APA, SIAPA, DAN BAGAIMANA DASA AKSARA ITU?
(Sebuah ulasan singkat IDA SINUHUN SIWA PUTRA dalam menjelaskan tentang AKSARA BALI DALAM UPACARA SEDARAGA di GRIYA AGUNG BANGKASA)
Sang, Bang, Tang, Ang, Ing, Nang, Mang, Sing, Wang dan Yang merupakan sepuluh huruf Bali yang sering disebut Dasa Aksara. Dasa Aksara adalah dalam bahasa Bali, atau bahasa Kawi berarti sepuluh (10) hurup suci penghubung energy diri dengan energi vital alam semesta yang mengontrol , mengatur perputaran alam semesta,baik microcosmos ataupun macrocosmos. Energy ini sebagai penentu kehidupan semua mahluk dan yang menentukan hidup matinya kehidupan di muka bumi ini. Dasa Aksara ibarat sebuah kunci yang menghubungkan kita dengan lautan energy cosmic. Jadi untuk menarik, mentransfer dan mengharmoniskan energy mahluk dengan energy alam semesta, harus di kuasai Dasa Aksara atau password penghubungnya. Sehingga penggunaan energy in bisa efektif dipergunakan dalam segala keperluan.
Dasa berarti sepuluh, Aksara berarti hurup suci yang dalam hal ini sebagai Password penghubung dengan alam.
Dasa Aksara adalah penghubung setiap penjuru alam sebagai sumber energy vital alam semesta yang disebut Prana. Prana adalah lautan energi alam semesta yang terhubung terpusat disetiap penjuru alam semesta ( macrocosmos ) dan terhubung di setiap organ-organ penting mahluk hidup ( microcosmos ). Kekacauan atau ketidak harmonisan energy ini menyebabkan hancurnya cosmic dan ketidakharmonisan energi ini dalam tubuh menyebabkan timbulnya berbagai penyakit.
Kesimpulannya untuk terpeliharanya kehidupan yang sehat secara fisik,emosi, mental dan spiritual energi ini harus tetap seimbang dan harmonis.
Bagaimana caranya mengaktifkan , menggunakan Dasa Aksara ini dalam penyembuhan diri ?, Ida Sinuhun Siwa Putra Prama Daksa Manuaba, Griya Agung Bangkasa pasraman Rangdilangit Yayasan Widya Daksa Dharma akan membagikan pengalaman beliau dalam penyembuhan energy dalam tulisan ini sehingga ilmu pengetahuan ini dapat di manfaatkan oleh semua umat.
Dengan melaksanakan pernafasan Dasa Aksara. Secara langsung kita memberikan daya hidup kepada setiap organ dan setiap system pengendali kerja tubuh kita. Karena dengan melakukan pranayama ini kita menarik kekuatan suci para dewata yang menjaga kekuatan , keseimbangan seluruh arah mata angin , sehingga alam semesta berputar tiada henti memberikan kehidupan pada setiap mahluk didalamnya. Hukum ini bekerja dengan natural dan sytimatis, sehingga kita hanya pelu menyadari dan menghubungan diri selalu dengan kekuatan ini. Melalui Pranayama kita akan menyembuhkan, penyakit diri, mempertahankan kekuatan diri, dan menjaga keseimbangan diri kita , sehingga tetap sehat lahir dan bhatin dalam menjalankan hidup ini.
“ Yan hana wwang sida nungalaken bayu sabda idep, ngelaku ikang angkihan Dewata, sidha angalahin satru, durjana, muang tan keneng ila-ilaning jagat kabeh, apuan sarwa bhuta nembah ring dewata kabeh “ kutipan lontar lawar capung Dalem Tangsub
Artinya: jiakalau ada orang yang mampu menyatukan tenaga, perkataan, dan pikiran dalam melaksanakan pranayama Dewata , akan bisa mengalahkan musuh, sifat -sifat buruk dan dijauhkan dari rintangan hidup di bumi in, karena semua unzur hidup tunduk pada Dewata.
Perlu disadari:
System Energy Dasa Aksara yang di ajarkan dalam buku ini adalah system kehidupan mahluk, dan bukan untuk tujuan agama. Jadi bisa diikuti oleh semua golongan, tanpa memandang suku, agama, dan negaranya.System pelatihan ini jauh dari klenik/ atau mistik, karena ajaran ini bukan ajaran mistik.Praktek in tidak perlu Ritual keagamaan.System pelatihan dan energy yang dim peroleh ini tidak akan merusak, system latihan energy lain yang telah di pelajari sebelumnya , bahkan akan memperkuat daya penyembuh segala jenis praktisi penyembuhan energy.Tidak ada Pantangan , segala puasa.Dan sangat mudah diterapkan dan dilaksanakan.
Pranayama
Adalah merupakan ilmu cara mengolah dan mengendalikan nafas dan prana. Nafas adalah bentuk luar dari Prana, yang bersifat kasar , sedangkan Prana bersifat halus. Dengan latihan mengendalikan nafas atau Pranayama kita mampu mengendalikan prana halus yang berada di dalam. Dengan berhaslinya mengontrol Prana, sebagai awal kita mampu mengontrol pikiran, karena pikiran tak dapat bekerja tanpa bantuan Prana. Tanpa prana, pikiran juga tak mampu menggerakan anggota badan, bearti badan juga akan di control. Pisik mempunyai hubungan erat dengan pikiran. Bila mampu mengendalikan nafas maka kita dengan mudah mengendalikan tubuh yang lainnya. Dengan melakukan Pranayama ini sebenarnya kita secara natural menghilangkan kotoran-kotoran diri kita dengan memanaskannya dalam dapur api perut dan memompa pipa pipa dalam paru-paru.
Prana .
Prana adalah sebenarnya sejumlah total dari seluruh energy yang terwujud di alam semesta. Semua energy itu adalah daya-daya yang ada di alam semesta dan yang mengatur kehidupan alam . Dan prana juga merupaka daya terpendam yang ada dalam diri kita yang terdpat dimana-mana. Magnet, dingin, panas, oksigen, suara, cahaya adalah manifestasi dari prana itu seniri. Semua kekuatan , semua tenaga bersumber dari sumber yang sama yaitu Atma ( Roh). Semua kekuatan pisik dan mental adalah bersumber dari prana. Sama dengan di alam semesta smua kekuatan dan daya vital bersumber dari satu Tuhan yang maha Tunggal, dengan melatih Pranayama dan mampu mengusai dalam diri adalah modal dasar untuk mengendalikan Prana alam semesta. Dengan Pranayama kita akan bisa mengarahkan hidup kita kearah lebih baik, untuk kesehatan, ketenangan, kesuksesan dan sebagainya. Melalui pelaksanaan Pranayama, kita akan selalu menarik dan menyalurkan energy vital dari sumbernya, yaitu alam semesta kedalam diri kita, yang bisa kita gunakan sesuai kebutuhan kita. Di alam semesta sumber Prana Adalah Matahari, semua kehidupan memperoleh asupan energy terbesarnya dari Matahari, Sinar matahari akan terpancar terus ke segala penjuru alam sehingga membangkitkan pusat pusat energy di segala penjuru alam ini, sesuai dengan letak dewata nawa sanga. Energinya dari pusat-pusat penjuru alam inilah yang akan kita akses dan hubungkan dengan pusat energy dalam setiap oragan tubuh kita. Sehingga daya hidup dalam organ tetap terjaga dan tetap kuat.
Pengatahuan Dasa Aksara.
Sebelum kita melaksanakan pranayama ini sebaiknya kita pahami dulu tentang Dasa Akasara ini.
Dasa Aksara adalah sepuluh huruf suci sebagai kunci penghubung diri kita dengan kekuatan alam dewata. Dalam doa mantra sering Pancaksara digabungkan dengan Panca Brahma Wijaksara dan ditambah “OM”, sehingga berbunyi:
a. OM = Untuk menyebutkan Ida Sang Hyang Tunggal
b. SA = Sanghyang Sadyojata, manifestasi Tuhan yang menjaga alam bagian Timur yang disebut pula sebagai Dewa Iswara.
c. BA = Sanghyang Bamadewa, manifestasi Tuhan yang menjaga alam bagian Selatan yang disebut pula sebagai Dewa Brahma.
d. TA = Sanghyang Tat Purusa, manifestasi Tuhan menjaga alam bagian Barat. Disebut juga Dewa Mahadewa.
e. A = Sanghyang Aghora, manifestasi Tuhan menjaga alam bagian Utara, yang disebut pula Dewa Wisnu.
f. I = Sanghyang Isana, manifestasi Tuhan menjaga alam di Tengah-Tengah. Yang disebut pula Dewa Siwa.
g. NA= Sanghyang Mahesora, manifestasi Tuhan menjaga alam di Tenggara.
h. MA = Sanghyang Rudra, manisfestasi Tuahn menjaga alam di Barat Daya.
i. CI = Sanghyang Sangkara, manifestasi Tuhan menjaga alam di Barat Laut.
j. WA = Sanghyang Sambhu, manifestasi Tuhan menjaga alam di Timur Laut.
k. YA = Sanghyang Ciwa, manifestasi Tuhan menjaga alam di Tengah-tengah.
Inilah hurup-hurup suci yang merupakaran sumber dari alam semesta termasuk manusia adalah dasa aksara. mungkin sudah banyak yang sering mendengar kata Dasa Aksara ini, berikut ini akan diulas kembali Dasa Aksara tersebut..
10 hurup suci (Dasa Aksara)
yang merupakan sumber alam semesta
Semoga tiada halangan.
Ini merupakan wejangan yang teramat mulia, diceritakan dalam setiap tubuh manusia terdapat hurup – urup yang sangat disucikan, diceritakan pula bahwa Dewa – dewa dari hurup suci tersebut bersatu menjadi sang hyang ‘dasa aksara’. Dasa aksara merupakan sepuluh hurup utama dalam alam ini yang merupakan simbol dari penguasa alam jagat raya. Dari sepuluh hurup bersatu menjadi panca brahma(lima hurup suci untuk menciptakan dan menghancurkan), panca brahma akan menyatu dan terpeas luluh menjadi tri aksara(tiga hurup Ang, Ung, Mang – A, U , M), tri aksara diperas lagi akan luluh menjadi Dwi Akasara ( Ang Ah ) Dwi Aksara diperas lagi akan luluh menjadi eka aksara (satu hurup). Ini hurupnya: “OM”. Bila sudah hafal dengan pengucapan hurup suci tersebut agar selalu di ingat dan diresapi, karena ini merupakan sumber dari kekuatan alam semesta yang terletak di dalam tubuh kita (bhuana alit) atau pun dalam jagat raya ini (bhuana agung).
Bagaimana Proses bersatunya ataupun terhubungnya sang hyang dasa aksara dalam badan ini. Yang pertama sang hyang sandhi reka yang terletak dalam badan kita ini. Beliau bertapa-beryoga sehingga beliau menjelma menjadi sang hyang eka jala resi. Sang hyang eka jala rsi beryoga muncul sang hyang ketu dan sang hyang rau.
Sang hyang rau menciptakan kala (waktu), kegelapan, niat (jahat) yang sangat banyak, sedangkan sang hyang ketu menciptakan tiga aksara yang sangat berguna, diantaranya wreasta (ha, na, ca, ra, ka, da, ta, sa, wa, la, ma, ga, ba, nga, pa, ja, ya, nya), beserta swalalita dan modre. Sehingga jumlah hurupnya adalah dua puluh hurup.
Aksara modre bersatu dengan sembilan hurup wreasta yaitu dari ha –wa, yang kemudian disebut dasa sita.
Aksara swalelita, bersatu dengan sembilan hurup wreasta lainnya yaitu dari la – nya, yang kemudian disebut ‘dasa sila’ dan ‘dasa bayu’.
Bertemu ketiga induk dari aksara suci tersebut; dasa sita, dasa sila, dasa bayu menjadi ‘dasa aksara’.
Dimana stana atau tempat sang hyang dasa aksara didalam badan;
Sa ditempatkan di jantung,
Ba ditempatkan di hati,
Ta ditempatkan di lambung,
A ditempatkan di empedu,
I ditempatkan di dasar hati,
Na ditempatkan di paru – paru,
Ma ditempatkan di usus halus,
Si ditempatkan di ginjal,
Wa ditempatkan di pancreas,
ya ditempatkan di ujung hati.
Dasa aksara ( Sa, ba, ta, a, i, na, ma, si, wa, ya )diringkas menjadi panca brahma (sa, ba, ta, a, i).
panca brahma diringkas menjadi tri aksara (ang, ung, mang- A, U, M).
Setelah itu baru turun arda candra (bulan sabit), windu (lingkaran) dan nada (titik) sebagai wujud kekuatan Matahari, Bulan dan bintang.
Baru boleh di ucapkan sang, bang, tang, ang, ing, nang, mang, sing, wang, yang.
lafalkan aksara tersebut lalu letakkan dalam tubuh kita dan alam semesta.
Ini rangkuman intisari dari sastra yang berjumlah lima hurup, yang digunakan untuk memuja tuhan, memanggil, menghaturkan persembahan, memohon anugrah dari tuhan Yang Maha Esa, Hyang Widhi Wasa, diantaranya:
mantra untuk memuja Hyang Widhi Wasa, Mang Ang Ong Ung Yang.
mantra untuk memanggil agar t Hyang Widhi Wasa berkenan hadir, Ang Ong Ung Yang Mang
mantra untuk mempersembahan sesajen jamuan dari kita, kehadapan Hyang Widhi Wasa Ong Ung Yang Mang Ang
mantra untuk memohon anugrah dari HyangWidhi Wasa, Ung Yang Mang Ang Ong
Yang disebut Panca tirta, ini aksaranya:
Sang sebagai tirta sanjiwani, untuk pangelukatan(membersihkan).
Bang sebagai tirta kamandalu, untuk pangeleburan(menghancurkan).
Tang merupakan tirta kundalini, utuk pemunah(menghilangkan).
Ang merupakan tirta mahatirta, untuk kasidian(agar sakti).
Ing merupakan tirta pawitra, untuk pangesengan(membakar).
Ini yang dikatakan panca brahma, berada dalam diri manusia. Ini aksaranya;
Nang disimpan di suara.
Mang disimpan di tenaga
Sing disimpan di hati/perasaan
Wang disimpan di pikiran
Yang disimpan di nafas.
Kemudian balikkan hurup tersebut:
Yang disimpan di jiwa
Wang disimpan di guna/aura
Sing disimpan di pangkal tenggorokan
Mang disimpandi lidah
Nang disimpan di mulut
Ini menyimpan Rwa bhineda (dua sisi dunia), ini suaranya;Ong Ung. Ong di hati putih, ung di hati hitam. Ung di empedu, ong di pancreas. Ong di dubur, ung di usus.
Ini suara inti sari; ekam evam dwityam Brahman, disebut ONG. Berupa api rwa bhineda Ang, berupa air rwa bineda Ah.
dasar mantra antuk tri aksara;Mang Ang Ung
kemulan mantra; Ang Ung Mang
pengastiti widhi dewa bethara; Ung Mang Ang
iki pengeraksa jiwa antuk catur aksara; Mang Ang Ung Ong
pengundang bhuta dengen antuk kahuripan; Ang Ung Ong Mang
pemageh bayu ring raga antuk catur resi; Ung Ong Mang Ang
pangemit bayu antuk catur dewati; Ong Mang Ang Ung
ini pertemuan sastra yang delapan belas (wreastra), bertemu ujung dengan pengkalnya menjadi dasa aksara, diantaranya;
ha – nya menjadi sang
na – ya menjadi nang
ca – ja menjadi bang
ra – pa menjadi mang
ka – nga menjadi tang
da – ba menjadi sing
ta – ga menjadi ang
sa – ma menjadi wang
wa – la menjadi ing, yang
ini merupakan maksud dari sastra wreastra, dibaca dari belakang. diantaranya;
nyaya berarti sang Hyang Pasupati, tuhan
japa berarti sang hyang mantra,
ngaba berarti Sang Hyang guna,
gama berarti kekal, abadi,
lawa berarti manusia
sata berarti hewan dan binatang
daka berarti pendeta, nabi, orang suci
raca berarti tumbuhannaha berarti moksa, nirvana
demikianlah sastra yang ada di alam ini yang berada juga didalam tubuh kita. Jagalah kesucian dan keseimbangan dari hurup suci tersebut. Semoga setelah membaca dan meresapi sastra ini, dunia ini akan menjadi semakin sejahtera.
Itulah kerahasiaan Dasa Aksara sebagai dasar pemahaman. Namun paham saja tdak cukup kita harus melaksanakannya sebagai latohan sehari-hari, sebab untuk mendapatkan manfaat dari kekuatan suci ini caranya Cuma dengan mempraktekan. Siapa yang mempraktekan , hanya dia yang akan mendapatkan berkat dari Hyang Rsi Markandeya.
Manfaat Yang di dapatkan.
Manpaat yang akan kita dapat kalau selalu melakukan sedhana ini adalah sebagai berikut:
Kita akan mendapatkan tuntunan yang terus menerus dari niskala.Kita akan mendapatkan perlindungan dari pengaruh buruk kehidupan.Kita akan bisa menyembuhkan penyakit dalam diri.Membentengi diri dari pengaruh black magic atau ilmu hitam.Kita akan mendapatkan kewibawaan yang maha agung.Kita akan mampu melindungi orang lain dan pekarangan dari pengaruh buruk dan ilmu hitamAkan tetap sehat secara pisik dan mental.Organ penting tubuh dan system tubuh akan disehatkan dan dikuatkan.
(Tu Baba griya Agung Bongkasa)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar