Rabu, 08 Desember 2021

KALA TATTWA/KEBENARAN AKAN WAKTU

KEBENARAN TENTANG WAKTU

Kala Tattwa adalah salah satu teks yang membicarakan perihal kelahiran Kala. 

Kala dalam pemahaman sosial religius, digambarkan sebagai sosok raksasa yang selalu kelaparan. Kala diyakini menelan segala sesuatu yang berada pada ruang dan waktu yang salah. Sekiranya dalam teks Kala Tattwa dapat dicari penjelasan tentang penggambaran stereotip Kala ini, sebab Kala adalah nama lain dari waktu. Kelahiran Kala dapat diartikan sebagai kelahiran waktu, dan waktu menjadi salah satu elemen penting dalam pelaksanaan ritus keberagamaan. Bahkan, ada teks yang secara khusus mengatur waktu pelaksanaan upacara semisal teks-teks wariga yang memuat tentang baik buruknya sebuah hari. 

Kala adalah anak dari Siwa. Sebab Siwa yang menciptakan Kala, maka Siwa juga disebut Mahakala. Sebagai orang tua, ada beberapa anugerah yang diberikan Siwa kepada Kala. Anugerah itu berkaitan dengan hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh Kala di dunia. 

Teks Kala Tattwa seperti teks sasana jika dipandang dari sudut anugerah Siwa itu. Setelah Kala mendapatkan anugerah dari Siwa, Kala juga mendapatkan anugerah dari Giri Putri. Giri Putri adalah nama lain dari Parwati. Anugerah-anugerah yang diberikan oleh Giri Putri ini juga menjadi salah satu bagian penting untuk memahami terminologi serta tattwa tentang Kala. 

Tattwa dalam hal ini bisa diterjemahkan menjadi filsafat atau inti ajaran. Kala Tattwa menjadi penting untuk diperhatikan dalam khazanah kesusastraan yang diwariskan di Bali, sebab teks inilah yang menegaskan pengetahuan tentang waktu. 

Maka dari itu ikutilah kebenaran akan waktu itu dalam berproses pasti akan indah pada akhirnya.

Setiap pohon punya tempat tumbuh dan berkembang. Sang pencipta menciptakan keanekaragaman untuk dinikmati. Perbedaannya hanya untuk dijadikan referensi bagi pertumbuhan diri pribadi. 

#tubaba@griyangbang//hidupberproses//ikutiaturanalam//salamgelombangsantun#

#tubaba@griyangbang//teks kala tattwa//menjelaskan bagaimana pandangan waktu dalam paradigma manusia Bali khususnya#

Tidak ada komentar:

Posting Komentar