Jangan lupa bersyukur dan memanjatkan doa kepada Sang Hyang Wenang atas segala rahmat dan limpahannya selama ini.
Berdasarkan urip saptawara dan pancawara, Saniscara atau Sabtu uripnya 9 dan paing uripnya juga 9.
Jika dijumlahkan hasinya 18 dan dikali 6 hasilnya 108 dan itu merupakan jatah umur mereka yang lahir Saniscara Paing.
Lalu bagaimana perjalanan hidupnya selama 108 tahun tersebut?
Berdasrakan pal Sri Sedana, tentu saja ada pasang surut bagaikan air laut.
Peruntungannya yaitu sebagai berikut.
Umur 0 - 6 tahun penghasilan sedang atau bisa dikatakan kehidupannya sedang-sedang saja.
7 - 12 tahun menjalani hidup senang.
Penghasilan sedikit saat berumur 13 - 18 tahun.
Ketika berumur 19 - 24 tahun kesakitan atau mendapatkan penderitaan sehingga harus pandai-pandai merawat dan menjaga diri.
Umur 25 - 30 tahun hidup baik.
31 - 36 tahun penghasilan sedikit sehingga perlu kiranya untuk berhemat saat menginjak usia ini.
Kehidupan akan menjadi baik saat berumur 37 - 42 tahun.
43 - 48 tahun kembali mengalami kesakitan atau penderitaan.
49 - 54 tahun akan melewati hari-hari dengan penghasilan sedikit.
Saat umur 55 - 66 tahun hidupnya meningkat menjadi baik sekali.
Dan akan kembali mengalami kesakitan atau penderitaan saat menapaki umur 67 - 78 tahun.
Merayap naik dengan penghasilan sedang ketika berumur 79 - 84 tahun.
85 - 90 tahun penghasilan merosot menjadi sedikit.
Saat umur 97 - 102 tahun akan ditimpa kesakitan atau penderitaan.
Pada umur akhir menjelang kematiannya yaitu umur 103 - 108 tahun memperoleh penghasilan sedikit atau bisa dikatakan kehidupan cukup sulit.
Itulah kehidupan mereka yang lahir Sabtu Paing.
Percaya atau tidak kembali ke diri masing-masing karena kehidupan kita di dunia sudah ada yang mengatur.
Begitulah perjalanan hidup mereka yang lahir Sabtu Paing yang penuh liku.
Sedangkan lahir wuku Klawu yakni miskin saat kecil kemudian jadi bahagia, memiliki jiwa sosial.
Agak suka pamer, panjang umur dan memiliki budi yang kuat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar