Kamis, 20 Februari 2020

Melakoni Peran di Panggung Kehidupan(oleh: I Gede Sugata Yadnya Manuaba, Tubaba, Griya Agung Bangkasa)

Melakoni Peran di Panggung Kehidupan
(oleh: I Gede Sugata Yadnya Manuaba, Tubaba, Griya Agung Bangkasa)

Bayangkan dalam satu hari ini, kita adalah aktor yang akan pentas di panggung kehidupan. Bayangkan pula panggung itu sangat luas. Di depan ada jutaan penonton yang siap memberikan tepuk tangan, komentar sekaligus caci makian. Ditambah dengan barisan setan yang siap menggoda saat kita menjalankan peran. Oleh karena itu kita harus mempersiapkan diri dengan baik. Harus diingat bahwa yang punya skenario adalah Ida Sang Hyang Widhi Wasa Yang Maha Mengatur, melalui anugrah Ida Bhatara Kawitan. Dia yang akan menilai seberapa ikhlas dan jujur kita melakoni drama di panggung kehidupan ini.

Jika kita sutradara, kemudian kita menunjuk bintang panggung untuk menjalankan skenario yang sudah kita buat. Bukannya memerankan skenario yang kita berikan, bintang panggung itu malah mencak-mencak dan menghujat kita sebagai sutradara yang tidak adil, pilih kasih dalam memberikan peran dan tidak mau mendengarkan permintaannya. Apa penilaian kita terhadap bintang panggung macam begini? Mendingan nggak usah dipakai lagi. Suruh ke laut aja !

Bisa jadi Ida Bhatara Kawitan pun begitu ketika melihat kita hambaNYA yang suka mengeluh dan protes. Tapi bersyukurlah, walaupun kita sering menuduh Ida Bhatara Kawitan tidak adil, kita belum dibuang ke laut. Ida Bhatara Kawitan masih memberikan kesempatan kepada kita suntuk memperbaiki diri.

Bagaimana agar hari ini kita bisa melakoni peran dengan baik? Kita mulai dengan men-setting mindset di pagi menjelang subuh saat bangun dari tidur sebelum kita mengeksekusi rencana-rencana hari ini ;

- Ida Bhatara Sinuhun pernah berkata, yakini bahwa selama nafas masih ada, kita pasti dapat peran. Jangan pernah berpikir kita ini orang tidak berguna. Tidak punya peran apa-apa.

- Beliau juga berpesan, siapkan mental kita, menerima dengan rela dan ikhlas terhadap peran apapun hari ini.
- syukuri apapun peran kita.
- minta tolong kepada Sang Sutradara Kehidupan (Ida Bhatara Kawitan) untuk mengingatkan kita saat kita tergoda untuk melakukan peran-peran yang tidak dimandatkan oleh beliau.
- Astungkara, kita melangkah mengarungi peran hari ini. Ida Bhatara Sinuhun terus bersama orang-orang yang selalu mengingatNYA.

Ida Bhatara Sinuhun memberikan panduan agar kita bisa tampil optimal di panggung tersebut. Jika kita sedang menerima nikmat, maka kita harus bersyukur dan jika peran kita menerima musibah kita harus bersabar. Dalam bahasa sederhana syukur adalah melakukan hal-hal yang diinginkan oleh Sang Pemberi Nikmat. Misalnya Tuhan memberikan kita mulut yang bisa ngomong, maka sudah seharusnya yang kita omongkan adalah kata-kata yang disukaiNYA. Sedangkan sabar adalah tetap semangat berusaha untuk hal-hal yang baik dan tahan diri untuk hal-hal yang tidak baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar