Om Swastiastu
Atur piuning titiang majeng semeton umat sedharma, sane arsa ngemiletin upacara
MAPETIK , MENEK KELIH dan Upacara POTONG GIGI MASAL RING GRIYA AGUNG BANGKASA tanggal 12 Januari 2021
KETENTUAN:
#Punia METATAH Rp.600.000/orang, makta pejati jangkep, peras pengenjekan, tirtha Ida Bhatara Siwa Guru miwah bungkak nyuh gading.
#Punia Menek Kelih Rp. 200.000/per orang, makta pejati jangkep segehan miwah tirtha Ida Bhatara Siwa Guru
#Punia Mepetik Rp. 200.000/per orang, makta pejati jangkep segehan miwah tirtha Ida Bhatara Guru
Duaning asapunika ledang mendaftar dan hubungi no hp 081936287278 a.n Dane Pinandita Wiwa Tubaba.
SEKILAS TENTANG UPACARA POTONG GIGI
Upacara potong gigi yang dilaksanakan secara massal sama sekali tidak mengurangi makna dari ritual yang dilaksanakan. Justru akan lebih membangun kekompakan umat Hindu. Dalam prosesi yang dimaksudkan untuk mengendalikan “Sad Ripu” atau enam musuh dalam diri manusia itu (menurut ajaran Hindu).
Para peserta juga melangsungkan persembahyangan bersama pada saat sebelum dan setelah giginya “dipotong”.
Upacara yang dilangsungkan secara massal ini, selain tidak mengurangi hakikat pemaknaan ritual, dampaknya akan sangat meringankan umat Hindu, khususnya bagi mereka yang tidak mampu. Bukan besar kecilnya upacara yang akan menentukan makna dari sebuah ritual tetapi keikhlasan umat jauh lebih penting.
Upacara potong gigi menjadi salah satu kewajiban para orang tua kepada anaknya yang harus dilaksanakan setelah putra-putri menginjak dewasa (akil baligh).
Namun, tidak jarang umat menunda pelaksanaannya karena jika dilangsungkan di masing-masing rumah tangga setidaknya dibutuhkan biaya minimal Rp10 juta. Potong gigi massal di Griya Agung Bangkasa ini menjadi salah satu agenda ritual yang dijadwalkan oleh Panitia Pasraman Rangdilangit, Yayasan Widya Daksha Dharma serangkaian upacara Piodalan ring Pura Panataran Mrajan Agung Dalem Tangsub.
Metatah jangan hanya diartikan sebagai kegiatan potong gigi semata. Mereka yang menjalani prosesi ini hendaknya memaknai upacara ini sebagai salah satu upaya untuk menghilangkan kekotoran dan mengendalikan “Sad Ripu” atau enam sifat buruk yang ada pada diri masing-masing, sehingga dengan adanya upacara potong gigi masal ini umat senantiasa menyatukan langkah dan pikiran untuk menjaga kerukunan serta kelestarian adat budaya Bali.
Om Shanti, Shanti, Shanti Om
#tubaba@griyang bang#
Tidak ada komentar:
Posting Komentar