INILAH AKU
Oleh: I Gede Sugata Yadnya Manuaba, S.S, M.Pd
Inilah aku dengan segala kekuranganku,
inilah aku dengan segala keterbatasanku, dan
inilah aku dengan segala yang ada pada diriku.
Aku dalam sadarku,
aku dalam mimpiku, dan
aku dalam tempurung yang menyelimutiku.
Aku tetaplah aku, dan
sampai kapanpun inilah aku
Semua yang aku lakukan bukan suatu “keharusan” tapi “keinginan-ku” untuk menyenangkan hati-mu dan berusaha “melengkapi” hidup-mu
Aku penuh kekurangan dan jauh dari sempurna, karena…
Aku terkadang akan penuh dengan keegoisan dan manja berlebih tapi akan aku pastikan sifat itu hanya akan keluar pada waktu dan tempat yang benar tanpa menyusahkan-mu.
Aku tidak pintar berpakaian tapi akan aku pastikan aku mampu menempatkan gaya-ku dengan tepat dan tidak mempermalukan-mu.
Aku tidak pintar mengambil sebuah keputusan tapi akan aku pastikan setiap keputusan yang aku ambil ada diri-mu sebagai pertimbangannya.
Aku selalu penuh kehebohan tapi akan aku pastikan kau tidak akan terganggu dengan kehebohan diri-ku.
Aku tidak pintar mengendalikan emosi dan akan berdebat tapi akan aku pastikan kata-katamu-lah yang akan aku dengar dan akan aku lakukan.
Aku tidak pintar bergaul tapi akan aku pastikan kau tidak akan merasa malu bila aku berdiri disamping-mu.
Semua yang aku lakukan tidak menggunakan kata “tapi” melainkan “walaupun”, karena semua yang aku lakukan hanya berusaha membuat yang terbaik dan menyenangkan-mu.
Apabila semua itu tidak cukup untuk dirimu, tolong hargai usahaku walaupun tidak terlihat oleh matamu dan terasa kurang.
Semua aku lakukan karena aku menyukaimu, karena menyayangimu.
Karena rasa yang aku miliki adalah keinginan berbuat baik kepada orang yang aku sayangi yang harus tampak setiap saat, sepanjang kebersamaan.
Jangan ganti aku atau membandingkan aku dengan yang lain hanya karena kau melihat semua kekuranganku, tapi coba-lah bertahan, hargai setiap kekuranganku karena aku pun menyangi dan menghargai dirimu apa adanya.
Tidak terlintas di otak kecil aku untuk me-request perubahan dari dirimu karena aku menyukai dirimu “sepaket” seperti pertama kali aku mengenalmu.
Jangan bandingkan aku dengan yang lain karena tidak akan pernah sama, karena inilah diriku yang jauh dari kata sempurna tapi selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk diri-mu.
Tolong lihat aku sebagai seseorang, bukan sebagai partnermu, bukan juga orang tuamu, bukan juga sebagai temanmu, tidak juga sebagai sahabatmu atau bahkan sebagai seorang “pria” tapi lihatlah aku sebagai seseorang.
Karena aku adalah seseorang yang jauh dari sempurna, aku penuh kekurangan dan membutuhkan dirimu sebagai pelengkapnya. Hargai kekuranganku karena aku membutuhkanmu.
#tubaba@hulun pwang hulun//tan hana wwang ayu nulus#
Tidak ada komentar:
Posting Komentar