Rabu, 29 Desember 2021

Hidup Bersaing Sesama Manusia Bersaing Saling Memanusiakan

KEHIDUPAN postmodern membawa persaingan hidup yang makin dinamis. Tingginya persaingan hidup dalam berbagai bidang kehidupan membuat setiap orang harus terus-menerus menyiapkan diri dan meningkatkan diri agar lebih siap bersaing. Dalam memenangkan suatu persaingan, ada pihak yang menempuh cara-cara yang sehat sportif dan ada juga yang tidak sehat menghalalkan segala cara.

Idealnya, hidup bersaing sesama manusia adalah bersaing saling memanusiakan. Artinya, hidup bersaing tersebut menggunakan nilai-nilai kemanusiaan sebagai dasar bersaing secara bermartabat. Dalam kehidupan bersaing, nilai yang paling dijaga adalah nilai kemanusiaan itu sendiri. Ini artinya bersaing dalam hidup tidak boleh saling bermusuhan untuk saling menjatuhkan, apalagi saling membunuh. Bersaing saling menghancurkan dan saling membunuh hanya layak terjadi dalam habitat hewan. Pada kenyataannya dalam berbagai bidang kehidupan masih banyak terjadi hidup bersaing yang tidak sehat karena saling menjatuhkan dan saling membunuh. Hal yang demikian itulah yang masih banyak terjadi sampai dewasa ini.
Hidup bersaing dari sejak zaman dahulu sampai sekarang merupakan suatu fakta sosial yang tidak bisa dimungkiri. Dalam diri setiap orang ada nafsu distinksi yaitu nafsu yang mendorong manusia untuk berbeda dengan pihak lain dan dalam perbedaan itu mereka ingin lebih dari yang lain. Dalam Upanisad dinyatakan purusa atau unsur kejiwaan dalam diri manusia itu ada citta atau alam pikiran dengan empat sifatnya yaitu dharma, jnyana, wairagia dan aiswarya. Empat sifat citta ini dalam Wrehaspati Tattwa disebut Catur Budhi. Aiswarya sebagai unsur keempat dari Catur Budhi mendorong orang untuk berusaha terus meningkatkan dirinya ke arah yang lebih baik, lebih benar dan lebih bermanfaat bagi kemajuan hidup. Tentunya kalau dorongan aiswarya dengan nafsu distinksi yang baik, benar dan suci. Kalau dorongan aiswarya itu didominasi oleh krodha, kama dan lobha maka dorongan untuk meningkatkan diri secara baik, benar dan suci akan tersingkir. Distinksi yang didorong oleh sifat krodha, kama dan lobha akan menimbulkan persaingan hidup yang tidak sehat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar