Aku Memilih Diam
aku memilih diam
ketika kaukatakan matahari itu dingin
dan salju itu panas
terserah saja apa maumu
engkau bebas memilih kata
dan aku memiliki rasa
*
aku memilih diam
saat kaubilang gula itu pahit
dan garam itu manis
aku tak perlu meyakinkanmu
karena aku punya lidah
dan aku pun tak bisa memaksamu
mengubah kalimat yang bertentangan dengan rasaku
*
lebih baik aku diam
menulis puisi dan berdamai
dengan diriku sendiri
SILENT
(Lebih BaiK Diam)
Oleh: I Gede Sugata Yadnya Manuaba, S.S
Cukuplah dengan diam
Aku simbolkan sebagai bahasaku
Tentang keluhan yang selalu kau ragukan
Dengan ego yang menguasai segalanya
Biarkan diam sebagai penanda cinta
Demi kedamaian kau dan aku
Meski bathin terasa sesak ditekan
Oleh kicauan suara tak beraturan
Dalam hati kadang menjerit kencang
Meluapkan semua keresahan hati
Tetapi tiada gunanya semua itu
Cukup aku pasrahkan saja
Tersadar, kita punya peran yang berbeda
Mungkin waktulah yang akan menjawab
Tentang perjuangan penuh resiko
Untuk hati yang tidak besyukur
#tubaba.nyiksikbulu#
#ampuraidahyangsinuhun#
#tubaba.heneng akna sakareng#
Tidak ada komentar:
Posting Komentar