Jumat, 10 April 2020

Tubaba baru belajar melihat dunia, dan berusaha menyampaikannya melalui simbol (Aksara) PRALAYA.

Tubaba baru belajar melihat dunia, dan berusaha menyampaikannya melalui simbol (Aksara) PRALAYA.

Segala macam nafsu manusia akan tunduk pada satu kekuatan besar alam jagat raya ini. Dengan memahami kedudukan manusia secara politik dan sosial individu itu sendiri, ternyata bisa mengubah watak manusianya.

Corona Bukan Pandemi, Corona Adalah PRALAYA/Cara Alam Memperbaiki Kerusakan Akibat Manusia

Sebetulnya masih banyak sekali kerusakan lingkungan yang diciptakan oleh manusia. Banyaknya kawasan terbuka hijau yang akhirnya dialih fungsikan menjadi gedung perkantoran, mall dan apartament semakin mempercepat effect rumah kaca.

Kerusakan-kerusakan ini akan terus berlanjut tatkala populasi manusia di bumi terus bertambah.

Ditambahlagi, tiap manusia butuh ruang untuk hidup, bekerja, serta lahan yang subur untuk menanam sumber pangan. Manusia juga butuh air dan energi supaya tubuhnya tetap hangat, serta listrik untuk menerangi jalan di malam hari.

Untuk mencukupi kebutuhan manusia yang populasinya terus bertambah maka eksplotasi alam secara over pun akan dilakukan. Baik pembangunan rumah, pembukaan lahan tambang (batu bara, emas dll), hingga pembangunan pabrik (tekstil dll) pun gencar dilakukan. Implikasinya adalah lingkungan atau alam akan kehabisan sumber dayanya.

Oleh karenanya bernarlah sabda PRALAYA, semuanya harus diperbaiki. Salah satu cara yang paling radikal adalah dengan memutus sumber penyebab kehancuran yakni manusia. Dan Corona mungkin menjadi cara alam memperbaiki kerusakan yang telah terjadi itu.
Bukan urusan titiang untuk memikirkan diri ini, titiang hanya menyerahkan diri sepenuhnya kepada beliau, dan biarkanlah beliau yg memikirkan tentang titiang, swaha

Segala sesuatu terjadi untuk alasan tertentu, walaupun alasan itu tidak terlihat pada saat itu.

#tubaba@salam nasib baik lan rahayu#

Tidak ada komentar:

Posting Komentar