UPACARA PUJA BHAKTI RING IDA SANG HYANG AGNI
Upacara atau ritual inilah merupakan bagian dari Tri Kerangka Dasar agama Hindu yang dapat dengan mudah dilihat dan dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Berbagai macam ritual agama Hindu dilaksanakan oleh umat, salah satunya adalah upacara puja sang hyang agni.
Sanghyang Agni adalah dewa penguasa api sebagai salah satu dari asta dewata yang biasanya pemujaan dan persembahannya dilaksanakan dengan sarana dan upacara sebagai berikut :
- Dalam upacara Agni Pralina yang bertujuan untuk mengembalikan unsur unsur panca maha bhuta yang melekat dalam badan kasar dan halus dari roh bersangkutan.
- Dengan sarana Damar Kurung sebagai permohonan kepada Sanghyang Agni yang bertujuan untuk menyempurnakan prosesi ngaben dalam pelaksanaan upacara pitra yadnya dan juga agar cuntaka dapat berkurang.
- Upacara puja bhakti pada sang hyang agni sebagai perantara manusia berhubungan dengan Tuhan dan dengan para Dewa.
- Beliau juga disebutkan, menurunkan ajaran Agni Purana kepada Rsi Vasistha yang dituangkan dalam kitab Mandala VII Rg Weda sebagai wahyu yang paling pertama dihimpun.
Sang Hyang Agni (Dewa Api) adalah juga dewa yang terpenting dan dianggap sebagai perantara manusia dan dewa-dewa, karena dia penerus pujian-pujian dan korban bakar kepada para dewa, dan dia juga yang mendatangkan para dewa ketempat-tempat sesajian dengan bunyi-bunyian dalam api. Disetiap rumah orang Hidu biasanya mempunyai tiga macam api yaitu api untuk upacara harian, api untuk upacara tengah bulanan dan api untuk pemujaan arwah leluhur. Disamping itu ada upacara setiap empat bulan sekali dan upacara pengangkatan altra api yang disebut ‘Agni Cayana’.
Dalam beberapa sumber lontar seperti halnya Lontar Kotaraning Sembah dan Lontar Weda Parikrama Sarahiota Samaptadijelaskan bahwa Api selalu menjadi pokok landasan dasar pelaksanaan upakara karena api dalam sarana pamuspan disebutkan sebagai simbol Sang Hyang Widhi dengan Prabhawa Sang Hyang Agni atau Brahma,
yang merupakan sumber dari Widya (Pengetahuan) dengan saktinya yaitu Dewi Saraswati. Api juga sebagai sumber kekuatan pembakaran yang menghanguskan kekotoran dan kebutaan spiritual di Bhuwana Alit dan Bhuwana Agung.
Puja Sang Hyang Agni adalah upacara persembahan kepada Deva Agni yang kerap disebut dengan istilah Agini Hotra atau Vedic ritual atau juga disebut Vedic Fire Ceremony. Upacara Puja Bhakti ring Ida Sang Hyang Agni dari dulu dilakukan oleh orang Bali dengan memadukan dengan adat budaya Bali/dresta Bali. Meskipun di Jaman ini Puja Sang Hyang Agni dengan istilah agnihotra terdengar asing ditelinga umat Hindu, namun pada dasarnya simbolisasi dari agnihotra ada dalam setiap ritual keagamaan di Bali yakni dalam bentuk pasepan.
Upacara Puja Sang Hyang Agni sendiri memiliki beberapa fungsi yang berkaitan juga dengan fungsi api itu sendiri sebagai bagian terpenting dari upacara Puja Sang Hyang Agni atau agnihotra. Adapun fungsi dari upacara upacara Puja Sang Hyang Agni antara lain : sebagai inti yajna, upacara Puja Sang Hyang Agni sebagai perantara pemuja dengan yang dipuja, upacara Puja Sang Hyang Agni sebagai penyucian, upacara Puja Sang Hyang Agni sebagai penerangan, upacara Puja Sang Hyang Agni sebagai sumber energi, upacara Puja Sang Hyang Agni sebagai sarana peningkatan spiritual serta upacara Puja Sang Hyang Agni untuk keharmonisan.
Upacara upacara Puja Sang Hyang Agni merupakan upacara yang bersumber langsung dari Veda, dimana upacara upacara Puja Sang Hyang Agni adalah sebuah aktivitas keagamaan dimana dalam pelaksanaannya memakai api sebagai media kepada Dewa Agni yang merupakan salah satu manifestasi Ida Sang Hyang Widhi Wasa.
Selain itu, juga sebagai simbol kekuatan, seperti adanya api penimpug, api tekep, api dupa, api yang lain seperti api linting pada banten pengelepasan AUM dan lain-lain.
Komponen penyelenggara upacara
upacara Puja Sang Hyang Agni, yaitu Api sebagai simbol Deva Agni, pelaku upacara meliputi pinandita hotri, sang yajamana, sarati banten, sekha geguntangan, sekha shanti "kidung suci" dan para semeton pemilet pangubhaktian ring Ida Bhatara Sang Hyang Agni.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar