Kebiasaan Memakai Bija Dan Bunga Setelah Mebhakti Merupakan Penguatan Identitas Kehinduan
Oleh: I Gede Sugata Yadnya Manuaba, S.S, M.Pd
Memperhatikan perkembangan masyarakat Bali dewasa ini terdapat gejala menarik yang perlu mendapatkan perhatian serius, yaitu terjadinya perubahan sikap dan perilaku orang Bali secara signifikan. Orang Bali kini cenderung menjadi sangat pragmatis sehingga mengarah pada human ekonomikus. Gejala lain adalah semakin memudarnya Kebiasaan Memakai Bija Dan Bunga Setelah Mebhakti.
Salah satu langkah yang bisa diambil adalah kembali ke jati diri sebagai manusia Bali dengan melakukan upaya-upaya penguatan identitas kehinduan. Agama adalah salah satu mekanisme ke arah penguatan moral dan identitas.
Dalam hubungannya dengan penguatan identitas kehinduan, Kebiasaan Memakai Bija Dan Bunga Setelah Mebhakti Merupakan Penguatan Identitas Kehinduan itu sehingga menjadi penting untuk dilakukan setiap hari (pagi, siang, sore) dan mengapa penguatan identitas kehinduan itu menjadi penting?
Agama Hindu yang sekarang diwarisi di Bali adalah sebuah perpaduan akulturatif antara tradisi kecil (budaya Bali) dengan tradisi besar (Hindu) yang datang dari India. Oleh karena agama Hindu merupakan sebuah hasil akulturasi, maka beberapa tradisi lokal masih tetap bertahan hingga saat ini. Masuknya agama Hindu lebih banyak bersifat mempermulia apa yang telah ada di Bali. Beberapa tradisi lokal yang tetap bertahan misalnya Kebiasaan Memakai Bija Dan Bunga Setelah Mebhakti Merupakan Penguatan Identitas Kehinduan sebuah bentuk-bentuk pelaksanaan upacara.
Agama Hindu terdiri atas tiga kerangka, yaitu tattwa, etika dan upacara. Dalam realisasinya ketiga hal tersebut merupakan satu kesatuan yang utuh dan tak dapat dipisah-pisahkan. Artinya, satu aktivitas keagamaan merupakan realisasi dari ketiga kerangka dasar tersebut. Dalam penampilannya secara empiris upacara mungkin tampak lebih menonjol dibandingkan dengan aspek etika dan tattwa. Akan tetapi esensi, terdalam dari agama Hindu terdapat dalam Tattwa.
Bagi masyarakat Hindu di Bali, realisasi ajaran agama itu dilaksanakan dalam bentuk kebaktian dan yadnya. Di Bali dikenal lima jenis yadnya yang disebut Panca Yadnya, yaitu Dewa Yadnya, Rsi Yadnya, Pitra Yadnya, Manusa Yadnya dan Bhuta Yadnya.
Melakukan upacara yadnya merupakan langkah yang diyakini sebagai kegiatan beragama Hindu yang amat penting karena yadnya adalah salah satu penyangga bumi. Demikian disebutkan dalam kitab Atharwa Weda.
Oleh sebab itu, hendaknya kita sebagai umat Hindu di Bali wajib membiasakan Memakai Bija Dan Bunga Setelah Mebhakti sebagai wujud niyasa rupa Penguatan Identitas Kehinduan sebuah bentuk-bentuk pelaksanaan upacara, lebih-lebih siswa, guru, pegawai, pns, karyawan hendaknya wajib memakai bija dan menyumpangkan bunga saat melakukan aktifitas sebagai wujud nyasa rupa kehinduan kita sebagai umat hindu.
#tubaba//sugata.ngiring biasakan@ menggunakan bija dan bunga di telinga setiap hari#
Tidak ada komentar:
Posting Komentar