sesumbar mengaku "itu semua adalah hasil kerja ku!!"
Akar juga memaklumi. Bahwa ia tak mungkin berbuat semuanya sendiri, sehingga ia menerima uluran tangan matahari dan banyak berterima kasih kepada hujan yang menyiramsuburkan tanah dengan curahan airnya.
Berbuatlah seperti akar. Yang kelak tetap semangat bekerja tak hentinya, ketika musim dan cuaca mulai menggugurkan daunnya; melapukkan batang dan rantingnya serta manusia mulai memetik habis buahnya.
Dan akar pun menyadari. Bahwa ialah juga serupa mahluk lainnya yang tunduk pada kuasa Sang Pencipta yang ketika berkehendak terhadapnya melalui perantara waktu, maka setelah menuntaskan kewajibannya rela kembali ke sisi-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar