Minggu, 16 Februari 2020

Bhakti

Rasa Bhakti yang tumbuh dalam hati manusia berbeda-beda, ada yang memiliki rasa Bhakti karena memang mereka menyadari (Insyaf) kedudukan mereka sebagai bagian lain, dan ada dari mereka tumbuh rasa Bhakti karena memiliki tujuan tertentu atau melakukan Bhakti namun mengharapkan hasil dari Bhaktinya. Seperti yang tertulis dalam  Bhagava-Gita bab  VII sloka 16 :
Catur widha bhajante mam, 
janah sukritino ’rjuna, 
arto jijnasur artharthi, 
jnanis ca bharatasabha

Yang artinya : 
Empat jenis orang saleh yang mulai ber-bhakti kepada-KU orang yang berduka-cita, 
orang yang menginginkan kekayaan, 
orang yang ingin tahu, dan 
orang yang mencari pengetahuan tentang Yang Mutlak.

Dalam sloka Bhavagad-Gita tersebut diuraikan bahwa ada 4 jenis orang saleh yang ber-bhakti kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan dalam Veda ke-empat jenis orang tersebut bukanlah orang yang berwatak jahat karena mereka dalam melakukan Bhaktinya mengikuti semua aturan atau prinsip-prinsip yang sudah diatur dalam Veda, dan dalam Veda ke-empat jenis orang yang berbhakti Kepada Tuhan Yang Maha Esa ini disebut Sukrtinah atau orang yang mengikuti aturan peraturan suci dan hukum dalam masyarakat.

Namun ke-empat jenis orang tersebut bukanlah penyembah murni Tuhan  karena dalam rasa Bhaktinya kepada Tuhan Yang Maha Esa  ke-empat jenis orang saleh ini masih mengharapkan hasil dari Bhakti yang mereka lakukan.

Dalam Bhakti-rasamrta-sindhu (1.1.11) diuraikan Bahwa Orang harus melakukan cinta-bhakti rohani kepada Tuhan Yang Maha Esa, bebas dari keinginan untuk mendapatkan keuntungan yang bersifat material. Itulah yang disebut dengan Bhakti Murni. Dalam Srimad-Bhagavatam 7.5.23-24 Sri Prahlada menguraikan sembilan cara Bhakti kepada Tuhan (Navavida Bhakti atau Nawa Widha Bhakti), dan apa saja cara yang diuraikan oleh Prahlada .

śrī-prahrāda uvāca
śravaṇaṁ kīrtanaṁ viṣṇoḥ
smaraṇaṁ pāda-sevanam
arcanaṁ vandanaṁ dāsyaṁ
sakhyam ātma-nivedanam
iti puṁsārpitā viṣṇau
bhaktiś cen nava-lakṣaṇā
kriyeta bhagavaty addhā
tan manye ’dhītam uttamam

terjemahan :
Prahlada maharaja berkata, mendengar dan memuji nama suci, bentuk, sifat-sifat, perlengkapan, dan kegiatan Tuhan yang bersifat rohani, ingat pada hal-hal itu, melayani kaki padma Tuhan, Persembahyangan kepada Tuhan dengan hormat, mempersembahkan doa-doa pujian kepada Tuhan, menjadi hamba Tuhan, menganggap Tuhan sebagai kawan yang paling baik, dan menyerahkan segala sesuatu kepada Beliau, Orang yang telah mengabdikan hidupnya untuk melayani Tuhan melalui sembilan metode ini harus dipahami sebagai orang yang paling terpelajar, karena ia telah memperoleh pengetahuan yang lengkap.

#tubaba//melajah bhakti//bhakti murni#

Tidak ada komentar:

Posting Komentar