Guru adalah pengajar yang mendidik.
Oleh: I Gede Sugata Yadnya Manuaba, S.S, M.Pd
Guru tidak hanya mengajar bidang studi yang sesuai dengan kemampuannya, tetapi juga menjadi pendidik pemuda generasi bangsanya.
Guru yang mengajar siswa adalah seorang pribadi yang tumbuh menjadi penyandang profesi bidang studi tertentu.
Sebagai seorang pribadi guru juga mengembangkan diri menjadi pribadi utuh.
Sebagai seorang diri yang mengembangkan keutuhan pribadi, guru juga menghadapi masalah pengembangan diri, pemenuhan kebutuhan hidup sebagai manusia.
Tugas utama seorang guru adalah membelajarkan siswa. Ini berarti bahwa bila guru bertindak mengajar, maka diharapkan siswa belajar. Namun adakalanya di dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah sering di temukannya masalah-masalah yang berkenaan dengan belajar yang dialami siswa tersebut.
Masalah-masalah tersebut dipengaruhi oleh faktor internal (yang berasal dari dalam diri siswa) dan juga oleh faktor eksternal (yang berasal dari luar siswa itu sendiri).
Masalah-masalah yang dialami oleh siswa apa bila tidak segera diatasi tentunya akan menghambat proses belajar siswa dan akan berdampak pada pencapaian tujuan dari belajar tersebut.
Siswa akan berhasil dalam proses belajar apabila siswa itu tidak mempunyai masalah yang dapat berpengaruh pada proses belajar nya. Jika terdapat siswa yang mempunyai masalah dan permasalahan siswa tersebut tidak segera ditemukan solusi nya. Siswa akan mengalami kegagalan atau kesulitan belajar yang dapat mengakibatkan rendah prestasinya /tidak lulus, minat belajar atau tidak dapat melanjutkan belajar. Karena salah satu tujuan siswa bersekolah adalah untuk mencapai prestasi belajar yang maksimal sesuai dengan kemampuannya.
Tujuan pendidikan yang hendak dicapai pemerintah Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Keberhasilan pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat dan pemerintah. Pemerintah dan masyarakat menyediakan tempat untuk belajar yaitu sekolah. Untuk itu, sebagai seorang guru atau pun pendidik kita harus mengetahui kondisi siswa agar tercipta proses pembelajaran yang baik dan kondusif.
Adapun upayayang dilakukan oleh seorang guru dalam mengatasi siswa yang bermasalah dalam proses pembelajaran yaitu :
1). Melakukan pendekatan terhadap
siswa,
2). Pencarian data tentang masalah yaitu
dengan berkomukasi dengan orang tua
siswa dan wali kelas,
3). Melakukan konsultasi secara pribadi.
Dengan diadakannya upaya seperti itu
diharapkan bisa mengurangi masalah-masalah yang ada pada siswa.
Tatkala berbicara pendidikan, maka salah satu yang terbayang adalah murid. Para murid itulah yang akan dididik, diusahaan menjadi lebih pintar, lebih cerdas, lebih dewasa, lebih berkarakter, dan lebih siap menghadapi masa depannya. Atas dasar pikiran itu, maka seolah-olah para guru atau pendidik sendiri sudah tidak perlu dididik lagi. Mereka merasa sudah dewasa, dan sudah mampu mendidik orang lain.
Padahal, pendidikan itu seharusnya dijalani sepanjang hayat, seperti pupuh ginada berikut:
De ngaden awak bisa
Depang anake ngadanin
Geginane buka nyampat
Anak sai tumbuh luhu
Ilang luhu ebuk katah
Yadin ririh
Enu liu peplajahan
Arti dari geguritan diatas adalah sebuah petuah orang tua kepada anak agar tidak pernah merasa diri sudah pintar dan biarkan orang lain yang menilai. Walaupun sudah pintar sebenarnya masih banyak hal harus dipelajari. Ini merupakan filsafat dari tetua Bali yang berumur ratusan tahun namun masih relevan sampai saat ini.
Walaupun demikian banyak anak muda yang menentang pemikiran ini dengan alasan bahwa bila kita tidak pernah mengakui kita pintar maka akan kesulitan dalam hal mencari pekerjaan atau wawancara.
Sebagai makhluk yang terbatas, pelupa, memiliki ilmu tetapi sedikit dan terbatas, manusia dianjurkan untuk selalu belajar hingga tidak mengenal henti.
Mendidik orang lain dirasakan tidak mudah, akan tetapi sebenarnya akan lebih sulit lagi adalah mendidik diri sendiri. Seorang guru berhasil mendidik orang lain, tetapi belum tentu sanggup dan berhasil tatkala harus mendidik dirinya sendiri.
#tubaba@berusaha jadi pengajar yang mendidik#
Tidak ada komentar:
Posting Komentar