NYAMA PAT SEBAGAI PAGAR GAIB PELINDUNG DIRI DARI COVID 19
Oleh : I Gede Sugata Yadnya Manuaba, S.S, M.Pd
Pada ajaran umat Hindu di Bali mengenalnya dengan Nyama Kanda Pat. Kenapa mereka ada di muka bumi ini bersama kita?
Setiap manusia yang lahir ke dunia selalu memiliki saudara halus yang akan terus melindunginya dari segala marabahaya. Agama Hindu sangat meyakini kalau saat kita lahir ke bumi, kita sudah memiliki 4 saudara yang tidak kasat mata, siap untuk menjaga atau sebagai pelundung gaib kita
Pelindung gaib tersebut adalah nyama pat (4 saudara) yang menyertai kita saat lahir. Sebenarnya 4 saudara itu sudah terbentuk sejak umur kandungan 6 bulan, merekalah yang ‘menjaga’ kita semasih dalam kandungan dan saat kita lahir saudara empat itu bernama: 1. Sang Anta (ari-ari) berada di timur dan
bergelar Anggapati,
2. Sang Preta (tali pusar) di selatan bergelar
Mrajapati,
3. Sang Kala (darah) di barat bergelar
Banaspati dan
4. Sang Dengen (air ketuban/yeh nyom) di
utara bergelar Banaspati Raja.
Saat kita lahir, kita akan membawa ari-ari, darah, air ketuban, dan juga lemak. Keempat inilah yang disebut sebagai saudara kita yang ikut lahir bersama-sama dengan kita. Makanya setelah kita sudah dibersihkan, keempat hal ini akan diupacarai, serta dibungkus lalu kemudian dikubur pada pekarangan rumah kita.
Dikatakan sebagai saudara kita sejak lahir karena mereka merupakan bagian dari tubuh kita yang selama dikandungan menjaga kita juga. Makanya jangan pernah lupakan saudara kita yang selama ini selalu menjaga kita kapanpun itu.
Kanda pat ini, selain melindungi kita, mereka juga mencatat berbagai perbuatan yang telah kita lakukan selama hidup di bumi. Setelah kita mati, maka seluruh catatan ini akan menentukan apa kita akan go to heaven or go hell. Ini mirip seperti konsep pemahaman kepada peran Sang Suratma yang ada dalam diri manusia.
Cara berhubungan langsung dengan Nyama Kanda Pat
Terus gimana caranya agar kita terhindar dari perbuatan dosa? Kita bisa melakukan kontak hubungan dengan keempat saudara kita dengan cara selalu mengingat bahwa mereka benar-benar ada di sekitar kita. Perumpamaannya sederhana sekali, kita cukup menganggap Kanda Pat ini bukan sebagai makhluk halus yang berbeda dengan kita, tetapi anggaplah mereka sebagai saudara kandung kita.
Kemudian selalu sapa mereka dalam hati saja. Nah ini salah satu sering dilihat di Bali, di mana beberapa orang-orang saat makan selalu menghaturkan sedikit dari makanannya di atas robekan kertas sebelum makan.
Ini salah satu cara berbagai dengan saudara kita agar ikut menikmati makanan kita bersama-sama. Kalau kita sering lupa dan tidak mau menjalin hubungan baik dengan mereka, sudah pasti mereka juga tidak terlalu memperdulikan kita. Makanya jangan egois dan selalu ingat kalau kita tidak hidup sendirian di muka bumi ini.
Begini cara sederhana agar kita selalu dilindungi sama keempat saudara kita:
#Selalu berbagi, dengan cara menghaturkan banten jotan atau menyisihkan sedikit makanan di piring.
#Selalu melaksanakan otonan pada hari kelahiran dalam weton agama Hindu.
#Membuatkan pelangkiran di dalam kamar tidur sebagai stana Nyama Kanda Pat.
#Selalu pamit ketika hendak pergi beraktivitas di luar rumah.
#Rajin sembahyang dan meminta agar nyama Kanda Pat menjaga kita saat tidur.
Empat saudara ini bisa difungsikan sebagai pagar gaib atau pengawal pribadi kita, saat-saat kita berada pada keadaan sulit misalnya lewat di tempat-tempat wong samar yang suka mengganggu bahkan menangkis serangan black magic. Caranya cukup dengan ‘memanggil’ mereka dengan latihan pemusatan pikiran dan ucapkan yaitu:
"Tabik pekulun Anggapati, Mrajapati, Banaspati, Banaspati Raja. Ayuwa kita lali anasak ring hulun, apan hulun tan lali, astiti bhakti ring sira, wenang hulun nugrahaken, kadirgayusa, kaselametan, kasidhian miwah kanirmalan. Om Windur'ca pita rasyamukha, ngamet sarining amertha kusuma ya namah. Om Ah, Ih, Uh, Eh, Oh. Jeng Poma, Poma, Poma, Ang, Ah.
#tubaba@griyangbang#
Tidak ada komentar:
Posting Komentar