KEMATIAN ADALAH PERJALANAN SUCI
(Kenapa harus dipersulit?)
Perjalanan suci yang dilakukan oleh para Pandawa diceritakan dalam kitab Prasthanikaparwa atau Mahaprasthanikaparwa
Dikisahkan Setelah perang Bharatayuddha berakhir, Yudistira melaksanakan upacara Tarpana untuk memuliakan mereka yang telah tewas. Ia kemudian diangkat sebagai raja Hastinapura sekaligus raja Indraprastha. Yudistira dengan sabar menerima Dretarastra sebagai raja
sepuh di kota Hastinapura.
Yudistira kemudian menyelenggarakan Aswamedha Yadnya, yaitu suatu upacara pengorbanan untuk menegakkan kembali aturan dharma di seluruh dunia.
Setelah permulaan zaman Kaliyuga dan wafatnya Kresna, , Yudhistira meletakan jabatannya dan memberinya kepada Parikesit cucu Arjuna, satu2nya pewaris tahta yang tersisa . Yudistira memutuskan meninggalkan tahta kerajaan, harta, dan sifat keterikatan untuk melakukan perjalanan terakhir, mengelilingi Bharatawarsha lalu menuju puncak Himalaya. Keempat adiknya Bima, Arjuna , Nakula dan Sahadewa memutuskan ikut bertapa dengannya. Drupadi juga memutuskan untuk ikut bertapa. Akhirnya Panca Pandawa bersama Drupadi bersama sama mendaki Gunung Himalaya.
Dalam Perjalanan sucinya, Dikaki gunung, seekor anjing mengikuti Yudhistira. Kemana Yudhistira berjalan si anjing mengikuti. Awalnya anjing itu hendak diusir oleh adik – adik Yudhistira, tetapi karena melihat anjing hitam itu, kurus tetapi kuat Yudhistira mencegahnya dan membiarkan anjing itu ikut bersama mereka mendaki gunung. Kemudian para Pandawa dihadang oleh api yang sangat besar, yaitu Agni.
Ia meminta Arjuna agar senjata Gandiwa beserta tabung anak panahnya yang tak pernah habis dikembalikan kepada Baruna, sebab tugas Nara sebagai Arjuna sudah berakhir di zaman Dwaparayuga tersebut. Dengan berat hati, Arjuna melemparkan senjata saktinya ke lautan, ke kediaman Baruna. Setelah itu, Agni lenyap dari hadapannya dan para Pandawa melanjutkan perjalanannya.
Dalam Perjalanan Tak berapa lama Drupadi terjatuh, badannya lemah sekali. Hawa gunung himalaya yang dingin dan sulitnya jalur pendakian membuat Drupadi kehabisan tenaga. Drupadi meninggal dipangkuan Yudhistira. Yudhistira menahan rasa sedihnya dan meninggalkan jenasah istri tercintanya melanjutkan perjalanan.
Kemudian Setelah Drupadi meninggal kini Sahadewa jatuh tersungkur kelelahan. Yudhistira hanya menghela napas melihat adiknya meninggal. Ketika Sadewa meninggal, Bima bertanya kepada Yudistira, “Kakakku, adik kita ini sangat rajin dan penurut. Ia juga sangat rendah hati. Mengapa ia meninggal sampai di sini?”. Yudistira yang bijaksana menjawab, “Memang benar bahwa ia sangat rajin dan senang menjalankan perintah kita. Namun ketahuilah, bahwa Sahadewa sangat membanggakan kepintarannya yang dimilikinya, dan tidak mau mengalah. . Setelah Sadewa meninggal kemudian disusul oleh Nakula. Lalu Bima bertanya kepada Yudistira, Ini saudara kami yang diperlengkapi dengan kebenaran dan yang selalu taat, Nakula yang taktertandingi untuk ketampanan, telah wafat.” Lalu Yudistira berkata dengan Ia adalah seorang degnan jiwa yang penuh kebenaran dan kepintaran. Namun dengan ketampanannya ia beranggapan tak satupu yang bisa menandingi ketampanannnya karena ketamakannya itu dia meninggal.
Masih dalam kesedihan yang mendalam Arjuna berjalan sempoyongan dan berkata kepada kakak2nya untuk melanjutkan perjalanan tanpanya. Arjuna Kemudian meninggal. Dan Bimabertanya pada Yudistira, “Aku tidak ingat apapun ketidakbenaran yang diucapkan oleh Arjuna. Bahkandalam bercanda dia mengatakan semua tanpa kepalsuan. Apa kemudian yang menyebabkan ia sampaidisini? Yudhistira berkata, “Arjuna telah mengatakan bahwa ia akan mengalahkan semua musuh kami dalam satu hari. Ia terlalu bangga akan kepahlawanan itu. Oleh karena itulah ia wafat.
Kini Tinggal Yudhistira, Bhima dan anjing yang melanjutkan perjalanan. Dan Bima pun mencapai ajalnya. Sebelum ia meninggal ia bertanya padaYudistira, Wahai kakakku, jika kau tau kenapa aku berakhir disini, katakanlah yang kau ketahui.LaluYudistira berkata,Engkau pemakan besar, dan kamu pernah membanggakan kekuatanmu itu.” Bagaimana dengan Yudhistira? orang yang selama ini dianggap lemah dan bodoh masih mendaki gunung himalaya dengan tekad kuat. Yudhistira kini hanya dengan anjingnya melihat jenasah adik2nya di lereng gunung. Kemudian dia melihat keatas, tampak puncak himalaya yang disinari matahari. Segera ia mempercepat langkahnya, dan tak terasa sampailah Yudhistira dipuncak gunung Himalaya.
Seketika itu, langit terbelah dan Dewa Indra turun dari langit menaiki kereta kencana, dia mengajak Yudhistira menuju Surga. Yudhistira ingin anjingnya ikut ke surga . namun Anjing tidak diperbolehkan masuk surga kata Indra. Maka aku tidak akan pergi. Istri dan adik2ku telah pergi meninggalkan aku sendirian, tetapi anjing ini dengan setia mengikutiku kemana aku pergi kata Yudhistira . Apabila aku pergi kesurga meninggalkan anjing ini sendirian, manusia macam apa aku ini? Indra yang takjub mendengar kata2 Yudhistira beranjak menghormat kepada Yudhistira. Tiba2 si anjing telah berubah menjadi Yama, sang dewa Dharma, avatar Yudhistira. Dia memuji Yudhistira dan mengajaknya naik kesurga.
Sesampainya disurga, Yudhistira melihat para Kurawa dan Sengkuni sedang berpesta pora. Indra berkata bahwa para Kurawa masuk surga karena mereka membela tanah air mereka, sehingga mendapat karma untuk tinggal disurga. Kemudian Yudhistira bertanya, kemana istri dan adik2nya? oleh Indra Yudhistira diajak keneraka dimana Drupadi, adik2nya dan Karna disiksa dineraka karena dosa2 mereka. Yudhistira berkata kepada Indra, biarlah aku tinggal disini bersama istri, kakak dan adik2ku. Apalah arti sebuah surga apabila saudara2mu dan orang2 yang kamu cintai tidak bersamamu?
Indra yang melihat ketulusan hati Yudhistira sekali lagi menghormat kepada Yudhistira. Seketika itu juga suasana berubah total semua menjadi berbalik keadaan Neraka berubah menjadi surga dan surga menjadi neraka. Para kurawa dan Sangkuni kini tersiksa dineraka. Yudhistira, Drupadi, Bhima, Arjuna, Nakula, Sadewa dan karna telah menebus dosa mereka, kini mereka telah moksa tinggal disurga.
Hubungannya dengan moksa yang kita pelajari adalah:
Moksa adalah salah satu Srada dalam ajaran Agama Hindu, yang merupakan tujuan tertinggi dari Umat Hindu. Kebahagiaan yang sejati akan tercapai oleh seseorang apabila ia telah dapat menyatukan jiwanya dengan Tuhan. Di dalam usaha untuk mencapai moksa sudah tentu ada hal-hal yang menghambat untuk mencapai tujuan tersebut. Seperti ujian-ujian yang dihadapi oleh para Panca Pandawa khususnya yang dialami oleh Yudhistira. Selain itu unsure awidya atau kegelapan jiwa akan memuncculkan perilaku yang bertentangan denagn ajaran dharma. Untuk menghindari diri dari jurang kesengsaraan atau kegelapan kita hendaknya selalu dapat introspeksi diri dengan menjalankan /melaksanakan ajaran Astangga Yoga. Sama halnya dengan perjalanan Panca Pandawa untuk mencapai Surga yang penuh dengan ujian, mereka lewati satu demi satu sampai akhirnya meninggal di dalam perjalanan, disebabkan oleh karma tidak baik yang mereka perbuatan semasa hidupnya. Hanya Yudhistira yang dapat melanjutkan perjalanan untuk mencapai Surga karena semasa hidupnya selalu mengamalkan ajaran Dharma. Namun karena karma baik mereka akhirnya dapat mencapai Surga. Jadi hanya dengan karma baik dan dengan melaksanakan ajaran Dharmalah seseorang dapat mencapai kebahagiaan yang abadi.
#tubaba@pengabenan//sunia#
Tidak ada komentar:
Posting Komentar