Senin, 06 Januari 2020

MENGUASAI DIRI SENDIRI DAN MENGENDALIKANNYA MENJADIKAN HIDUP BAHAGIA DAN DAMAI

TUBABA KENDALIKAN HIDUPMU DAN TETAPLAH MELANGKAH

Hidup adalah sebuah perjalanan. Di tengah perjalananmu, kamu mungkin akan berada di persimpangan atau bahkan menemui jalan buntu. Ketika itu, kamu pun tak tahu lagi ke mana harus melanjutkan langkah.

Nah, jika saat ini kamu sedang merasakan hal itu, mungkin kamu perlu merenungkan kembali hidupmu. Kemanakah kamu akan melanjutkan perjalanan? Apakah yang sebenarnya kamu inginkan dalam hidup?

ELINGIN PITEKET BAPA, ngaran Pancadasi sasuluh ikang hurip:

1. Hanya karena kamu sedang berjuang keras, gagal dan terpuruk … bukan berarti keadaan tersebut tidak akan berakhir. Dunia ini saja fana. Semuanya hanya sementara.

2. Sensasi tersesat dan rasa sakit yang kamu keluhkan, apalagi pada-Nya, bisa jadi memapahmu untuk tumbuh dan berada di jalan terbaik. Kadang kamu peka terhadap cahaya kecil saat suasana sedang gelap gulita.

3. Apa yang sudah terjadi, biarlah berlalu. Kamu tidak bisa mengendalikan semuanya, termasuk mengembalikan masa lalu dan mengeditnya. Tetapi kamu masih bisa melanjutkan ke masa berikutnya dan memperbaiki semuanya.

4. Tidak masalah menceritakan “kesesatanmu” pada orang-orang baik yang kamu percaya; dunia dan seisinya tidak selamanya buruk . Curhat dan meminta bantuan itu bukan tanda bahwa kamu lemah.

5. Kamu lebih tahu tentang dirimu sendiri, bukan orang lain, maka suara hati mesti diprioritaskan dan dipertimbangkan.

6. Merasa bingung dan tidak tahu akan berbuat apa itu hampir dirasakan oleh setiap manusia, proses ini bagian dari tumbuh.

7. Sesekali “bersyukur” saja berada di zona yang tidak nyaman yang memberikan pelajaran dan didikan, sebab zona yang terlalu nyaman justru bisa melenakan.

8. Manusia yang menghadapi ujian berat biasanya bukan sosok sembarangan, levelnya pasti berbeda.

9. Rasa takut dan cemas kadang “diberi makan” oleh diri sendiri, sehingga kamu selalu ragu dan tidak pernah mau mengeksekusi aksi.

10. Mungkin sebelum mencari jalan keluar dari labirin hidup ini, kamu perlu belajar dulu untuk mengapresiasi dan mencintai diri sendiri. Dengan begitu, misi selanjutnya bisa jadi lebih ringan.

11. Kamu justru sering belajar untuk lebih baik dari hal-hal pahit seperti keterpurukan, penolakan dan kegagalan.

12. Pada dasarnya, apa yang sudah ditakdirkan menjadi milikmu akan kembali padamu sekali pun kondisinya mustahil. Sebaliknya, apa yang bukan milikmu tidak akan pernah digenggam sekali pun kondisinya memungkinkan. Semua sudah ada di tangan Yang Maha Mengatur.

13. Kondisi buntu bisa jadi karena kamu kelelahan, sehingga kamu memerlukan “istirahat” dari semua kompetisi dan ambisi yang ingin kamu kejar. Jika keadaan sudah reda, mungkin kamu bisa menentukan apakah mesti ada yang diubah, ditambah, atau justru dihilangkan.

14. Merasa tidak baik-baik saja pada saat-saat tertentu itu wajar, hanya saja jangan sampai menetap dalam kondisi itu.

15. Orang lain hanya memberikan saran dan dukungan, keputusan tetap ada di tanganmu. Mereka pun sedang sibuk dengan kehidupan masih-masing, sehingga kamu tidak bisa terlalu menggantungkan diri. Kalau pun ada yang perhatian dan peduli padamu, jangan lupa untuk memberikan apresiasi setinggi-tingginya.
#tubaba@elingring15pitekethidup#

Tidak ada komentar:

Posting Komentar