Rabu, 26 Februari 2020

PERBEDAAN DI PUNDUKDAWA ITU INDAH

PERBEDAAN DI PUNDUKDAWA ITU INDAH
Oleh: I Gede Sugata Yadnya Manuaba, S.S, M.Pd
Kalau boleh keguyuban pasemetonan kita di Pundukdawa ini titiang ibaratkan bagaikan pensil-pensil warna alangkah indahnya keagungan singghasana beliau ini.

Perbedaan itu indah warna warni kehidupan pasemetonan itu ibaratkan warna warni pensil warna yang membuat indah sebuah lukisan karena  perpaduan dari macam-macam jenis warna. Coba kalau pasemetonan di Pundukdawa yang digagas oleh sanh pelopor sebagai tempat pemersatu warih pretisentana Panca Rsi - Sapta Rsi, hanya ada satu warna; kuning saja atau merah saja, atau biru saja, atau hijau saja, atau kah hitam saja, sungguh kehidupan seperti itu sangat hampa dan terasa hambar.

Warna pasemetonan yang tercipta berbeda di Pundukdawa karena kodrat mereka yang diciptakan untuk saling melengkapi, saling mengisi, berpadu selaras untuk menciptakan sebuah keindahan dan keserasian demi keagungan singghasana beliau.
Di dunia Tuhan menciptakan berbagai macam bentuk mahluk yang berbeda ada Manusia (yang katanya paling sempurna), hewan darat, hewan laut, hewan melata, hewan bersayap, hewan berkaki empat, hewan memama biak, tumbuhan, tumbuhan laut, dll banyak lagi yang lainnya. Semua itu diciptakan untuk saling melengkapi, saling menyempurnakan, saling berketerkaitan dan menciptakan keragaman dalam dunia.

Baru-baru ini, bukan baru mungkin heboh di medsos, lagi mencuat berita dalam selembar kertas mengenai kesepakatan sepihak.

Sungguh ironis kemana semboyan PASEK (PAmikukuh SEsananing Kawitan) yang selalu “Bhakti ring Kawitan, Eling ring Bhisama dan Guyub ring Pasemetonan” yang menjadi dasar Ida Bhatara Sinuhun (sang pelopor) membangun Pura Pundukdawa ini, tak malukah kita sebagai pretisentana beliau yang katanya beradab dan sangat menjunjung tinggi azaz pasemetonan bertindak berutal cuma karena adanya perbedaan keyakinan dan kepercayaan pada saudara tunggal kawitan.

Yang harus kita pahami adalah makna suatu perbedaan.
Menyikapi suatu perbedaan. Perbedaan itu kalau disikapi dengan POSITIF akan menghasilkan suatu keselarsan yang begitu indah dan lagi-lagi titiang mengibaratkan itu bagaikan warna warni pensil warna. Tapi bila disikapi dengan NEGATIF perbedaan itu begitu mudahnya menjadi awal malapetaka dan awal kehancuran pasemetonan sebab sudah jelas sejarah mencatat penistaan simbol-simbol Kepasekan kita di hina di Dasar Bhuwana Gelgel pernah terjadi, ini  semuanya diawali oleh cara mereka  yang menyikapi perbedaan secara negatif, kedua belah pihak yang memiliki perbedaan pola pikir berusaha keras untuk menyakinkan bahwa pemikiran merekalah yang paling benar, tidak mau menerima perbedaan yang berusaha menyakinkan bahwa apa yang mereka yakinilah yang paling benar merupakan ciri orang-orang JAHILIA (bodoh) yang  tidak mampu berpikir jenih untuk menyikapi perbedaan secara selaras dan saling mengisi untuk saling menyempurkan kekurang yang ada antara satu dan lainnya.

Sesungguhnya setiap manusia bukanlah mahluk yang sempurna. Setiap manusia diciptakan dengan kekurangan dan kelebihan masing-masing. Oleh sebab itulah mengapa kita berbeda karena kita tidak diciptakan dengan kekurangan dan kelebihan yang sama. Mengapa kita tidak diciptakan sama karena Tuhan yang maha Esa menyukai keindahan sebab keindahan tercipta dari perpaduan antar perbedaan yang saling menyempurnakan “ibarat sebuah lukisan yang tercipta menjadi karya yang indah karena sang penciptanya menyukai perpaduan warna-warni warna yang dipadu untuk saling mengisi, menselaraskan dan menyempurnakan dengan sedikit sentuhan rasa seni semuanya menjadi Indah dan mewah sehingga membuat tertarik orang untuk menikmati dan memilikinya”. Demikian pulalah hendaknya dikagumi keguyuban pasemetonan kita di Pundukdawa.

So, mari mulai hari ini maknai perbedaan di Pundukdaea itu dengan POSITIV, jadikan perbedaan pasemetonan kita di Pundukdawa sebagai kekuatan untuk saling menyempurnakan sehingga pasemetonan kita semakin kuat, semakin erat dan kelak PASEK akan selalu SAWATRA JAYA MAHE karena perbedaannya yang beragam itu.

Buktikan bahwa “SLOGAN KEPASEKAN” itu masih ada..
Jayalah PASEK dengan perbedaannya.. !!!!!!! Jangan mau terpecah belah oleh konspirasi orang-orang yang tidak menyukai kedamaian yang terjalin indah di PUNDUKDAWAtercinta ini..

Kembali pada pensil-pensil warna tersebut, betapa indahnya warna-warna itu tercipta. Warna-warni gambar pensil tersebut tak lain tak bukan tercipta lewat sang pelopor yang begitu titiang sayangi karena lewat beliaulah rekam jejak keguyuban kehidupan pasemetonan kita dapat terdokumentasi dengan indah.

#tubaba@warna warni itu indah//griya agung bangkasa#

Tidak ada komentar:

Posting Komentar