IDA SINUHUN SIWA PUTRA PARAMA DAKSA MANUABA SANG PEMERSATU PRETISENTANA PANCA RSI DI PUNDUKDAWA
Oleh: I Gede Sugata Yadnya Manuaba, S.S, M.Pd
Kemampuan menyatukan umat adalah kemampuan yang luar biasa.
Kamis, 10 April 2020
Belum pernah terjadi persaudaraan di dunia seperti yang telah dilakukan Ida Sinuhun Siwa Putra Parama Daksa Manuaba (Griya Agung Bangkasa), yaitu mempersaudarakan kembali masyarakat sebagai Pretisentana Sang Panca Rsi di Pundukdawa. Keberhasilan Ida Sinuhun mempersaudarakan kembali pretisentana Panca Rsi di Pundukdawa adalah fenomena mencengangkan.
Bayangkan saja, lewat penyatuan tersebut, pretisentana Panca Rsi ini mampu berbagi atas berbagai hal. Suatu gambaran praktis akan persaudaraan agama dan pasemetonan yang melebihi ikatan darah. Sampai saat ini, belum pernah ada lagi peradaban manusia yang mampu melahirkan persaudaraan yang pernah dilahirkan dalam masyarakat bentukan Ida Sinuhun Siwa Putra Parama Daksa Manuaba (Griya Agung Bangkasa).
Sampai-sampai, Ida Bhatara Kawitan sendiri memberikan pujian atas kebaikan yang terjadi antara pasemetonan pretisentana Sang Panca Rsi.
Sebuah prestasi mencengangkan dipertontonkan Ida Sinuhun Siwa Putra Parama Daksa Manuaba adalah pembawa risalah, pembangun umat, dan pendiri sebuah kedaulatan pasemetonan. Dalam jangka waktu yang relatif singkat selama kurang lebih 3 tahun terakhir ini, 9 bulan, 18 hari, Ida Sinuhun Siwa Putra Parama Daksa Manuaba berhasil mengubah wajah kelam pasemetonan memasuki insight baru di pundukdawa. Beliau menyampaikan risalahnya yang kini telah diikuti oleh sepertujuh pasemetonan Pretisentana Sang Panca Rsi, terdiri atas perbagai kapurusan. Bahkan, suatu prajurit yang beliau jaya-jaya pertama kalinya di PURA PANATARAN AGUNG CATUR PARHYANGAN RATU PASEK LINGGIH IDA BHATARA MPU GANA di Pundukdawa. Prajurit ini di bentuk dari berbagai kapurusan pasemetonan dengan nama JAGABAYA DULANG MANGAP.
Ida Sinuhun juga berhasil membangun paiketan kecil di bawah naungan Yayasan Widya Daksha Dharma, telah mampu melahirkan sulinggih di negeri Matahari terbit (Jepang), kemudian mempunyai pengaruh luar biasa menyebar ke seluruh pelosok negara di dunia.
Ida Sinuhun Siwa Putra bersama Jagabaya Dulang Mangap berhasil menyingkirkan semua bentuk kerusakan, kebobrokan, serta menyatukan kapurusan-kapurusan berbagai lelintihan yang terpecah belah menjadi bangsa pasemetonan yang bersatu di Pundukdawa dengan berbagai warna warni yang indah.
Ida Sinuhun meletakkan keimanan/rasa bhakti ring Ida Bhatara Kawitan tunggal akadang yang didasarkan pada ikatan pasemetonan dengan rasa guyub rukun sebagai pengikat tali persaudaraan antara warih pretisentana Sang Panca Rsi dengan saudaranya.
Keberhasilan IDA SINUHUN SIWA PUTRA PARAMA DAKSA MANUABA itu dilanjutkan oleh generasi setelah beliau Abra menuju zaman keemasan di Pundukdawa.
Tidaklah berlebihan kalau IDA SINUHUN SIWA PUTRA PARAMA DAKSA MANUABA, sebagai tokok pemersatu umat dan pelopor Pura Panataran Agung Catur Parhyangan Linggih Ida Bhatara Mpu Gana di Pundukdawa, dibuatkan sebuah pura khusus dengan nama PURA KAHYANGAN DHARMA SMERTI.
Kemampuan menyatukan umat adalah kemampuan yang dimiliki oleh orang-orang yang memiliki militansi yang kuat. Orang-orang besar seperti IDA SINUHUN SIWA PUTRA PARAMA DAKSA MANUABA adalah orang militan. Orang militan penuh keyakinan, memegang teguh prinsip, dan tidak berubah-ubah dalam pikiran dan pendapatnya. Mereka akan melakukan sesuatu berdasarkan apa yang mereka yakini. Karena kebahagiaan akan dapat terealisasi bila seseorang konsisten dengan keyakinannya. Kebahagiaan akan berbuah ranum bila sesuai dengan keimanan/rasa bhakti ring Ida Bhatara Kawitan dan semakin besar intensitas iman itu, semakin besar hasil yang diperoleh.
#tubaba@jangan pernah lupa jas merah#
#JASMERAH.... Jangan se kali2 melupakan sejarah...#
#Dan SEJARAH memang susah untuk dilupakan#
#Baktiku kpd IDA BATARA SINUHUN... semoga selalu menyinari damuh IDA#
Dengan rasa bakti yang tulus kami sebagai putra putri beliau di darma sangat berterima kasih dengan terwujudnya pura catur parahyangan linggih Ida Mpu Gana di pintu Dawa, semoga amal dan bakti beliau, beliau terima di alam keabadian astungkara.
BalasHapus